2.9. Karakterisasi Polimer
Pada dasarnya analisis permukaan melibatkan radiasi permukaan dengan sumber energi foton, elektron atau ion yang cukup untuk menembus dan menimbulkan
beberapa jenis transisi yang menghasilkan emisi dari permukaan berkas energi yang bisa dianalisis.
Untuk bahan komersial yang besar, sifat-sifat mekanik merupakan aspek yang mendasar.Meskipun sifat-sifat lainnya seperti ketahanan nyala, stabilitas
termal, dan ketahan kimia mempunyai kaitan dalam aplikasi yang lebih spesifik, semua polimer apapun pemakaiannya harus memperlihatkan suatu daerah sifat
mekanik yang terspesifikasi cocok untuk aplikasi tersebut. Pengukuran sifat-sifat mekanik biasanya dilakukan dengan mengukur
kekuatan tarik, modulus, elongasi, suatu spesimen uji dijepit pada kedua ujungnya.Salah satu ujung dibuat tetap, dan diaplikasikan dengan suatu beban
yang naik sedikit demi sedikit ke ujung lainnya sampai sampel tersebut patah. Suatu instrument pengujian khas yang mengukur secara otomatis stress dan strain
dengan beban-beban skala penuh.
2.9.1. Fourier Transform Infrared FT-IR
Dalam teknik spektroskopi inframerah, sampel molekul disinari dengan radiasi inframerah dengan bilangan gelombang tertentu. Beberapa bilangan gelombang
radiasi yang sesuai dengan frekuensi vibrasi akan diserap dan radiasi yang diteruskan diamati dengan suatu detektor fotolistrik Wirjosentono, 1995.
Spektroskopi inframerah bermanfaat untuk kajian mikrostruktur maupun gugus fungsi dalam polimer. Komposisi kopolimer olefin, gugus nitril, hidroksi
sampai ketidakjenuhan dapat diungkapkan Hartomo, 1995. Metode Fourier Transform FT menggunakan prinsip interferometri, yang
kelebihan dari FT-IR ini mencakup persyaratan ukuran sampel yang kecil, perkembangan spektrum yang cepat, dankarena instrument ini memiliki komputer
yang terdedikasi kemampuan untuk menyimpan dan memanipulasi spektrum . Spektrum-spektrum dispersif dari sebagian besar polimer impor komersial
telah dicatat,oleh karenanya identifikasi kualitatif zat-zat yang tidak diketahui seringkali bisa diselesaikan melalui perbandingan. Ini mencakup polimer-polimer
Universitas Sumatera Utara
yang memiliki stereokimia atau distribusi rangkaian monomer yang bervariasi, karena perbedaan demikian biasanya menghasilkan spektrum-spektrum yang
berbeda. Di mana spektrum-spektrum komparatif tidak tersedia, pengetahuan ke struktur polimer bisa diperoleh melalui pertimbangan yang wajar terhadap pita-
pita absorpsi gugus fungsional , atau dengan membandingan spektrum dengan spektrum senyawa-senyawa model berat molekul rendah yang siap
terkarakterisasi dengan struktur yang mirip. Lepas dari perbedaan-perbedaan yang diharapkan dalam daerah tekukan C-H aromatik 650-900 cm
-1
yang timbul dari cincin-cincin benzena para-disubstitusi versus monosubstitusi, spektrum-
spektrum tersebut cukup sebanding. FT-IR sangat berguna karena spektrum-spektrum bisa di-scan, disimpan,
dan ditransformasikan dalam hitungan detik, teknik ini memudahkan penelitian- penelitian reaksi-reaksi polimer seperti degradasi atau ikat silang. Persyaratan-
persyaratan ukuran sampel yang sangat kecil mempermudah kopling instrumen FT-IR dengan suatu mikroskop untuk analisis bagian-bagian sampel polimer yang
sangat terlokalisasi Steven,2001.
2.9.2. Scanning Electron Microscopy