5 Sifat  muatan  yaitu  berbahaya,  mudah  rusak,  mudah  busuk,  mudah
pecah.  Sifat  ini  mempunyai  kemungkinan  timbul  kerugian  yang  lebih besar  jika  dibandingkan  dengan  muatan  yang  mempunyai  sifat  tidak
berbahaya.
60
B. Fungsi dan Jenis Pengangkutan
1. Fungsi pengangkutan
Menurut Purwosutjipto fungsi pengangkutan adalah memindahkan barang atau  orang  dari  suatu  tempat  ke  tempat  yang  lain  dengan  maksud  untuk
meningkatkan  daya  guna  dan  nilai.  Fungsi  pengangkutan  adalah  sangat  penting sekali  dalam  kehidupan  masyarakat,  terutama  dalam  dunia  perdagangan,
mengingat kegiatan pengangkutan merupakan sarana untuk memindahkan barang dari  produsen  ke  agengrosir  dan  selanjutnya  sampai  ke  konsumen  dalam  hal
angkutan  barang.  Sedangkan  untuk  pengangkutan  penumpang  orang,  maka kegiatan  pengangkutan  berfungsi  untuk  memindahkan  penumpang  orang  dari
satu  tempat  ke  tempat  lain  yang  menjadi  tujuannya.  Dengan  jasa  kegiatan pengangkutan  tersebutlah  barang  dan  atau  penumpang  dapat  berpindah  dari
tempat asal ke tempat tujuan. Yang  menjadi  sasaran  pengangkutan  itu  adalah  dengan  dilakukannya
kegiatan pengangkutan maka barang atau benda yang diangkut itu akan meningkat daya  guna  maupun  nilai  ekonomisnya.  Sedangkan  untuk  pengangkutan
penumpang  orang,  maka  kegiatan  pengangkutan  juga  akan  membawa  fungsi bagi penumpang sebagai pengguna jasa angkutan. Artinya dengan dukungan jasa
angkutan  tersebut  penumpang  dapat  sampai  ke  tempat  yang  dituju  untuk
60
Ibid. hal. 69
Universitas Sumatera Utara
selanjutnya  melakukan  kegiatan  yang  ia  maksudkan.
61
Berkaitan  dengan  fungsi pengangkutan,  selanjutnya  Abdulkadir
Muhammad  menjelaskan  bahwa pengangkutan  merupakan  bidang  kegiatan  yang  sangat  vital  dalam  kehidupan
masyarakat. Dikatakan vital karena didasari oleh berbagai faktor seperti: a.
Keadaan geografis Indonesia; b.
Untuk menunjang pembangunan berbagai sektor; c.
Mendekatkan jarak antara desa dan kota; d.
Untuk perkembangan ilmu dan teknologi.
62
Uraian  tentang  fungsi  pengangkutan  dapat  ditarik  kesimpulan  mengenai pengangkutan  itu  sendiri  adalah  untuk  memperlancar  arus  perpindahan  orang
danatau  barang  melalui  darat,  perairan maupun  udara  dalam  rangka  menunjang, menggerakkan  dan  mendorong  pembangunan  nasional,  menunjang  pemerataan,
pertumbuhan  dan  stabilitas  pembangunan  nasional,  memantapkan  keutuhan  dan persatuan nasional serta mempererat hubungan antar bangsa.
63
2. Jenis pengangkutan
Pembagian  jenis-jenis  pengangkutan  pada  umumnya  didasarkan  pada jenis alat angkut yang dipergunakan dan keadaan geografis yang menjadi wilayah
tempat berlangsungnya kegiatan pengangkutan. Purwosutjipto membedakan jenis- jenis  pengangkutan  itu  ke  dalam  empat  kelompok  yaitu  :  pengangkutan  darat;
pengangkutan  laut;  pengangkutan  udara  dan  pengangkutan  perairan  darat.
