a Minimal memiliki 1 re-experiencing symptoms pertanyaan nomor 1-5 b Minimal memiliki 3 avoiding symptoms pertanyaan nomor 6-12
c Minimal memiliki 2 hyperarousal symptoms pertanyaan nomor 13-17
6. UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat Arikunto, 2005.
Uji validitas yang digunakan pada pengujian ini adalah validitas isi, yakni sejauh mana instrumen penelitian memuat rumusan-rumusan sesuai dengan isi
yang dikehendaki menurut tujuan tertentu. Uji validitas dilakukan dengan cara mengkoreksi instrumen dan dilakukan penilaian oleh 1 orang tenaga ahli yang
berkompeten dari Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran USU, yaitu dr. Elmeida Effendy, Sp. KJ, 1 orang tenaga ahli yang berkompeten dari bagian
Keperawatan Jiwa Fakultas Keperawatan USU, yaitu Sri Eka Wahyuni, S.Kep.,Ns dan 1 orang spesialis Keperawatan Jiwa, yaitu Walter, S.Kep.,M.Kep.,Sp.Kep.J.
Berdasarkan uji validitas tersebut, kuesioner disusun kembali dengan bahasa yang lebih efektif untuk mempermudah responden untuk memahami kalimat dalam
instrumen tersebut dengan item-item pertanyaan yang mengukur sasaran yang ingin diukur sesuai dengan tinjauan pustaka dan kerangka konsep. Setelah
dilakukan uji validitas maka didapatkan nilai CVI 0,96. Hal ini berarti instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini telah valid.
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengetahui kepercayaan reliabilitas instrumen, maka dilakukan uji reliabilitas. Uji reliabilitas adalah suatu kesamaan hasil apabila pengukuran
dilaksanakan oleh orang yang berbeda ataupun waktu yang berbeda Setiadi, 2007. Uji reliabilitas instrumen ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan alat ukur. Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang memberikan hasil yang relatif sama bila digunakan beberapa kali pada kelompok subjek yang
sama Azwar, 2004. Menurut Polit Hungler 1995 bila dilakukan uji reliabilitas dan diperoleh nilai cronbach’s alpha 0,70 atau lebih maka instrumen
dinyatakan reliabel. Instrumen PTSD Screening PCL telah reliabel dengan nilai 0,96 Orsillo,
2002. Namun perlu kembali dilakukan uji reliabilitas karena telah dimodifikasi oleh peneliti sesuai dengan kondisi dan kebutuhan penelitian. Dalam penelitian ini
uji reliabilitas dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada 30 remaja yang memiliki kriteria yang sama dengan sampel penelitian. Kemudian jawaban dari
responden diolah dengan menggunakan bantuan komputerisasi dan diperoleh nilai cronbach’s alpha
0,757. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kuesioner tanda dan gejala PTSD yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel.
7. PENGUMPULAN DATA