Risiko Perbankan Landasan Teori

21 Regulator adalah pihak berwenang menentukan jumlah modal pada perbankan yang menetapkan penambahan jumlah modal sesuai dengan pertumbuhan aset berisiko. Dengan demikian fungsi modal sebagai cushion yang menyerap kerugian dapat dijalankan.

2.1.4 Risiko Perbankan

Risiko dan lembaga perbankan memang tak dapat dipisahkan sebagai lembaga intermediasi. Risiko usaha atau business risk Dahlan Siamat: 2004 hal. 91 merupakan tingkat ketidakpastian mengenai pendapatan yang diperkirakan akan diterima. Pendapatan dalam hal ini adalah keuntungan bank. Semakin tinggi ketidakpastian pendapatan yang diperoleh suatu bank semakin besar kemungkinan risiko yang dihadapi oleh bank. Sedangkan dalam PBI No.1125PBI2009 risiko Risiko adalah potensi kerugian akibat terjadinya suatu peristiwa events tertentu. Secara umum risiko perbankan digolongkan sebagai berikut : 1. Risiko Kredit Credit Risk Risiko aset paling dasar yang dihadapi oleh bank adalah risiko kredit, yaitu risiko yang terjadi akibat adanya penurunan nilai dari aset pinjaman pada lembaga keuangan. Hal ini disebabkan oleh kegagalan atau ketidakmampuan debitur counterparty untuk mengembalikan jumlah pinjaman yang diterimanya dari lembaga keuangan. Secara teknis kondisi ini disebut default. Dalam PBI Universitas Sumatera Utara 22 No.1125PBI2009 Risiko Kredit adalah Risiko akibat kegagalan debitur danatau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank. Hampir semua jenis lembaga keuangan menghadapi risiko ini. Namun secara umum lembaga keuangan yang memberikan pinjaman dengan jangka panjang lebih rentan akan risiko ini dibanndingkan dengan lembaga keuangan yang mengeluarkan pinjaman dengan jangka waktu singkat. Jika dilihat dari potensi risiko kredit yang akan dihadapi oleh suatu lembaga keuangan maka lembaga keuangan perlu memonitor aset berisiko mereka agar dapat lebih efesian dalam portofolio aset dan risiko kredit dapat diminimalisir. Selain itu Pengelolaan manajemen risiko kredit diperlukan oleh bank guna untuk memastikan bahwa kredit yang diberikan pihak bank telah memenuhi prinsip dasar pemberian kredit yang sehat. 2. Risiko Pasar Market Risk Menurut PBI No.1125PBI2009 Risiko Pasar adalah Risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk Risiko perubahan harga option. Risiko pasar merupakan risiko yang terjadi dalam perdagangan aset dan kewajiban suatu lembaga keuangan karena perubahan bunga tarif, nilai tukar, dan harga aset lainnya. Sejak 1 Januari 1998, perbankan dinegara yang tergabung dalam G10 dipersyaratkan untuk menyediakan modal dalam mengcover risiko pasar hal ini mengacu pada amandemen risiko pasar dari Basel Accord. Risiko pasar dapat digolongkan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 23  Risiko tingkat suku bunga Interest Rate Risk Risiko tingkat suku bunga Interest Rate Risk merupakan risiko yang timbul akibat berubahnya tingkat suku bunga. Risiko ini terjadi apabila dalam memenuhi kebutuhan likuiditas lembaga keuangan harus menjual surat-surat berharga yang dimilikinya. Risiko tingkat suku bunga dapat juga terjadi apabila bank menerima simpanan untuk jangka yang cukup lama dengan tingkat suku bunga yang relatif tinggi kemudian tingkat bunga mengalami penurunan dratis, hal ini akan menyebabkan bank mengalami kerugian. Pada dasarnya risiko suku bunga timbul akibat bank memiliki biaya dana yang relatif tinggi yang menyebabkan bank tidak kompetitif.  Risiko Perubahan Nilai Saham Equity Position Risk Risiko Perubahan Nilai Saham Equity Position Risk adalah risiko yang berpotensi terjadi akibat perubahan dari price of stocks suatu lembaga keuangan yang dapat menimbulkan kerugian bagi lembaga keuangan tersebut. Sejatinya apabila nilai terjadinya penurunan nilai saham yang disebabkan oleh beberapa faktor akan menyebabkan berkurangnya jumlah modal pada lembaga perbankan tersebut.  Risiko Gejolak Nilai Tukar Valas Foreign Exchange Risk Merupakan risiko yang terjadi akibat perubahan dari foreign exchange rates nilai tukar valuta asing. Risiko ini terutamadihadapi oleh bank-bank devisa yang melakuka transaksi yang berkaitan dengan valuta asing, baik Universitas Sumatera Utara 24 dari sisi aktiva maupun dari sisi pasiva kewajiban. Selain itu ketidak stabilan nilai tukar valas dapat mempersulit bank mengelola aktiva dan kewajiban valas yang dimilikinya, sehingga akan berpotensi menyebabkan kerugian.  Risiko Perubahan Nilai Komoditas Commodity Position Risk Merupakan risiko terjadinya potensi kerugian bagi bank sebagai akibat dari perubahan commodity prices terhadap posisi bank yang terkait dengan kontrak komoditas. Risiko ini terkait pula dengan semua commodity related product position pada on balance sheet dan setiap derivative commodity positions dalam kegitan off balance sheet bank. 3. Risiko Operasional Risiko operasional didefenisikan oleh Basel Committee sebagai risiko yang baik langsung maupun tidak langsung berasal dari ketidakmampuan atau kegagalan proses internal dan sistem lembaga keuangan. Sedangkan menurut PBI No.1125PBI2009 Risiko Operasional adalah Risiko akibat ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Risiko operasional juga dapat ditimbulkan oleh faktor eksternal suatu lembaga keuangan. Efektifitas dari sistem operasional suatu lembaga keuangan berpengaruh terhadap kelancaran pelayanan bank terhadap para nasabah. Risiko operasional antara lain dapat berupa kemungkinan kerugian dari operasi bank bila terjadi penurunan keuntungan yang dipengaruhioleh struktur biaya operasional Universitas Sumatera Utara 25 bank dan terjadinya kegagalan atas jasa-jasa dan produk-produk yang diciptakan oleh bank. 4. Risiko Likuiditas Liquidity Risk Risiko likuiditas adalah risiko yang dihadapi oleh bank dalam memenuhi likuiditasnya baik dalm bentuk penarikan dana oleh nasabah maupun dalam bentuk pemenuhan permintaan pinjaman oleh kreditur. Faktor yang menyebabkan risiko ini adalah permasalahan ketidaktahuan bank tentang kapan waktu dan berapa jumlah dana yang akan ditarik oleh nasabah. Sementara dalam PBI No.1125PBI2009 disebutkan bahwa Risiko Likuiditas adalah Risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas danatau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.

2.1.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan Modal dan Risiko