Pola asuh orang tua dalam mendidik anak

commit to user 80

D. Pola asuh orang tua dalam mendidik anak

Banyak faktor dalam keluarga yang ikut berpengaruh dalam proses perkembangan anak. Salah satu faktor dalam keluarga yang mempunyai peranan penting dalam pembentukan kepribadian adalah praktik pengasuhan anak. Setiap keluarga memiliki cara yang berbeda dalam mengasuh anak. Ini disebabkan karena kondisi keluarga yang berbeda pula. Kondisi keluarga yang tidak utuh atau tidak lengkap, sangat mempengaruhi perkembangan anak. Pola asuh bebaspermisif cenderung banyak diterapkan dalam keluarga, terutama pada keluarga yang tidak lengkap, seperti pada keluarga single parent dan siswa yang tidak tinggal bersama orang tua. Seperti yang di ungkapkan oleh responden Wah, sebagai berikut : “ saya di rumah cuma bertiga, ibu, kakek sama saya. Saya anak tunggal mbak. Ayah saya sudah meninggal lama, ibu kerja jadi buruh cuci mbak, kakek saya udah tua jadi gak kerja“ Wawancara Senin, 24 Mei 2010, Responden Wah Mayoritas responden berasal dari keluarga yang mempunyai status ekonomi menengah kebawah, ini terlihat dari penampilan responden secara fisikmemakai seragam dan sepatu yang sudah usang. Siswa sering terlambat dalam pembayaran administrasi sekolah SPP dan melunasi pembayaran buku pelajaran. Seperti yang diungkapkan oleh Dim: “ uang SPP dari semester satu belum pernah dibayar, buku-buku LKSLembar Kerja Siswa juga belum ada satupun yang dibayar, ibu belum punya uang mbak. Saya juga gak dapet BOSBantuan Operasional Siswa kok mbak, makanya saya kadang malu sama temen “ Wawancara Senin, 10 Mei 2010, Responden Dim commit to user 81 Selain itu rendahnya kontrol sosial dalam keluarga menyebabkan siswa jarang terlatih secara fisik maupun mental, yang diperlukan untuk bertingkah laku seperti kebiasaan disiplin dan kontrol diri yang baik. Keadaan demikian ini akan menjadikan jiwa remaja mudah melakukan perilaku nakal di rumah dan di sekolah. Seperti yang dilakukan oleh responden Akh, Dia menyelewengkan uang SPP untuk jajan, membeli rokok dan bermain playstation. Berikut penuturanya: “ kadang aku pake uang SPP buat jajan mbak, kan uang sangu tu cuma sedikit. Ya buat beli rokok sama PS’an pas mbolos. Ibu gak tau mbak, taunya pas mau ambil rapor” Wawancara Senin, 10 Mei 2010, Responden Akh Uang saku yang minim membuat siswa akan mengambil kesempatan dengan mennyalahgunakan uang SPP untuk hal-hal yang negatif seperti contoh diatas. Dari sepuluh orang responden, ada dua responden yang hidup dalam keluarga single parent karena salah satu orang tua sudah meninggal seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, dan empat responden yang tinggal bersama wali, yaitu nenek atau kakek dan empat orang lainnya masih tinggal bersama orang tua mereka. Pola asuh yang diterapkan oleh orang tua atau wali siswa sebagian besar adalah pola asuh bebas permisif. Seperti yang terjadi pada Shil, berikut penuturannya : “ aku dari SD udah gak ikut bapak ibu mbak, kata nenek aku gak boleh ikut bapak sama ibu, gak tau kenapa. Nenek jarang marahin aku, kalo aku maen kadang sampe sore tapi aku gak pernah dimarahin. Kalo ketemu bapak ibu seminggu sekali, ketemu paling commit to user 82 cuma pengen tahu kabar sama ngasih uang jatah buat jajan seminggu. Jadi lama kelamaan dah terbiasa jauh ma ortu “ Wawancara Selasa, 18 Mei 2010, Responden Shil Orang tua memberikan kebebasan bagi anak-anak mereka karena mereka sudah mempercayakan seluruhnya pada anak. Orang tua sibuk dalam pekerjaan dan