BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan proses pengujian bakteri terhadap lima sampel alat makan dengan menggunakan metode angka lempeng total ALTyang memenuhi
persyaratan, maka di dapat hasil sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Analisis Sampel Alat Makan
No. Sampel Jumlah Mikroba
429 0 430 0
431 0 432 0
433 0
Mikrobiologi adalah suatu kajian tentang mikroorganisme. Mikroorganisme itu sangat kecil, biasanya bersel tunggal, secara individual tidak
dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroorganisme hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop. Mereka tersebar luas di alam dan dijumpai pula pada pangan.
Beberapa di antaranya, jika terdapat dalam jumlah yang cukup banyak dapat menyebabkan keracunan makanan Tim Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya, 2003.
Universitas Sumatera Utara
Prinsip dari metode hitungan cawan adalah jika sel jasad renik yang masih hidup ditumbuhkan pada medium agar, maka sel jasad renik tersebut akan
berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan di hitung dengan mata tanpa menggunakan mikroskop Fardiaz, 1993.
Dalam metoda penuangan, 1 mL contoh dipindahkan ke dasar cawan dan dituangkan di atasnya 15-20 mL media agar yang telah didingninkan sampai 45-
50
o
C dan dicampur serata mungkin. Setelah diinkubasi, koloni baik yang tumbuh di dalam agar atau di permukaannya dihitung. Prosedur ini termasuk yang paling
peka, sampai sejumlah 20 selmL dapat dihitung Buckle, Hari dan Adiono 1985. Cara pengambilan sampel dengan menggunakan Cotton SWAB atau lidi
yang disetiap ujung nya dibalut dengan kapas tipis cotton SWAB tersebut di goreskanseka ke permukaan alat makan dengan membentuk tanda kemudian
cotton SWAB tersebut dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi NaCl 0,9 steril.
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 5 Nomor sampel alat makan menunjukkan bahwa sampel tersebut memenuhi persyaratan dari PERMENKES
RI No 1096MENKESPERVI2011 yang menyatakan bahwa angka kuman pada peralatan makan 0 nol. Hal ini berarti proses pencucian dan penyimpanan alat
makan steril. Dalam menghitung jumlah koloni dilakukan dengan mata telanjang atau tidak menggunakan alat colony counter hal ini disebabkan karena pada
permukaan cawan petri langsung terlihat tidak adanya pertumbuhan koloni bakteri melainkan pertumbuhan koloni pengganggu karena pada koloni yang tumbuh
tidak besar dan berkoloni sendiri-sendiri.
Universitas Sumatera Utara
Akibat kontaminasi bakteri pada alat makan dapat memicu terjadinya keracunan oleh bakteri staphylococcus dan eschericia coli, gejala intoksikasi yang
paling banyak dilaporkan di Amerika Serikat, dimana setiap tahunnya meliputi 20 - 50 dari seluruh keracunan yang disebabkan oleh makanan.Gejala
keracunan ini disebabkan oleh tertelannya suatu toksin yang disebut enterotoksin yang mungkin terdapat di dalam makanan atau pada alat makan dan diproduksi
oleh bakteri staphylococcusdan E.coli. Toksin ini disebut enterotoksin karena dapat menyebabkan gastroentritis atau inflamasi pada saluran usus.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN