Hasil Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

37

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Bab ini akan menguraikan hasil dan pembahasan penelitian tentang efektifitas teknik relaksasi otot progresif terhadap tingkat fatigue pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di Klinik Spesialis Ginjal Hipertensi Rasyida Medan. Penelitian dilakukan pada bulan Juni-Juli 2016 di Ruang Hemodialisa Klinik Spesialis Ginjal Hipertensi Rasyida Medan.Jumlah responden pada penelitian ini adalah 20 orang. 5.1.1 Karakteristik Demografi Responden Deskripsi karakteristik demogradi responden terdiri dari jenis kelamin, usia, status pernikahan pendidikan terakhir, pekerjaan, lama menjalani hemodialisis minggu, penyakit penyebab hemodialisis dan hemodialisis keberapa yang sedang dijalani pasien. Universitas Sumatera Utara 38 Tabel 5.1.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Karakteristik Demografi Responden di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Medan n=20 Data Demografi Frekuensi f Persentase Jenis Kelamin Laki-laki 10 50 Perempuan 10 50 Usia 21-30 tahun 1 5 31-40 tahun 3 15 41-50 tahun 7 35 51-60 tahun 9 45 Status Pernikahan Menikah 19 95 Belum Menikah 1 5 Pendidikan Terakhir SD 2 10 SMP 3 15 SMA 10 50 S1 5 25 Pekerjaan PNS 2 10 Wirausaha 2 10 Wiraswasta 1 5 IRT 8 40 Tidak Bekerja 7 35 Lama Menjalani Hemodialisis 6 bulan 20 100 Frekuensi Hemodialisis minggu 2x minggu 20 100 Penyakit Penyebab Hemodialisis Penyakit Ginjal Kronik 20 100 Berdasarkan tabel 5.1.1 didapatkan data demografi responden dengan jenis kelamin laki laki sebanyak 10 responden 50 dan perempuan sebanyak 10 responden 50.Usia responden paling banyak adalah 51-60 tahun sebanyak 9 responden 30. Status pernikahan pada data demografi responden sebagian besar menikah yaitu sebanyak 19 responden 95.Responden dengan pendidikan terakhir SMA sebanyak 10 responden Universitas Sumatera Utara 39 50.Pekerjaan responden paling besar adalah ibu rumah tangga sebanyak 8 responden 40.Responden dengan lama menjalani hemodialisis 6 bulan sebanyak 20 responden 100. Seluruh responden mempunyai jadwal hemodialisis 2x minggu dan penyebab hemodialisis penyakit ginjal kronik yaitu sebanyak 20 responden 100. Untuk menambah informasi, maka peneliti melakukan crosstab pada data karakteristik responden dengan tingkat fatigue yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 5.1.2 – 5.1.9. Tabel 5.1.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Crosstab Jenis Kelamin dengan Tingkat Fatigue Jenis Kelamin Tingkat Fatigue Frekuensi f Persentase Laki-laki Tidak Fatigue Ringan Sedang Berat 2 8 20 80 Perempuan Tidak Fatigue Ringan Sedang Berat 2 6 2 20 60 20 Universitas Sumatera Utara 40 Tabel 5.1.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Crosstab Usia dengan Tingkat Fatigue Usia Tingkat Fatigue Frekuensi f Persentase 21-30 tahun Tidak Fatigue Ringan Sedang Berat 1 100 31-40 tahun Tidak Fatigue Ringan Sedang Berat 3 100 41-50 tahun Tidak Fatigue Ringan Sedang Berat 6 1 85,71 14,28 51-60 tahun Tidak Fatigue Ringan Sedang Berat 9 100 Tabel 5.1.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Crosstab Status Pernikahan denganTingkat Fatigue Status Pernikahan Tingkat Fatigue Frekuensi f Persentase Menikah Tidak Fatigue Ringan Sedang Berat 3 6 10 15,78 31,57 52,63 Belum Menikah Tidak Fatigue Ringan Sedang Berat 1 100 Universitas Sumatera Utara 41 Tabel 5.1.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Crosstab Pendidikan Terakhir dengan Tingkat Fatigue Pendidikan Terakhir Tingkat Fatigue Frekuensi f Persentase SD Tidak Fatigue Ringan Sedang Berat 2 100 SMP Tidak Fatigue Ringan Sedang Berat 2 1 66,66 33,33 SMA Tidak Fatigue Ringan Sedang Berat 2 3 5 20 30 50 S1 Tidak Fatigue Ringan Sedang Berat 2 1 2 40 20 40 Tabel 5.1.6 Distribusi Frekuensi dan Persentase Crosstab Pekerjaan dengan Tingkat Fatigue Pekerjaan Tingkat Fatigue Frekuensi f Persentase PNS Tidak Fatigue Ringan Sedang Berat 2 100 Wirausaha Tidak Fatigue Ringan Sedang Berat 2 100 Wiraswasta Tidak Fatigue Ringan Sedang Berat 1 100 IRT Tidak Fatigue Ringan Sedang Berat 1 6 1 12,5 75 12,5 Tidak Bekerja Tidak Fatigue Ringan Sedang Berat 1 6 14,28 85,71 Universitas Sumatera Utara 42 Tabel 5.1.7 Distribusi Frekuensi dan Persentase Crosstab Lama Menjalani Hemodialisis denganTingkat Fatigue Lama Menjalani Hemodialisis Tingkat Fatigue Frekuensi f Persentase 6 bulan Tidak Fatigue Ringan Sedang Berat 4 6 10 20 30 50 Tabel 5.1.8 Distribusi Frekuensi dan Persentase Crosstab Frekuensi Hemodialisis minggu dengan Tingkat Fatigue Frekuensi Hemodialisis minggu Tingkat Fatigue Frekuensi f Persentase 2x minggu Tidak Fatigue Ringan Sedang Berat 4 6 10 20 30 50 Tabel 5.1.9 Distribusi Frekuensi dan Persentase Crosstab Penyakit Penyebab Hemodialisis dengan Tingkat Fatigue Penyakit Penyebab Hemodialisis Tingkat Fatigue Frekuensi f Persentase Penyakit Ginjal Kronik Tidak Fatigue Ringan Sedang Berat 4 6 10 20 30 50 5.1.2 Tingkat Fatigue Pretest Tingkat fatigue pretest pada responden adalah fatigue ringan, sedang dan berat. Tabel 5.1.10Tingkat Fatigue Pretest n=20 Tingkat Fatigue Frekuensi f Persentase Ringan 4 20 Sedang 6 30 Berat 10 50 Universitas Sumatera Utara 43 Berdasarkan tabel 5.1.10 tingkat fatigue pretest pada responden adalah fatigue ringan sebanyak 4 responden 20, fatigue sedang sebanyak 6 responden 30 dan fatigue berat sebanyak 10 responden 50. 5.1.3 Tingkat Fatigue Posttest Tingkat fatigue posttest pada responden adalah tidak fatigue, ringan, dan sedang. Tabel 5.1.11Tingkat Fatigue Posttest n=20 Tingkat Fatigue Frekuensi f Persentase Tidak Fatigue 4 20 Ringan 6 30 Sedang 10 50 Berdasarkan tabel 5.1.11 tingkat fatigueposttest pada responden adalah tidak fatigue sebanyak 4 responden 20, ringan sebanyak 6 responden 30 dan sedang 10 responden 50. 5.1.4 Perbedaan Tingkat Fatigue Pretest dan Posttest Untuk mengetahui perbedaan tingkat fatiguepretest dan posttest maka dilakukan uji statistic paired t-test dahulu. Hasil yang didapat dilihat pada tabel 5.1.12. Tabel 5.1.12 Perbedaan Tingkat Fatigue Pretest dan Posttest n=20 Mean Std. Deviasi Sig. 2-tailed Pretest 5,15 2,30 Posttest 2,85 1.95 2,3 0,000 Universitas Sumatera Utara 44 Berdasarkan tabel 5.1.12 menunjukkan bahwa nilai rata rata tingkat fatiguesebelum diberikan intervensi teknik relaksasi otot progresif pretest pada responden adalah 5,15 dengan standar deviasi 2,30 dan 2,85 setelah diberikan intervensi teknik relaksasi otot progresif posttest dengan standar deviasi 1.95. Perbedaan nilai meanpretest dan posttestpada responden adalah sebesar 2,3. Nilai Sig. 2-tailed yang diperoleh adalah 0,000. Jika p 0,000 α 0,05, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara mean tingkat fatigue sebelum dan sesudah diberikan intervensi teknik relaksasi otot progresif.

