3.3. Prosedur Kerja 3.3.1
Preparasi TiO
2
TiO
2
dihaluskan dengan menggunakan ayakan 100 meshsehingga diperoleh serbuk TiO
2
halus.
3.3.2 Preparasi Karet Alam
Karet Alam SIR-10 sebanyak 100 phr digiling dengan menggunakan internal mixer selama 10 menit.
3.3.3 Pembuatan Poliuretan dengan Menggunakan Toluen Diisosianat dan Polipropilena Glikol
Berdasarkan reaksi pembuatan poliuretan dengan perbandingan isosianat dan polipropilen glikol yang digunakan adalah 2 : 1 mol, dan apabila isosianat yang digunakan adalah 0,02
mol dan polipropilena glikol 0,01 mol maka dapat dihitung sebagai berikut : Mr Isosianat
= 174,2 gmol Ρ Isosianat
= 1,21 gcm
3
Maka isosianat yang dipakai adalah sebanyak : ��� =
���� ��
..................................................3.1 0,02
��� = ����
174,2 ����
gram = 0,02 mol x 174,2 gmol = 3,484 gram
Dengan menggunakan persamaan 3.1 maka, polipropilena glikol PPG yang dibutuhkan adalah sebanyak :
Mr PPG : 1000 gmol
Universitas Sumatera Utara
Maka, ��� =
���� ��
...................................................3.2 0,01
��� =
���� 1000
����
gram = 0,01 mol x 1000 g mol = 10 gram
Sebanyak 10 gram polipropilena glikol 1000 dimasukkan kedalam glass beaker 250 mL lalu ditambahkan toluen diisosianat sebanyak 3,484 gram, campuran diaduk selama 15
menit pada suhu 40
o
C. Campuran tersebut kemudian dikarakterisasi dengan menggunakan Spektrofotometri FT-IR.
3.3.4 Sintesis IPN antara Poliuretan dan Karet Alam SIR-10
Karet Alam SIR-10 yang telah dimastikasi dimasukkan sebanyak 80 phr kedalam internal mixer lalu diputar pada suhu 140
o
C kemudian ditambahkan 2 phr asam stearat lalu diputar selama 1 menit, kemudian ditambahkan 2 phr ZnO dan diputar selama 1 menit,
lalu ditambahkan 0,5 phr sulfur dan diputar selama 1 menit, kemudian ditambahkan 20 phr poliuretan lalu diputar selama 15 menit sehingga diperoleh keadaan yang homogen,
selanjutnya campuran dikompres dengan menggunakan hot kompresor menggunakan cetakan ASTM D638 tipe IV dengan ketebalan 3,2 mm dengan toleransi ±0,4 mm dan
suhu 80
o
C selama 15 menit dan didinginkan pada suhu kamar.
Gambar 3.1. Spesimen Uji berdasarkan ASTM D638 Tipe IV Abdillah,2008
Universitas Sumatera Utara
Perlakuan yang sama juga dilakukan pada pencampuran antara poliuretan dan karet alam SIR-10 seperti pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Perbandingan Penambahan Poliuretan dan Karet Alam SIR-10
Karet Alam SIR-10 phr 100
80 60
20 Poliuretan phr
20 40
80 100
3.3.5. Pembuatan Komposit IPN Poliuretan dan Karet Alam SIR 10 dengan Penambahan Titanium Dioksida sebagai Bahan Pengisi
Campuran Karet alam SIR-10 NR dan Poliuretan PU yang optimum ditambahkan dengan Titanium Dioksida, dimana sebanyak 82 phr NR-PU dan 18 phr titanium dioksida
dimasukkan ke dalam internal mixer lalu diputar pada suhu 140
o
C kemudian dikompress dengan menggunakan hot kompresor menggunakan cetakan ASTM D638 tipe IV
gambar 3.1. dengan ketebalan ± 3,2 mm dan suhu 80
o
C selama 15 menit dan didinginkan pada suhu kamar.
Perlakuan yang sama juga dilakukan pada pencampuran antara NR-PU dan TiO
2
seperti pada tabel 3.2
Tabel 3.2 Perbandingan Penambahan NR-PU dan TiO
2
NR-PU phr 82
78 74
70 66
TiO
2
phr 18
22 26
30 34
3.4. Karakterisasi Komposit Interpenetrasi Jaringan Polimer IPN