Kesimpulan Sikap Responden Terhadap Program Uang Kuliah Tunggal UKT

BAB VI PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Dari hasil analisa data, dapat disimpulkan bahwa Respon Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politi Universitas Sumatera Utara Terhadap Program Uang Kuliah Tunggal UKT dapat dilihat dari dua aspek yaitu : 1. Dari aspek persepsi, hasil analisis data dapat diketahui bahwa mahasiswa FISIP USU memiliki persepsi netraltidak peduli tentang Program Uang Kuliah Tunggal. Mahasiswa dalam posisinya sebagai objek dari kebijakan, pada umumnya tidak memahami seperti apa seluk beluk penerapan kebijakan uang kuliah tunggal tersebut, dan apa saja poin-poin penting yang diberlakukan dalam kebijakan uang kuliah tunggal. Realita yang terjadi saat ini lebih memperlihatkan bahwa mahasiswa menjadi cenderung hanya menjadi pengikut dari kebijakan yang dibuat oleh kampus dan berpandangan bahwa kebijakan tersebut sudah bersifat final dan tidak bisa di ganggu gugat lagi. 2. Dari aspek sikap, berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa mahasiswa memiliki sikap netraltidak peduli. Mereka lebih banyak mengambil posisi diam dan tidak mau memposisikan diri untuk mengkritisi lebih dalam mengenai kebijakan kampus khususnya yang terkait dengan Uang Kuliah Tunggal. Peneliti juga mendapatkan beberapa temuan yang membuat mahasiswa baru terbatasi ruang geraknya untuk mempertanyakan dan mengkritisi berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh kampus. Salah satu bentuknya adalah dengan adanya surat pernyataan yang harus ditandatangi oleh mahasiswa baru sebagai bentuk persyaratan pendaftaran ulang mahasiswa baru, dimana beberapa poin Universitas Sumatera Utara dalam surat tersebut mengharuskan mahasiswa-mahasiswa baru untuk mematuhi segala kebijakan dan peraturan di Universitas Sumatera Utara termasuk Uang Kuliah Tunggal, sehingga sikap untuk menentang kebijakan Uang Kuliah Tunggal dianggap sebagai bentuk pelanggaran dan mahasiswa baru cenderung tidak mau mengambil resiko untuk menentukan sikap menolak. Pada umumnya penolakan terhadap sistem UKT ini lebih banyak dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa senior dikarenakan mereka tidak memiliki keterikatan secara hukum melalui surat pernyataan tersebut.

6.2. Saran