64
Selanjutnya  Sution  Usman  Adji  dkk  secara  umum  membagi  jenis-jenis
61
Hasim Purba, Hukum Pengangkutan di Laut Medan:Pustaka Bangsa Press, 2005 hal. 5
62
Ibid, hal. 6
63
Ibid, hal 7
64
HMN. Purwosutjipto, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia, Hukum Pengangkutan
, Op. Cit, hal.2
Universitas Sumatera Utara
pengangkutan  itu  atas  :  pengangkutan  udara;  Pengangkutan  perairan  darat; Pengangkutan  dengan  kendaraan  bermotor  dan  kereta  api  dan  pengangkutan  di
laut.
a. Pengangkutan darat
Undang-undang baru yang mengatur tentang lalu lintas dan angkutan jalan yang  berlaku  sekarang  adalah  Undang-undang  Nomor  22  Tahun  2009,  Pasal  1
angka  8  menentukan  bahwa  angkutan adalah  perpindahan  orang  danatau  barang dari  satu  tempat  ke  tempat  lain  dengan  menggunakan  kendaraan  di  ruang  lalu
lintas  jalan.  Pengangkutan  jalan  diselenggarakan  oleh  perusahaan  pengangkutan umum yang menyediakan jasa pengangkutan penumpang danatau barang dengan
kendaraan  umum.  Kendaraan  umum  adalah  setiap  kendaraan  bermotor  yang disediakan  untuk  dipergunakan  oleh  umum  dengan  dipungut  bayaran.  Jadi,
pengangkut pada pengangkutan jalan adalah perusahaan pengangkut umum  yang mendapat  izin  operasional  dari  pemerintah  menggunakan  kendaraan  umum
dengan memungut bayaran. Pelayanan  pengangkutan  orang  dengan  kendaraan  bermotor  umum  terdiri
atas  pengangkutan  orang  dengan  kendaraan  bermotor  umum  dalam  trayek  dan pengangkutan orang dengan kendaraan bermotor umum tidak dalam trayek Pasal
140  Undang-undang  Nomor  22  Tahun  2009.  Perusahaan  pengangkutan  umum wajib  memenuhi  standar  pelayanan  minimal  yang  meliputi  keamanan,
keselamatan,  kenyamanan,  keterjangkauan,  kesetaraan  dan  keteraturan.  Standar pelayanan minimal yang dimaksud ditetapkan berdasar pada jenis pelayanan yang
diberikan  Pasal  141  Undang-undang  Nomor  22  Tahun  2009.  Jenis  pelayanan pengangkutan orang dengan kendaraan bermotor umum dalam trayek terdiri atas :
1 Pengangkutan lintas batas negara;
Universitas Sumatera Utara
2 Pengangkutan antarkota antarprovinsi;
3 Pengangkutan antarkota dalam provinsi;
4 Pengangkutan perkotaan; dan
5 Pengangkutan pedesaan Pasal 142 Undang-undang Nomor 22 Tahun
2009. Pengangkutan  barang  umum  dengan  kendaraan  bermotor  umum  harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut : a
Prasarana jalan yang dilalui memenuhi ketentuan kelas jalan; b
Tersedia  pusat  distribusi  logistik  danatau  tempat  untuk  memuat  dan membongkar barang; dan
c Menggunakan  mobil  barang  Pasal  161  Undang-undang  Nomor  22
Tahun 2009. Apabila perusahaan pengangkutan umum berbentuk badan hukum, bentuk
badan  hukum  tersebut  boleh  Badan  Usaha  Milik  Negara  BUMN  untuk pengangkutan penumpang. Jika persekutuan bukan badan hukum boleh berbentuk
CV.  Pengangkutan  orang  dengan  kendaraan  bermotor  umum  yang  melayani trayek  tetap  lintas  batas  negara,  antarkota  antar  provinsi  dan  antakota  dalam
provinsi  harus  dilengkapi  dengan  dokumen.  Dokumen  pengangkutan  orang  yang dimaksud meliputi :
1.1 Tiket penumpang umum untuk pengangkutan dalam trayek;
1.2 Tanda pengenal bagasi;
1.3 Manifes.
Pengangkutan barang dengan kendaraan bermotor umum wajib dilengkapi dengan dokumen yang meliputi :
a.1 Surat perjanjian pengangkutan dan
Universitas Sumatera Utara
a.2  Surat  muatan  barang  Pasal  166  Undang-undang  Nomor  22  Tahun 2009.