5.2 Pembahasan

Dokumen yang terkait

Kebutuhan Perawatan Periodontal Pasien Penyakit Ginjal Kronis Yang Menjalani Hemodialisis Di Klinik Spesialis Ginjal Dan Hipertensi Rasyida Medan

1 42 67

Status Periodontal Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Dan Non-Hemodialisa Di Klinik Spesialis Ginjal Dan Hipertensi Rasyida Medan

0 0 9

Efektifitas Teknik Relaksasi Otot Progresif terhadap Tingkat Fatigue pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan

0 0 11

Efektifitas Teknik Relaksasi Otot Progresif terhadap Tingkat Fatigue pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan

0 0 2

Efektifitas Teknik Relaksasi Otot Progresif terhadap Tingkat Fatigue pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan

0 1 4

Efektifitas Teknik Relaksasi Otot Progresif terhadap Tingkat Fatigue pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan

0 0 19

Efektifitas Teknik Relaksasi Otot Progresif terhadap Tingkat Fatigue pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan

3 17 3

Efektifitas Teknik Relaksasi Otot Progresif terhadap Tingkat Fatigue pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan

0 1 39

Kebutuhan Perawatan Periodontal Pasien Penyakit Ginjal Kronis Yang Menjalani Hemodialisis Di Klinik Spesialis Ginjal Dan Hipertensi Rasyida Medan

0 3 18

KEBUTUHAN PERAWATAN PERIODONTAL PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI KLINIK SPESIALIS GINJAL DAN HIPERTENSI RASYIDA MEDAN

0 1 14