rutinitas sehari-hari sehingga kurang memberikan perhatian pada anak, baik dirumah ataupun keadaan anak disekolah. “ kalo dirumah jarang ketemu ortu mbak, ya karena sibuk bekerja. Biasanya maen sampe sore, kadang pulang sekolah langsung maen gak pulang dulu. Sampe rumah paling dimarahi ibu, tapi dah terbiasa dimarahi jadi gak takut lagi. Pernah juga maen sampe gak pulang kerumah, tapi gak di cari kok mbak, he..he..he” Wawancara Selasa, 18 Mei 2010, Responden Agu Sewaktu anak dirumah, orang tua kurang memberi pengarahan terhadap anak, berkaitan dengan kebiasaan belajar dirumah, penanaman nilai-nilai keagamaan terhadap anak dan orang tua tidak memperhatikan perkembangan anak, apa yang mereka inginkan, apa yang mereka pikirkan, kurangnya komunikasi dan perhatian dari orang tua yang sering memicu permasalahan antara orang tua dan anak dirumah. Orang tua akan memarahi anak sewaktu terlambat pulang dari sekolah atau pulang dari bermain yang larut malam. Seperti yang dialami oleh rerponden diatas, dia akan dimarahi bila bermain sampai sore, tapi disisi lain dia tidak diberikan perhatian yang cukup dari orang tua. Hal inilah yang sebagian besar dikatakan oleh responden, bahwa mereka selalu dimarahi jika pulang dari bermain pada sore hari atau menjelang malam. Disisi lain anak tidak mendapat perhatian di rumah, dan mencari kesenangan di luar rumah bersama teman-teman commit to user 83 mereka. Selain itu, orang tua juga tidak terlalu memperhatikan bagaimana prestasi anak disekolah dan bagaimana keadaan anak disekolah. Orang tua sudah mempercayakan anak mereka disekolah. Orang tua ingin anaknya bersekolah dengan baik, memperoleh nilai yang baik dan naik kelas. Maka bila anak mereka mendapat nilai yang kurang baik atau buruk, orang tua akan memarahi anak, menyuruh anak agar belajar lebih baik tanpa mau mendampingi anak belajar, bahkan tidak jarang orang tua yang menyalahkan guru mata pelajaran yang dianggap tidak baik dalam mengajar anaknya. Pola asuh yang kedua adalah pola asuh otoriter dalam mendidik anak. Pola asuh otoriter memang memungkinkan terlaksananya proses transformasi nilai dapat berjalan lancar. Akan tetapi anak mengerjakan tugas dengan rasa tertekan dan takut. Akibatnya jika orang tua tidak ada mereka akan bertindak yang lain. “ bapak aku galak mbak, sering banget dimarahi kalo pulang maen sampe sore, kadang juga mukul mbak. Mau apa-apa diatur lama-lama gak betah dirumah, ya aku maen aja kerumah temen sampe sore, paling juga ujung-ujungnya juga dimarahin kok. Kalo lagi dimarahi aku diem aja tapi kalo udah sebel ya aku saurijawab mbak. Dulu aku pernah dimasukin ke pondok pesantren tapi gak betah, trus aku minta keluar, ya trus pindah ke sekolah ini mbak ” Wawancara Senin, 17 Mei 2010, Responden Dew Menurut penuturan Dew diatas terbukti bahwa pola asuh otoriter mendorong anak melakukan hal-hal yang menyimpang dari aturan yang telah ditetapkan. Sedangkan pola asuh bebas memandang anak sebagai subyek, anak bebas menentukan pilihannya sendiri. Akan tetápi anak justru menjadi berbuat semaunya; ia berbuat dengan commit to user 84 mempergunakan ukuran diri sendiri. Relasi antara orang tua dan anak tampak renggang pada pola asuh bebas dan ada batas yang kuat serta jurang pemisah antara anak dan orang tua pada pola asuh yang otoriter. Agama merupakan pedoman dalam hidup manusia, yang di dalamnya mengatur segala kehidupan dan segala sesuatu yang berhubungan antara manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungannya. Sebagai media pertama