2. Lakukan sanitasi. Beberapa contoh dari keadaan sanitasi termasuk menyiram dengan air panas 80
o
C selama ½ - 1 menit,
2.7.1 Peralatan
1 Peralatan yang kontak dengan makanan
a Peralatan masak dan peralatan makan harus terbuat dari bahan tarapangan food grade yaitu peralatan yang aman dan tidak berbahayabagi kesehatan.
b Lapisan permukaan peralatan tidak larut dalam suasana asambasa atau garam yang lazim terdapat dalam makanan dan tidak mengeluarkan bahan berbahaya dan
logam berat beracun seperti : 1 timah hitam Pb
2 arsenikum As 3 tembaga Cu
4 seng Zn 5 cadmium Cd
6 antimon Stibium 7 dan lain-lain
c Talenan terbuat dari bahan selain kayu, kuat dan tidak melepas bahan beracun. d Perlengkapan pengolahan seperti kompor, tabung gas, lampu, kipas angin harus
bersih, kuat dan berfungsi dengan baik, tidak menjadi sumber pencemaran dan tidak menyebabkan sumber bencana kecelakaan Permenkes, 2011.
2 Wadah penyimpanan
makanan Adapun wadah penyimpanan alat makan yang baik adalah sebagai
berikutPermenkes, 2011:
Universitas Sumatera Utara
a. Wadah yang digunakan harus mempunyai tutup yang dapat menutup sempurna dan dapat mengeluarkan udara panas dari makanan untuk
mencegah pengembunan kondensasi. b. Terpisah untuk setiap jenis makanan, makanan jadimasak serta makanan
basah dan kering. c. Peralatan bersih yang siap pakai tidak boleh dipegang di bagian yang
kontak langsung dengan makanan atau yang menempel di mulut. d. Kebersihan peralatan harus tidak ada kuman eschericia coli E.coli dan
kuman lainnya. Selama proses pembersihan, alat sebaiknya disterilkan. Sterilisasi dapat
dicapai dengan penggunaan panas maupun bahan kimia. Pada mesin pencuci piring, peralatan disterilkan dengan panas Gaman dan Sherrington, 1994.
Jika pencucian dilakukan dengan tangan, harus digunakan sekurang- kurangnya dua bak pencelup. Bak pencelupan pertama berisi air pencuci dengan
deterjen dan bak pencelup kedua berisi air pembilas. Suhu air pembilas sebaiknya antara 77
o
C dan 100
o
C. Piring-piring harus direndam dalam air pembilas dapat sampai dua menit, tergantung pada suhu air yang dipakai. Bak pencelupan ketiga
yang beirisi air dingin dan desinfektan dianjurkan untuk dipakai Gaman dan Sherrington, 1994.
Proses pembilasan memiliki dua fungsi: menghilangkan semua bekas deterjen dan desinfektan serta membunuh sembarang bakteri yang mungkin
berada pada alat. Suhu harus cukup tinggi untuk memungkinkan alat menjadi kering angin, tanpa perlu penggunaan kain lap. Kain lap merupakan tempat
Universitas Sumatera Utara
mikroorganisme yang berbahaya, yang dapat memindahkannya dari satu alat ke alat yang lain Gaman dan Sherrington, 1994.
2.8 HitunganCawan