Perusahaan pengangkutan umum yang mengangkut barang wajib membuat surat  muatan  barang  sebagai  bagian  dokumen  perjalanan.  Perusahaan
pengangkutan  umum  yang  mengangkut  barang  wajib  membuat  surat  perjanjian pengangkutan  barang    Pasal  168  Undang-Undang  Nomor  22  Tahun  2009.
Pengemudi kendaraan bermotor umum dapat menurunkan penumpang atau barang yang  diangkut  pada  tempat  pemberhentian  terdekat  jika  penumpang  danatau
barang  yang  diangkut  dapat  membahayakan  keamanan  dan  kesalamatan pengangkut.
Pada  pengangkutan  darat  menggunakan  kereta  api,  diatur  pada  Undang- undang  Nomor  23  Tahun  2007  tentang  Perkeretaapian  yang  diundangkan  pada
tanggal 25 April 2007. Kereta api selalu dipakai untuk mengangkut barang-barang yang  dimuat  dalam  petikemas.  Angkutan  kereta  api  dapat  menjadi  efisie  dan
ekonomis  pada  wilayah  luas  dan  datar,  bukan  pada  daerah  yang  berbukit. Angkutan  kereta  api  sangat  cocok  untuk  angkutan  jarak  jauh  dan  ideal  bagi
barang-barang  yang  bersifat  bulky  dan  berat  seperti  komoditas  industry,  bahan mentah, barang tambang, bahan bakar minyak dan lain sebagainya.
65
Berdasarkan  Pasal  1  angka  1  Undang-undang  23  Tahun  2007, Perkeretaapian  adalah  sesuatu  yang  berkaitan  dengan  sarana  dan  fasilitas
penunjang  kereta api  untuk menyelenggarakan angkutan  kereta  api  yang  disusun dalam  suatu  sistem.  Menurut  ketentuan  Undang-undang  Nomor  23  Tahun  2007
bahwa pengangkut adalah penyelenggara sarana perkeretaapian yaitu badan usaha yang menyelenggarakan sarana perkeretaapian umum, wajib memiliki izin operasi
65
Sinta Uli., Pengangkutan : Suatu Tinjauan Hukum Multimoda Transport, Angkutan Laut, Angkutan Darat dan Angkutan Udara
Medan : USU press Cet. Ke-1, 2006, hal. 60.
Universitas Sumatera Utara
dari pemerintah.
Pengangkut pada
pengangkutan kereta
api adalah
penyelenggaran sarana perkeretaaipan yang berbentuk perusahaan PT. Kereta Api Indonesia  Persero  yang  mendapat  izin  operasi  dari  pemerintah  menggunakan
kereta atau gerbong dengan memungut biaya.
66
PT.  Kereta  Api  Indonesia  menyelenggarakan  pengangkutan  penumpang dengan kereta api dengan cara :
a. Mengutamakan keselamatan dan keamana penumpang;
b. Mengutamakan pelayanan kepentingan umum;
c. Menjaga kelansungan pelayanan pada lintas yang ditetapkan;
d. Mengumumkan  jadwal  perjalan  kereta  api  dan  tariff  pengangkutan
kepada masyarakat; e.
Mematuhi jadwal keberangkatan kereta api; dan f.
Pembatalan, penundaan keberangkatan dan keterlambatan kedatangan; atau
g. Pengalihan  pelayanan  lintas  kereta  api  disertai  dengan  alasan  yang
jelas Pasal 133 Undang-undang 23 Tahun 2007. Apabila dalam perjalan kereta api terdapat hambatan atau gangguan  yang
mengakibatkan  kereta  api  tidak  dapat  melanjutkan  perjalanan  sampai  stasiun tujuan  yang  disepakati,  PT.  Kereta  Api  Indonesia  menyediakan  pengangkutan
dengan  kereta  api  lain  atau  moda  transportasi  lain  sampai  stasiun  tujuan  atau memberikan  ganti  kerugian  senilai  harga  karcis.  Jika  PT.  Kereta  Api  Indonesia
tidak memenuhi kewajiban, PT.KAI dikenai sanksi administratif pembekuan izin operasi  atau  pencabutan  izin  operasi  Pasal  134  ayat  4  dan  Pasal  135  Undang-
undang 23 Tahun 2007.
66
Abdulkadir Muhammad, Hukum Pengangkutan Niaga, Op.Cit., hal 56
Universitas Sumatera Utara
b. Pengangkutan Perairan
Pengangkutan  di  perairan  adalah  kegiatan  mengangkut  danatau memindahkan  penumpang  danatau  barang  dengan  menggunakan  kapal.
Pengangkutan di perairan terdiri atas pengangkutan laut, pengangkutan sungai dan danau  serta  pengangkutan  penyebrangan  Pasal  6  Undang-undang  Nomor  17
Tahun  2008.  Pengangkutan  laut  terdiri  atas  pengangkutan  laut  dalam  negeri, pengangkutan  laut  luar  negeri,  pengangkutan  laut  khusus  dan  pengangkutan  laut
pelayaran rakyat Pasal 7 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008. Pengangkutan di  perairan  diselenggarakan  oleh  Badan  Usaha  Milik  Negara  BUMN,  Badan
Usaha  Milik  Daerah  BUMD,  atau  Badan  Hukum  Indonesia  yang  khusus didirikan  untuk  pelayaran  Pasal  1  angka  3  dan  60  Undang-undang  Nomor  17
Tahun  2008.
67
Kegiatan  pengangkutan  laut  dalam  negeri  dilakukan  oleh perusahaan  pengangkutan  laut  nasional  dengan  menggunakan  kapal  berbendera
Indonesia  serta  diawaki  oleh  awak  kapal  berkewarganegaraan  Indonesia.  Kapal asing  dilarang  mengangkut  penumpang  danatau  barang  antarpulau  atau
antarpelabuhan. Pelayaran rakyat sebagai usaha rakyat yang bersifat tradisional merupakan
bagian  dari  usaha  pengangkutan  perairan  mempunyai  peran  penting  dan karakteristik  tersendiri.  Pembinaan  pelarayan  rakyat  dilaksanakan  dengan  tujuan
agar  kehidupan  usaha  dan  peran  penting  tetap  terpelihara  sebagai  bagian  dari tatanan  pengangkutan  perairan.Perusahaan  pengangkutan  perairan  wajib
mengangkut  penumpang  danatau  barang  setelah  disepakati  perjanjian pengangkutan  perairan.  Karcis  penumpang  dan  dokumen  muatan  merupakan
tanda bukti telah terjadi perjanjian pengangkutan periaran.
67
Ibid., hal. 60.
Universitas Sumatera Utara
Pengangkut pada pengangkutan perairan adalah perusahaan pengangkutan periran dengan menggunakan kapal  yang mendapat izin operasi dari pemerintah,
dengan memungut bayaran. Penyelenggaraan  pengangkutan laut dari dan ke luar negeri antara negara Republik Indonesia dan negara asing dilakukan berdasarkan
perjanjian  antara  pemerintah  Republik  Indonesia  dan  pemerintah  negara  asing yang  bersangkutan.Pengangkutan  sungai  dan  danau  diselenggarakan  dengan
menggunakan trayek tetap dan teratur yang dilengkapi dengan dengan trayek tidak tetap  dan  teratur.  Khusus  pengangkutan  penyebrangan  laut  samudra  harus
diselenggarakan  oleh  pengangkut  yang  berbentuk  badan  hukum,  sedangkan pengangkutan  di  periran  lainnya  boleh  diselenggarakan  oleh  pengangkut  yang
berbentuk  badan  hukum  dan  yang  tidak  berbentuk  badan  hukum  warga  negara Indonesia. Pengangkut berbentuk badan hukum boleh Badan Usaha Milik Negara
BUMN boleh juga Badan Usaha Milik Swasta BUMS. c.
Pengangkutan Udara Angkutan  udara  adalah  setiap  kegiatan  dengan  menggunakan  pesawat
untuk  mengangkut  penumpang,  kargo  dan  pos  untuk  satu  perjalanan  atau  lebih dari  satu  bandara  ke  bandara  udara  yang  lain  atau  beberapa  bandara  Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. Angkutan udara merupakan satu-satunya  alternatif  sebagai  sarana  yang  cepat,  efisien  dan  ekonomis  bagi
pengangkut atas pulau dan daerah.