dan yang utama, orang tua dituntut untuk bisa menjadi tauladan bagi anak-anaknya. Orang tua juga berkewajiban dalam menanamkan nilai- nilai keagamaan. Sebuah keluarga yang harmonis ditandai dengan terciptanya kehidupan beragama dalam rumah tersebut. Hal ini penting karena dalam agama terdapat nilai-nilai moral dan etika kehidupan. Penanaman nilai-nilai agama dalam keluarga bisa diwujudkan dengan pembiasaan anak untuk menjalankan ibadah sesuai dengan waktu dan aturan dalam agama yang dianut misalnya, dalam agama Islam yaitu shalat lima waktu, shalat berjama’ah dalam keluarga, atau jum’atan, dan pada agama nasrani yaitu pergi ke gereja tiap hari minggu bersama-sama dengan keluarga, ikut pengakuan dosa, dan masih banyak lagi. “ kalo shalat biasanya cuma maghrib sama isya’ aja mbak, ya masih bolong-bolong gitu. Tapi kalo jumatan masih rutin mbak. Orang tua ya kadang nyuruh shalat juga mbak tapi sayanya yang males “ Wawancara Senin, 10 Mei 2010, Responden Akh Ada beberapa orang tua yang masih membimbing anak dalam beribadah tetapi mayoritas orang tua mengabaikannya. Padahal commit to user 85 kebiasaan beribadah tepat waktu hendaknya ditanamkan pada anak sejak kecil sehingga saat beranjak dewasa akan semakin mendalaminya untuk membentengi diri dari pengaruh negatif teman sebayanya. “ agama saya Kristen mbak, tapi ibu saya Islam, ayah saya dulu almarhum agamanya juga Islam. Jadi saya kalo pergi ke Gereja sama kakak. Saya ya lumayan rajin ke Gereja sama kakak, ibu juga sering ngingetin kalo hari minggu saya sama kakak suruh pergi ke Gereja “ Wawancara Senin, 10 Mei 2010, Responden Dim Responden Dim memeluk agama yang berbeda dari orang tua, dia memeluk agama tersebut bersama kakaknya, walaupun berbeda keyakinan, ibu Dim tetap memberikan pengarahan agar Dim menjalankan ibadah dengan baik dan sesuai kewajibannya. Berbeda dengan yang diungkapkan oleh Wah, orang tuanya tidak pernah memberi pengarahan dalam menjalankan ibadah, berikut penuturannya: “ saya jarang shalat mbak, gak pernah malah. Ibu juga gak pernah ngingetin kok. Kalo jumatan juga jarang, males soalnya, ya pilih maen aja mbak “ Wawancara Senin, 24 Mei 2010, Responden Wah Keluarga yang tidak religius, penanaman komitmennya rendah atau tanpa nilai agama cenderung terjadi permasalahan dan percekcokan dalam keluarga, dengan suasana yang seperti ini, maka anak akan merasa tidak betah di rumah dan kemungkinan besar anak akan mencari lingkungan lain yang dapat menerimanya. Pada akhirnya anak menjadi susah diatur dan sulit dinasehati oleh orang tuanya dan dicap “nakal” oleh orang-orang disekitarnya. commit to user 86 Matriks 3 Pola asuh orang tua dalam keluarga No. Pola asuh orang tua Keterangan 1. Pola asuh bebas permisif a. Kurang mendapat perhatian dari orang tua karena orang tua sibuk bekerja dan berada di luar kota merantau b. Tidak tinggal bersama orang tua dititipkan ke saudara sehingga komunikasi antara orang tua dan anak menjadi terbatas c. Orang tua tidak memberikan pengarahan dan bimbingan kepada anak d. Tidak ada sanksi yang diberikan orang tua apabila anak melakukan kesalahan e. Tidak ada penanaman nilai-nilai agama kepada anak 2. Pola asuh otoriter a. Bila anak melakukan kesalahan maka orang tua cenderung akan memarahi anak b. Keputusan yang akan diambil oleh anak berdasarkan kehendak orang tua c. Anak merasa terkekang dan takut pada orang tua d. Anak cenderung akan mencari pelampiasan keinginan di luar rumah commit to user 87

E. Pengaruh kelompok sebaya yang berperilaku negatif