Hubungan antara Capital Requirements dan Perubahan Risiko

59 berarti secara keseluruahan variabel independen hanya mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel dependent yaitu perubahan risiko sebesar 25,3517 dan sisanya 74,6483 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model persamaan.

4.5 Pembahasan

4.5.1 Hubungan antara Capital Requirements dan Perubahan Risiko

Dari hasil estimasi ditemukan bahwa capital requirements memiliki pengaruh positif signifikan terhadap perubahan risiko. Dengan kata lain jika terjadi kenaikan pada capital requirements maka akan mendorong kenaikan pada perubahan risiko. Penjelasan dari hal ini adalah dimana apabila regulator menaikan capital requirements atau rasio kecukupan modal dari perbankan maka dapat mendorong penambahan asset berisiko bank. Hasil ini konsisten dengan penelitian Shrieves dan Dahl 1992, Kim dan Santomero 1988, dan Rochet,JC 1992 yang mengungkapkan bahwa capital requirements merupakan cara yang kurang efektif dalam mengontrol probalitas kebangkrutan bank karena risiko dan modal memiliki pengaruh yang positif. Penjelasan yang mungkin diungkapkan dari hasil ini adalah dalam memenuhi peraturan regulator yang mewajibkan setiap bank memiliki rasio cadangan kecukupan modal diatas 8 menyebabkan bank menaikan aset berisiko mereka. Hal ini terjadi karena para pemegang saham bank harus menambah penanaman modal mereka pada bank untuk memenuhi peraturan regulator. Secara logika jika modal betambah tentu pemegang saham akan menuntut pengambalian Universitas Sumatera Utara 60 yang lebih besar juga dari saham mereka. Dalam memenuhi hal ini bank secara tidak langsung memiliki tanggung jawab yang lebih besar pada pemegan saham. Dalam memenuhi kewajiban tersebut bank tentu harus menghasilkan laba yang lebih besar agar dapat memenuhi pembagian deviden terhadap pemegang saham. Memikul beban ini bank mengambil jalan menaikan aset berisiko mereka karena mengingat fungsi dan peran bank yang menghimpun dan menyalurkan dana maka sumber laba utama dari bank adalah melalui perdagangan aset berisiko. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa terjadi kenaikan pada aset berisiko bank, karena bank harus menghasilkan laba yang lebih tinggi dalam memenuhi pengembalian ekuitas pada pemegang saham. Sedangkan dari hasil estimasi yang dilakukan menggunakan metode 2SLS diperoleh hasil bahwa perubahan risiko memiliki pengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap capital requirements. Dengan kata lain apabila terjadi kenaikan pada perubahan risiko maka akan mengurangi capital requirements. artinya semakin tinggi risiko yang diambil oleh bank maka semakin kecil cadangan modal yang dimiliki oleh bank. Dari hal ini dapat digambarkan bahwa bank di indonesia ketika menaikkan risiko mereka tidak diiringi dengan peningkatan pada modal mereka. Artinya bank tidak akan menaikkan modal mereka apabila capital requirements dari perbankan masih diatas batas minimum yang ditetapkan oleh regulator.

4.5.2 Pengaruh Predetermined Variable terhadap Capital Requirements dan perubahan risiko