25
bank dan terjadinya kegagalan atas jasa-jasa dan produk-produk yang diciptakan oleh bank.
4. Risiko Likuiditas Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko yang dihadapi oleh bank dalam memenuhi likuiditasnya baik dalm bentuk penarikan dana oleh nasabah maupun dalam
bentuk pemenuhan permintaan pinjaman oleh kreditur. Faktor yang menyebabkan risiko ini adalah permasalahan ketidaktahuan bank tentang kapan waktu dan
berapa jumlah dana yang akan ditarik oleh nasabah. Sementara dalam PBI No.1125PBI2009 disebutkan bahwa Risiko Likuiditas adalah Risiko akibat
ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas danatau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat
diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.
2.1.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan Modal dan Risiko
Model persamaan simultan yang dikembangkan oleh Shrieves dan Dahl 1992 digunakan untuk menilai bagaimana bank bereaksi terhadap Capital
Requirements yang ditetapkan oleh regulator pada struktur modal perbankan. Perubahan pada risiko dan modal memiliki komponen endogen dan komponen
eksogen. Perubahan eksogen modal dapat disebabkan oleh karena kenaikan Capital Requirements oleh regulator atau perubahan tak terduga dalam
pendapatan yang disebabkan oleh fluktuasi dalam pendapatan. Sedangkan komponen eksogen yang mempengaruhi perubahan risiko dapat berupa
guncangan tak terduga terhadap perekonomian nasional atau lokal, seperti
Universitas Sumatera Utara
26
karakteristik perubahan portofolio pinjaman bank atau volatilitas pinjaman agunan seperti real properti.
Dalam mendekati
Minimum Capital
Requirements bank akan menyesuaikan modal dan risiko mereka. Menanggapi hal ini ada beberapa faktor
yang harus diperhatikan bank dalam menyesuaikan perubahan modal dan risiko yang disebabkan oleh Capital Requirements. Faktor-faktor yang mempengaruhi
perubahan modal dan risiko perbankan yaitu sebagai berikut :
Bank Size Shrieves dan Dahl 1992 dan Rime 2001 menyatakan bahwa size dapat
mempengaruhi target risiko dan tingkat modal karena hubungannya dengan diversifikasi risiko, sifat peluang investasi bank atau karakteristik kepemilikan
bank dan akses ke modal. Menurut Shrieves dan Dahl 1992 akses ke modal dapat mempengaruhi kepentingan relatif dari menghindari biaya kebangkrutan.
Size merupakan besarnya kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Size perusahaan dapat dinyatakan dalam total aktiva atau log size. Semakin besarnya
Size suatu perusahaan perbankan maka dapat menyebabkan bank memiliki peluang yang lebih besar dalam meningkatkan risiko.
Current profit ROA Mishkin 2011 Jumlah modal mempengaruhi imbal hasil bagi pemegang
saham karena pemilik bank harus mengetahui apakah banknya dikelolah dengan baik, mereka membutuhkan pengukuran yang baik mengenai profitabilitas bank.
Ukuran dasar keuntungan bank adalah imbal hasil atas asset return on asset.
Universitas Sumatera Utara
27
Menurut Rime 2001 bahwa ROA mungkin memiliki efek positif pada modal bank. Sebagian bank yang memiliki keuntungan yang tinggi cenderung lebih suka
untuk meningkatkan modal melalui laba ditahan daripada melalui ekuitas. Bank harus mengandalkan laba ditahan untuk meningkatkan modal. Pembalian atas aset
bank ROA masuk dalam persamaan modal dengan efek positif yang diharapkan pada modal.
Current loan losses Current loan losses mempengaruhi rasio aset tertimbang menurut risiko
ATMR untuk total aset karena kerugian saat ini dapat menyebabkan menyebabkan penurunan jumlah nominal ATMR.
Current loan losses diaproksimasi dengan ketentuan baru untuk rasio total aset, karena itu Current
loan losses termasuk dalam persamaan risiko dan diharapkan memberikan efek negatif pada risiko Rime ; 2001.
Regulatory Preasure Tekanan peraturan Regulatory Presure dimaksudkan untuk menangkap
dampak dari Capital Requirements respon bank untuk standar modal berbasis risiko 8. Hal ini menggambarkan perilaku bank-bank yang mendekati peraturan
Capital requirements. Teori moral hazard memprediksi bahwa bank yang mendekati rasio minimum Capital Requirements mungkin memiliki insentif untuk
meningkatkan modal dan mengurangi risiko untuk menghindari biaya regulasi.
Universitas Sumatera Utara
28
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu