BAB III GAMBARAN DATA PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SEKTOR
PERDESAAN DAN PERKOTAAN A.
Gambaran Pajak Secara Umum
Pajak menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perjakan adalah kontrubusi wajib kepada Negara yang
terhutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang- Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Mardiasmo, 2011 : 23
1. Fungsi Pajak
Ada dua fungsi pajak, yaitu : a.
Fungsi budgetair, yaitu pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya.
b. Fungsi mengatur regulerend, yaitu pajak sebagai alat untuk
mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi. Mardiasmo, 2011 : 1
2. Asas Pemungutan Pajak
2.1 Asas Domisili asas Tempat Tinggal Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan Wajib Pajak
yang bertempat tinggal di wilayahnya, baik penghasilan yang berasal
Universitas Sumatera Utara
43
dari dalam maupun luar negeri. Asas ini berlaku untuk Wajib Pajak Dalam Negeri.
2.2 Asas Sumber Negara berhak mengenakan pajak penghasilan yang bersumber di
wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal Wajib Pajak. 2.3 Asas Kebangsaan
Pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu Negara, misalnya pajak bangsa asing di Indonesia dikenakan pada setiap orang
yang bukan berkebangsaan Indonesia yang bertempat tinggal di Indonesia. Asas ini berlaku untuk Wajib Pajak Luar Negeri.
3. Sistem Pemungutan Pajak
3.1 Official assessment system, yaitu sistem pemungutan yang member wewenang kepada Pemerintah fiskus untuk menentukan besarnya
pajak yang terutang oleh wajib pajak. Ciri-cirinya: a.
Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada fiskus
b. Wajib Pajak bersifat Pasif
c. Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh
fiskus
Universitas Sumatera Utara
43
3.2 Self assessment system, yaitu sistem pemungutan pajak yang member wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri berapa
besarnya pajak yang terutang. Ciri-cirinya adalah: a.
Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada Wajib Pajak itu sendiri
b. Wajib Pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor dan melaporkan
sendiri pajak yang terhutang c.
Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi 3.3 With holding system, yaitu sistem pemungutan pajak yang member
wewenang kepada pihak ketiga bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang bersangkutan untuk menentukan besarnya pajak yang terutang
oleh wajib pajak. Ciri-cirinya adalah: wewenang menentukan besarnya pajak yang terhutang ada pada pihak ketiga, pihak selain fiskus dan
Wajib Pajak. Mardiasmo, 2011 : 7
4. Lembaga Pemungut Pajak