Jenis-Jenis Karet Alam Standard Indonesian Rubber SIR

Karet alam jika dipanasi menjadi lunak dan lekat dan kemudian dapat mengalir. Karet alam larut sedikit demi sedikit dalam benzene. Akan tetapi sebagaimana karet alam divulkanisasi yakni dipanasi bersama sedikit belerangsekitar 2 ia menjadi bersambung-silangan dan terjadi perubahan yang luar biasa pada sifatnya dimana karet tervulkanisasi jauh lebih tahan regang. Jika karet divulkanisasi dengan jumlah belerang yang lebih besar akan dihasilkan bahan yang sangat keras dan tahan secara kimia yang dikenal dengan ebonite Cowd,1991. Karet atau elastomer merupakan polimer yang memperlihatkan resiliensi daya pegas, atau kemampuan meregang dan kembali ke keadaan semula dengan cepat. Sebagian besar mempunyai struktur jaringan. Karet alam eksis dalam bentuk-bentuk yang berbeda, tetapi sejauh ini yang paling penting adalah yang tersusun hampir seluruhnya dari cis-1,4-poliisoprena. Karet merupakan politerpena yang disintesis secara alami melalui polimerisasi enzimatik isopentilpirofosfat. Unit ulangnya adalah sama sebagaimana 1,4-poliisoprena. Sesungguhnya, isopren merupakan produk degadrasi utama karet, yang diidentifikasi sebagaimana pada awal 1860-an. Bentuk utama dari karet alam, yang terdiri dari 97 cis-1,4-poliisoprena dikenal sebagai Hevea rubber Steven,2001. Karet alam dapat diperoleh dari hampir lima ratus jenis tanaman yang berbeda. Sumber yang terkenal adalah pohon Hevea Brasiliensis. Karet diperoleh dari getah kulit pohon Hevea ketika dipotong. Getah adalah karet terdispersi yang mengandung 25-40 karet hidrokarbon, yang distabilkan melalui sejumlah protein dan asam lemakBillmeyer,1984.

2.5.1. Jenis-Jenis Karet Alam

Ada beberapa kelebihan-kelebihan yang dimiliki karet alam dibandingkan dengan karet sintesis adalah : a. Memiliki daya elastis atau daya lenting yang sempurna, b. Memiliki plastisitas yang baik sehingga pengolahannya mudah, c. Mempunyai daya aus yang tinggi, tidak mudah panas low heat build up, d. Memiliki daya tahan yang tinggi terhadap keretakan. Universitas Sumatera Utara Ada beberapa macam karet alam yang dikenal, diantaranya merupakan bahan olahan. Bahan olahan ada yang setengah jadi atau sudah jadi. Ada juga karet yang diolah kembali berdasarkan yang sudah jadi. Jenis-jenis karet alam yang dikenal luas adalah : a. Bahan olah karet lateks kebun, sheet angin, slab tipis, dan lump segar, b. Karet konvensional ribbed smoked sheet, white crepes dan pale crepe, c. Lateks pekat, d. Karet bongkah atau block rubber, e. Karet spesifikasi teknis atau crumb rubber, f. Karet siap olah atau tyre rubber, dan g. Karet reklim atau reclaimed rubber. Karet bongkah adalah karet remah yang telah dikeringkan dan dikilang menjadi bandela-bandela dengan ukuran yang telah ditentukan.Karet bongkah ada yang berwarna muda dan setiap kelasnya mempunyai kode warna tersendiri. Standar mutu karet bongkah Indonesia tercantum dalam SIR Standard IndonesianRubberTimPenulis,2008.

2.5.2 Standard Indonesian Rubber SIR

Standar mutu karet bongkah indonesia tercantum dalam Standard Indonesian Rubber SIR. SIR adalah karet bongkah karet remah yang telah dikeringkan dan dikemas menjadi bandela-bandela dengan ukuran yang telah ditentukan. Perbedaan dari tiap jenis karet SIR tersebut adalah pada standar spesifikasi mutu kadar kotoran, kadar abu dan kadar zat menguap yang sesuai dengan Standar Indonesian Rubber. Standar mutu karet bongkah indonesia tercantum dalam tabel 2.1 dibawah ini. Tim Penulis PS, 1992 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1. SIR Standard Indonesian Rubber No Komponen Sir 5L Sir 5 Sir 10 Sir 20 Sir 50 1 2 3 4 5 6 7 Kadar kotoran maksimum Kadar abu maksimum Kadar zat arsiri maksimum PRI minimum Plastisitas – P minimum Limit warna skala lobibond maksimum Kode warna 0,05 0,50 1,0 60 30 6 hijau 0,05 0,50 1,0 60 30 - hijau 0,10 0,75 1,0 50 30 - coklat 0,20 1,00 1,0 40 30 - merah 0,50 1,50 1,0 30 30 - kuning Sumber : Thio Goan Loo,1980

2.5.3 Karet Alam SIR 10