Mekanisme Corporate Governance Landasan Teori

untuk memberikan informasi lebih baik sebagai wujud pertanggungjawaban kepada shareholders Aniroh, 2014.

6. Proprietary Cost

Proprietary cost merupakan biaya yang timbul karena informasi privat yang diungkapkan oleh perusahaan dapat digunakan pesaing, sehingga membahayakan posisi kompetitif perusahaan atau mengurangi competitive advantage perusahaan Sari, 2012. Pertimbangan biaya seperti halnya proprietary cost menjadi perhatian perusahaan dalam melakukan pengungkapan sukarela Nabor dan Suardana, 2014. Keberadaan kompetitor dan pendatang potensial dalam pasar produk akan ada proprietary cost yang terlibat dalam keputusan untuk mengungkapkan informasi Sari, 2012. Konsekuensi dari hal itu adalah manajemen harus mempertimbangkan dampak dari pengungkapan sukarela yang dilakukan perusahaan.

B. Penelitiaan Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis

1. Kepemilikan Manajerial dan Luas Pengungkapan Sukarela

Kepemilikan manajerial adalah situasi dimana manajer sekaligus sebagai pemegang saham perusahaan Nugroho dan Poluan, 2015. Kepemilikan manajerial diukur dengan presentase jumlah saham yang dimiliki oleh pihak manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang beredar. Adanya kepemilikan manajerial pada suatu perusahaan akan mengurangi tindakan manajer untuk memaksimalkan keuntungan pribadi dan manajer akan mengambil keputusan sesuai dengan kepentingan perusahaan sehingga dapat mengurangi terjadinya konflik keagenan. Yunita 2012 menyatakan bahwa manajer yang memiliki saham atas perusahaan akan melakukan tindakan yang tentunya tidak merugikan perusahaan karena apa yang akan terjadi pada perusahaan akan berpengaruh terhadap manajer tersebut. Kepemilikan manajerial akan meningkatkan pengawasan atas aktivitas pengungkapan di suatu perusahaan sehingga kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela. Penelitian yang dilakukan oleh Barros et al. 2013 menemukan bukti bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap luas pengungkapan sukarela. Selain itu, penelitian Achmad dan Primastuti 2012 juga menemukan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap luas pengungkapan informasi. Dari uraian tersebut maka hipotesis pertama dapat dirumuskan sebagai berikut: H 1 : Kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan positif terhadap luas pengungkapan sukarela.

2. Kepemilikan Institusional dan Luas Pengungkapan Sukarela

Kepemilikan institusional merupakan persentase kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki oleh investor institusional seperti pemerintah, perusahaan investasi, bank, perusahaan asuransi maupun kepemilikan lembaga dan perusahaan lain Juniarti, 2009. Dengan kepemilikan institusi dalam jumlah yang signifikan akan menyebabkan pihak luar perusahaan melakukan pengawasan yang ketat terhadap pengelolaan yang dilakukan oleh manajemen. Terdapat pengaruh kepemilikan institusional terhadap luas pengungkapan sukarela yaitu investor institusional yang memiliki proporsi besar dalam kepemilikan saham perusahaan menginginkan informasi yang selengkap-lengkapnya atas kondisi perusahaan tersebut. Sehingga investor institusional dapat mendesak agar perusahaan melakukan pengungkapan sukarela. Nabor dan Suardana 2014 telah meneliti pengaruh kepemilikan institusional terhadap luas pengungkapan sukarela, hasil yang didapat dalam penelitan tersebut bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap luas pengungkapan sukarela. Selain itu, penelitian yang dilakukan Achmad dan Primastuti 2012 menemukan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap pengungkapan sukarela. Hal tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan 2013, penelitian ini menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh terhadap luas pengungkapan sukarela. Dari uraian tersebut maka hipotesis kedua dapat dirumuskan sebagai berikut: H 2 : Kepemilikan institusional berpengaruh signifikan positif terhadap luas pengungkapan sukarela.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Tambang yang Terdaftar di BEI)

0 4 25

Financial Distress, Corporate Governance dan Karakteristik Peruahaan terhadap Pengungkapan Sukarela pada Laporan Tahunan Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013)

0 3 165

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2013-2015)

0 4 16

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2013-2015)

1 10 100

PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2008 – 2011).

0 3 14

PENDAHULUAN PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2008 – 2011).

0 2 6

TINJAUAN PUSTAKA PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2008 – 2011).

0 5 24

PENUTUP PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2008 – 2011).

0 3 26

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2009-2012).

0 1 14

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2009-2012).

0 0 15