68
Pada  dasarnya  yang  diangkut  dengan  angkutan  udara  adalah  dominan untuk penumpang, disamping itu juga diangkut barang-barang yang bersifat segar,
relatif  ringan  dan  bernilai  tinggi.  Angkutan  udara  memerlukan  airport  maupun airways.  Airways
adalah  jalan  yang  diperuntukkan  bagi  pesawat  terbang  yang
68
Sinta Uli., Op.Cit., hal 86
Universitas Sumatera Utara
melalui  ruang  udara  atau  angkasa  sepanjang  mana  pesawat  terbang  dijalankan untuk bergerak atau terbang dari satu pelabuhan ke pelabuhan lainnya.
Airport atau pelabuhan udara atau bandar udara adalah suatu tempat atau
daerah, apakah pada air dan tanah atau darat yang dipergunakan dan disesuaikan untuk  keperluan  landing  dan  take  off  bagi  pesawat-pesawat  terbang  atau  tempat
yang  dipergunakan  secara  teratur  untuk  menerima  serta  melepas  atau menerbangkan  penumpang  atau  muatan  barang  yang  diangkut  dengan  pesawat
melaui udara. Menurut  ketentuan  Undang-Undang  Nomor  1  Tahun  2009  tentang
Penerbangan kegiatan pengangkutan udara terdiri atas pengangkutan udara niaga dan pengangkutan udara bukan niaga. Pengangkutan udara niaga  yang dimaksud
terdiri atas pengangkutan udara niaga dalam negeri dan pengangkutan udara niaga luar negeri. Kegiatan pengangkutan udara niaga dapat dilakukan secara berjadwal
dantidak berjadwal oleh badan usaha pengangkutan udara niaga nasional danatau asing  untuk  mengangkut  penumpang  dan  kargo,  atau  khusus  mengangkut  kargo
Pasal  83  Undang-undang  Nomor  1  Tahun  2009.  Pengangkutan  udara  niaga dalam  negeri  hanya  dapat  dilakukan  oleh  badan  usaha  pengangkutan  udara
nasional  yang  telah  mendapat  izin  usaha  pengangkutan  udara  niaga  Pasal  84 Undang-undang  Nomor  1  Tahun  2009.  Pengangkutan  udara  berjadwal  dalam
negeri hanya dapat dilakukan oleh badan usaha pengangkutan udara nasional yang telah  mendapat  izin  usaha  pengangkutan  udara  niaga  berjadwal.  Badan  usaha
pengangkutan udara niaga berjadwal tersebut dalam keadaan tertentu dan  bersifat sementara  dapat  melakukan  kegiatan  pengangkutan  udara  niaga  tidak  berjadwal
setelah  mendapat  persetujuan  dari  Menteri  yang  membidangi  urusan penerbangan.
69
69
Abdulkadir Muhammad, Hukum Pengangkutaan Niaga, Op.Cit. hal. 62
Universitas Sumatera Utara
Badan usaha pengangkutan udara niaga wajib mengangkut orang danatau kargo  dan  pos  setelah  disepakatinya  perjanjian  pengangkutan.  Badan  usaha
pengangkutan udara niaga wajib memberikan pelayanan yang layak kepada setiap pengguna jasa pengangkutan udara niaga sesuai dengan perjanjian pengangkutan
yang  disepakati.  Perjanjian  pengangkutan  dimaksud  dibuktikan  dengan  tiket penumpang  dan  dokumen  muatan  Pasal  140  Undang-undang  Nomor  1  Tahun
2009. Dokumen pengangkutan udara niaga terdiri atas : 1
Tiket penumpang pesawat udara niaga; 2
Pas masuk pesawat udara niaga boarding pass; 3
Tanda pengenal bagasi baggage identificationclaim tag; dan 4
Surat  muatan  udara  niaga  airway  bill  Pasal  150  Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009.
C. Pengiriman Barang dan Kewajiban Pengangkut