ii. Aerob fakultatif tumbuh dengan baik jika oksigen cukup, tetapi juga
dapat tumbuh secara anaerob iii.
Anaerob obligat hanya dapat tumbuh jika tidak ada oksigen iv.
Anaerob fakultatif tumbuh sangat baik jika tidak ada oksigen, tetapi mereka juga dapat tumbuh secara aerob
f. pH Hampir semua mikroorganisme tumbuh baik jika pH pangan antara 6,6dan
7,5 netral. Bakteri, terutama patogen toleransinya terhadap asam lebih kecil bila dibandingkan dengan jamur dan khamir. Tidak ada bakteri yang dapat tumbuh,
jika pH di bawah 3,5. Oleh karenanya, kerusakan pangan berasam tinggi seperti buah-buahan biasanya disebabkan oleh khamir dan jamur.
2.4 Medium Pertumbuhan Mikroorganisme
Medium berfungsi untuk mengisolasi, menumbuhkan mikroorganisme, memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat fisiologi, dan menghitung jumlah
mikroba. Dalam proses pembuatan medium harus disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk menghindari kontaminasi pada medium Novel dan
Wulandari, 2010.
2.4.1 Jenis Medium Berdasarkan Komposisi Mediumnya
Atas dasar komposisi medium antara lain terbagi atas Novel dan Wulandari, 2010:
a. Medium umum, yaitu medium semi sintetik atau alami yang mengandung nutrisi umum untuk mikroba, contohnya: nutrient brothNB, nutrient
agarNA, adalah medium umum untuk bakteri dan potatoes dextrose
Universitas Sumatera Utara
agarPDA dipergunakan untuk mengkultur berbagai jenis jamur atau fungi.
b. Medium diperkaya, yaitu medium sintetik yang mengandung komponen- komponen yang berasal dari makhluk hidup, seperti: darah, serum, atau
ekstrak jaringan tumbuhan dan hewan. c. Medium selektif, yaitu medium sintetik yang ditambahkan zat kimia
tetentu yang dapat mencegah pertumbuhan sekelompok mikroorganisme tak diinginkan tanpa menghambat pertumbuhan mikroorganisme target.
Contohnya adalah brilliant green lactose bile broth BGLBB yang digunakan dalam penentuan bakteri koli tinja, jenis medium ini dapat
menghambat pertumbuhan bakteri pemfermentasi selain bakteri coliform. d. Medium diferensial, yaitu medium yang mengandung senyawa kimia
tertentu yang dapat membedakan sifat mikroorganisme tertentu dalam suatu kultur campuran dari jenis mikroorganisme lainnya karena adanya
perbedaan respon terhadap senyawa kimia. Sebagai contoh adalah eosine methylene blue EMB yang digunakan dalam uji konfirmasi bakteri E.coli
di dalam ujimost probable number MPN menampilkan tipe koloni yang berwarna metalik kehijauan. Sedangkan bakteri enterobacter menunjukkan
warna merah muda tanpa unsur metalik.
2.4.2 Jenis Medium Berdasarkan Komposisi Bentuknya
Berdasarkan bentuknya, medium terdiri atasNovel dan Wulandari, 2010: a. Medium cair
b. Medium semi padat c. Medium padat
Universitas Sumatera Utara
Medium padat dan semi padat adalah medium cair yang ditambahkan bahan pemadat yaitu agar. Agar merupakan ekstrak dari ganggang laut yang
secara kimiawi tersusun dari karbohidrat kompleks dengan monomer galaktosa. Karena sifatnya sulit dicerna oleh enzim, tidak toksik, dan bersifat padat pada
kisaran suhu 0-8
o
C. Agar sangat sesuai untuk digunakan sebagai pemadat untuk digunakan sebagai bahan pemadat untuk medium tumbuh mikroorganisme.
Selain itu, karena sifatnya masih berbentuk cair pada suhu 45
o
C yang tidak letal terhadap kebanyakan mikroorganisme, agar dapat digunakan untuk membuat
suspensi mikroorganisme. Suspensi mikroorganisme ini digunakan untuk tujuan analisis kuantitatif atau isolasi mikroorganisme. Bentuk-bentuk agar padat adalah
Novel dan Wulandari, 2010: a. Agar miring slant agar
b. Agar diri deep tube agar c. Agar datar plate agar
2.4.3 Nutrient Agar