63
BAB IV ASPEK HUKUM PERJANJIAN KERJASAMA PENGANGKUTAN
BARANG MELALUI DARAT ANTARA PT. RAHMAT JAYA TRANSPORT DENGAN PT. INDOFOOD
A. Hak Dan Kewajiban PT. Rahmat Jaya Transport Dan PT. Indofood Di
Dalam Penyelenggaraan Pengangkutan Barang Melalui Darat
Sesuai dengan defenisi pengangkutan yang dikemukakan oleh Purwosutjipto, bahwa pengangkutan adalah sebagai suatu perjanjian timbal balik
antara pengangkut dengan penumpang danatau pengirim barang dari suatu tempat ke tempat tujuan tertentu dengan selamat, sedangkan kewajiban penumpang
danatau pengirim barang adalah membayar ongkos angkut, maka jelas berdasarkan defenisi tersebut masing-masing pihak mempunyai hak dan
kewajiban sendiri-sendiri. Kewajiban pengangkut adalah menyelenggarakan pengangkutan dari suatu
tempat ke tempat tujuan tertentu dengan selamat, dan berhak atas biaya angkutan, sedangkan kewajiban penumpang atau pengirim barang adalah membayar biaya
angkutan dan berhak untuk diangkut sampai di tempat tujuan dengan selamat. Apabila pengangkut tidak mengangkut penumpang atau barang sampai di tujuan
dengan selamat, maka pengangkutan harus bertanggungjawab untuk membayar ganti kerugian kepada penumpang atau pengirim barang.
Kewajiban dan hak timbal balik pihak-pihak timbul karena peristiwa hukum berupa perbuatan, kejadian atau keadaan. Peristiwa hukum tersebut dapat
berasal dari perjanjian atau undang-undang. Kewajiban yang timbul dari
Universitas Sumatera Utara
ketentuan perjanjian disebut kewajiban perjanjian contractual obligations, sedangkan kewajiban yang timbul dari ketentuan undang-undang disebut
kewajiban undang-undang law obligations.
72
Umumnya kewajiban dan hak pihak-pihak dalam perjanjian pengangkutan telah dirumuskan dalam perjanjian yang mereka buat. Karena perjanjian
pengangkutan umumnya tidak tertulis, tetapi didukung oleh dokumen pengangkutan. Apabila dalam dokumen tidak dirumuskan, yang diikuti adalah
ketentuan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Apabila dalam Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
juga tidak ditentukan, yang diikuti adalah kebiasaan dalam praktik pengangkutan. Oleh karena itu, sumber kewajiban dan hak pihak-pihak adalah perjanjian,
dokumen, undang-undang dan kebiasaan. Kewajiban dan hak pihak-pihak diklasifikasikan menjadi kewajiban dan
hak utama, kewajiban dan hak pelengkap. Dasar pembedaannya adalah pada akibat hukum jika terjadi pelanggaran. Apabila kewajiban dan hak utama
dilanggar tidak dipenuhi, dapat mengakibatkan pembatalan perjanjian. Kewajiban dan hak utama adalah yang berkenaan dengan biaya pengangkutan dan dokumen
pengangkutan. Apabila kewajiban dan hak pelengkap dilanggartidak dipenuhi, hanya dapat mengakibatkan pembayaran ganti kerugian. Kewajiban dan hak
pelengkap adalah yang berkenaan dengan barang bawaan penumpang, penyimpanan dan penunjukan dokumen dan syarat-syarat ringan lainnya.
73
Surat perjanjian kerja sama pengangkutan barang melalui darat antara PT. