Analisis Data dan Uji Hipotesis
3. Konversi diagram alur ke dalam persamaan struktural Model yang telah dinyatakan dalam diagram alur pada langkah 2 tersebut,
selanjutnya dinyatakan ke dalam persamaan struktural.
Sumber: Lampiran 4
Gambar 4.2 Persamaan Struktural
4. Menilai kriteria goodness of fit Sebelum melakukan pengujian hipotesis, maka diperlukan langkah dalam
menilai kesesuaian goodness of fit. Hasil pengujian goodness of fit dari model persamaan skruktural yang dilakukan dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.6 Pengujian Goodness of Fit
Goodness-of-fit Indices
Cut of value Hasil
Model Keterangan
X
2
-Chi-Square Diharapkan
kecil ≤ 81.381
70,794 Fit
Probability ≥ 0,050
0,208 Fit
CMIN DF ≤ 2,000
1,142 Fit
GFI ≥ 0,900
0,923 Fit
RMSEA ≤ 0,080
0,033 Fit
AGFI ≥ 0,900
0,887 Marginal Fit
TLI ≥ 0,900
0,894 Marginal Fit
CFI ≥ 0,900
0,915 Fit
Sumber: Lampiran 4 Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan pengujian model menghasilkan tingkat
nilai Chi-Square nya memiliki nilai 70,794 lebih kecil dari nilai formula dengan degree of freedom df 62. Kemudian, nilai probability memiliki nilai lebih dari 0,05
maka chi-square dan probabilitynya dapat dikatakan fit. CMINDF merupakan indeks kesesuaian parsiomonious yang mengukur
hubungan goodness of fit model dengan jumlah koefisien-koefisien estimasi yang diharapkan untuk mencapai tingkat kesesuaian. Nilai CMINDF pada model ini
adalah 1,142 menunjukkan bahwa model penelitian ini fit Goodness of Fit Index GFI menunjukkan tingkat kesesuaian model secara
keseluruhan yang dihitung dari residual kuadrat dari model yang diprediksi dibandingkan data sebenarnya. Nilai GFI pada model ini adalah 0,923. Nilai yang
mendekati dengan tingkat penerimaan yang direkomendasikan ≥ 0,900 menunjukkan model penelitian ini fit.
RMSEA adalah indeks yag digunakan untuk mengkompensasi nilai chi- square dalam sampel yang besar. Nilai RMSEA pada model ini adalah 0,033 dengan
nilai penerimaan yang dirokemendasikan ≤ 0,080 hal ini menunjukkan model penelitian ini fit.
AGFI adalah GFI yang disesuaikan dengan rasio antara degree of freedom dari model yang diusulkan dan degree of freedom dari null model. Nilai AGFI dalam
model ini adalah 0,887 dengan nilai penerimaan yang direkomendasikan 0,9 hal ini menunjukkan tingkat kesesuaian yang marginal fit.
TLI merupakan indeks kesesuaian yang kurang dipengaruhi ukuran sampel. Nilai TLI pada model ini adalah 0,894 dengan nilai penerimaan yang
direkomendasikan ≥ 0,900, hal ini menunjukkan model penelitian ini dengan tingkat kesesuaian yang marginal fit.
CFI merupakan indeks yang realtif tidak sensitif terhadap besarnya sampel dan kerumitan model. Nilai CFI pada model ini adalah 0,915 dengan nilai
penerimaan yang direkomendasikan ≥ 0,9 hal ini menunjukkan model penelitian ini dengan tingkat kesesuaian yang fit.
Berdasarkan keseluruhan Hasil pengujian Goodness of fit secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kelayakan model SEM sudah cukup memenuhi syarat
penerimaan.
5. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis yang dilakukan adalah untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan dalam penelitian ini atau menganalisis hubungan-hubungan struktural model. Analisis data dalam hipotesis dapat dilihat dari nilai standardized regression
weight yang menunjukkan koefisien pengaruh antar variabel dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.7 Standardized Regression Weight
No. Hipotesis
H C.R.
P Keterangan
1 Aktivitas SMM
Ekuitas Nilai
H
1
2,035 0,044
Positif Signifikan
2 Aktivitas SMM
Ekuitas Hubungan
H
2
4,751 0,000
Positif Signifikan
3 Aktivitas SMM
Ekuitas Merek
H
3
3,145 0,002
Positif Signifikan
4 Ekuitas Nilai
Intensi Pembelian
H
4
0,992 0,323
Tidak Signifikan
5 Ekuitas Hubungan
Intensi Pembelian
H
5
4,508 0,000
Positif Signifikan
6 Ekuitas Merek
Intensi Pembelian
H
6
1,390 0,107
Tidak Signifikan
Sumber: Lampiran 5
Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat dijelaskan pengaruh antar variabel, berikut ini:
a. Pengujian Hipotesis 1 H
1
Hipotesis 1 H
1
pada penelitian ini adalah aktivitas pemasaran melalui sosial media persepsian berpengaruh positif dan signifikan terhadap Ekuitas
Nilai, yang artinya semakin tinggi aktivitas pemasaran melalui sosial media persepsian maka semakin tinggi juga Ekuitas Nilai. Berdasarkan dari pengolahan
data pada tabel 4.7 diketahui bahwa nilai Critical Ratio CR pengaruh Aktivitas Pemasaran melalui sosial media persepsian terhadap Ekuitas Nilai sebesar 2,035,
sedangkan untuk nilai Probability P sebesar 0,044. Maka, dapat dijelaskan bahwa hipotesis 1 penelitian ini diterima.
b. Pengujian Hipotesis 2 H
2
Hipotesis 2 H
2
pada penelitian ini adalah aktivitas pemasaran melalui sosial media persepsian berpengaruh positif dan signifikan terhadap Ekuitas
Hubungan, yang artinya semakin tinggi aktivitas pemasaran melalui sosial media persepsian maka semakin tinggi juga Ekuitas Hubungan. Berdasarkan dari
pengolahan data pada tabel 4.7 diketahui bahwa nilai Critical Ratio CR pengaruh aktivitas pemasaran melalui sosial media persepsian terhadap Ekuitas
Hubungan sebesar 4,751, sedangkan untuk nilai Probability P sebesar 0,000. Maka, dapat dijelaskan bahwa hipotesis 2 penelitian ini diterima.
c. Pengujian Hipotesis 3 H
3
Hipotesis 3 H
3
pada penelitian ini adalah aktivitas pemasaran melalui sosial media persepsian berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekuitas
merek, yang artinya semakin tinggi aktivitas pemasaran melalui sosial media persepsian maka semakin tinggi juga ekuitas merek. Berdasarkan dari
pengolahan data pada tabel 4.7 diketahui bahwa nilai Critical Ratio CR pengaruh Aktivitas Pemasaran melalui sosial media persepsian terhadap Ekuitas
Merek sebesar 3,145, sedangkan untuk nilai Probability P sebesar 0,002. Maka, dapat dijelaskan bahwa hipotesis 3 penelitian ini diterima.
d. Pengujian Hipotesis 4 H
4
Hipotesis 4 H
4
pada penelitian ini adalah Ekuitas Nilai berpengaruh positif dan signifikan terhadap Intensi Pembelian, yang artinya semakin tinggi
Ekuitas Nilai maka semakin tinggi juga Intensi Pembelian. Berdasarkan dari pengolahan data pada tabel 4.7 diketahui bahwa nilai Critical Ratio CR
pengaruh Ekuitas Nilai terhadap Intensi Pembelian sebesar 0,992, sedangkan untuk nilai Probability P sebesar 0,323. Maka, dapat dijelaskan bahwa hipotesis
4 penelitian ini ditolak. e. Pengujian Hipotesis 5 H
5
Hipotesis 5 H
5
pada penelitian ini adalah Ekuitas Hubungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Intensi Pembelian, yang artinya
semakin tinggi ekuitas hubungan maka semakin tinggi juga intensi pembeliannya. Berdasarkan dari pengolahan data pada tabel 4.7 diketahui bahwa
nilai Critical Ratio CR pengaruh ekuitas hubungan terhadap intensi pembelian sebesar 4,508, sedangkan untuk nilai Probability P sebesar 0,000. Maka, dapat
dijelaskan bahwa hipotesis 5 penelitian ini di terima f.
Pengujian Hipotesis 6 H
6
Hipotesis 6 H
6
pada penelitian ini adalah Ekuitas Merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap Intensi Pembelian, yang artinya semakin tinggi
Ekuitas Merek maka semakin tinggi juga Intensi Pembeliannya. Berdasarkan dari pengolahan data pada tabel 4.7 diketahui bahwa nilai Critical Ratio CR
pengaruh ekuitas merek terhadap intensi pembelian sebesar 1,390, sedangkan untuk nilai Probability P sebesar 0,107. Maka, dapat dijelaskan bahwa hipotesis
6 penelitian ini ditolak.