Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Prosedur Pengumpulan Data

31

4.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Validitas adalah syarat mutlak bagi suatu alat ukur agar dapat digunakan dalam suatu pengukuran. Suatu instrument dikatakan valid apabila instrument tersebut mengukur apa yang harus diukur. Instrumen PFS memiliki validitas tinggi dengan nilai r hitung dari r tabel 0.514 dalam degree of freedom yaitu N-2 = 13 Danismaya, 2008. Reliabilitas adalah tingkat konsistensi dari suatu pengukuran.Reliabilitas menunjukkan apakah pengukuran menghasilkan data yang konsisten jika instrument digunakan kembali secara berulang.Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Cronbach Alphasecara komputerisasi dan selanjutnya menggunakan SPSS Statistic Package for The Social Science Statistics Version 20. Uji reliabilitas dilakukan pada 10 responden di Ruang Hemodialisa RSUD dr. Pirngadi medan yang sesuai dengan kriteria responden. Suatu instrument dikatakan reliable bila koefisiennya 0.70.

4.8 Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang dilakukan pertama kali adalah mengajukan surat permohonan izin penelitian pada institusi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Keperaatan Universitas Sumatera Utara serta mengajukan surat permohonan izin melaksanakan penelitian di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan. Setelah mendapat izin, peneliti melaksanakan pengumpulan data pada pasien yang menjalani Universitas Sumatera Utara 32 hemodialisis.Untuk mendapatkan data tentang tingkat fatigue pasien sebelum dan sesudah teknik relaksasi otot progresif, peneliti menggunakan teknik wawancara interview terstruktur dengan menggunakan kuesioner instrumen Paper fatigue Scale. Kuesioner ini terdiri dari 22 item pertanyaan dengan menggunakan skala ordinal 1-10. Hasil ukur yang didapat dari jumlah total dari setiap item pertanyaan dapat dikategorikan sebagai berikut: 0 : tidak fatigue 1-3 : fatigue ringan 4-6 : fatigue sedang 7-10 : fatigue berat Tahapan prosedur pengumpulan data: 1. Sebelum pelaksanaan teknik relaksasi otot progresif a. Tahap pengukuran awal tingkat fatigue pretest Setelah mendapat persetujuan, kemudian dilakukan pengukuran tingkat fatigueresponden yang dilakukan di ruang hemodialisa Klinik Spesialis Ginjal Hipertensi Rasyida Medan 1-2 minggu sebelum intervensi dilakukan.Setiap responden mendapatkan intervensi teknik relaksasi otot progresif selama 1 bulan dengan jadwal 2x minggu sesuai jadwal hemodialisis. b. Intervensi teknik relaksasi otot progresif Setelah mendapat data awal mengenai tingkat fatigue responden, peneliti memilih responden yang sesuai dengan kriteria inklusi Universitas Sumatera Utara 33 responden.Setelah mendapat 20 responden, peneliti memberikan inervensi teknik relaksasi otot progresif saat responden sedang menjalani hemodialisis sesuai dengan jadwal hemodialisis responden.Intervensi diberikan selama 15 menit untuk satu kali latihan yang dipimpin oleh peneliti sendiri. c. Pengkondisian responden 1 Peneliti menjelaskan pengertian dan tujuan dari teknik relaksasi otot progresif. 2 Peneliti memposisiskan responden duduk diatas tempat tidur kursi senyaman mungkin. 3 Peneliti membimbing responden untuk melakukan teknik relaksasi otot progresif. d. Pelaksanaan intervensi teknik relaksasi otot progresif 1 Tahap persiapan Peneliti memposisikan tubuh respondensenyaman mungkin.Responden diinstruksikan untuk duduk diatas tempat tidur tempat duduk dengan rileks. 2 Tahap pelaksanaan Pada tahapan ini responden melaksanakan teknik relaksasi otot progresif dengan dibimbing langsung oleh peneliti sendiri. 3 Tahap penutupan Universitas Sumatera Utara 34 Pada tahapan ini responden bersiap-siap untuk istirahat kembali. e. Sesudah intervensi teknik relaksasi otot progresif 1 Tahap pengukuran tingkat fatigue posttest Pengukuran dilakukan di ruang hemodialisa Klinik Spesialis Ginjal Hipertensi Rasyida Medan1-2 minggu setelah dilakukan intervensi teknik relaksasi otot progresif. 2 Tahap evaluasi Pada tahapan ini peneliti menanyakan kembali perasaan responden dan menjelaskan bahwa intervensi telah selesai dilakukan.

4.9 Rencana Analisa Data

Dokumen yang terkait

Kebutuhan Perawatan Periodontal Pasien Penyakit Ginjal Kronis Yang Menjalani Hemodialisis Di Klinik Spesialis Ginjal Dan Hipertensi Rasyida Medan

1 42 67

Status Periodontal Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Dan Non-Hemodialisa Di Klinik Spesialis Ginjal Dan Hipertensi Rasyida Medan

0 0 9

Efektifitas Teknik Relaksasi Otot Progresif terhadap Tingkat Fatigue pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan

0 0 11

Efektifitas Teknik Relaksasi Otot Progresif terhadap Tingkat Fatigue pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan

0 0 2

Efektifitas Teknik Relaksasi Otot Progresif terhadap Tingkat Fatigue pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan

0 1 4

Efektifitas Teknik Relaksasi Otot Progresif terhadap Tingkat Fatigue pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan

0 0 19

Efektifitas Teknik Relaksasi Otot Progresif terhadap Tingkat Fatigue pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan

3 17 3

Efektifitas Teknik Relaksasi Otot Progresif terhadap Tingkat Fatigue pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan

0 1 39

Kebutuhan Perawatan Periodontal Pasien Penyakit Ginjal Kronis Yang Menjalani Hemodialisis Di Klinik Spesialis Ginjal Dan Hipertensi Rasyida Medan

0 3 18

KEBUTUHAN PERAWATAN PERIODONTAL PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI KLINIK SPESIALIS GINJAL DAN HIPERTENSI RASYIDA MEDAN

0 1 14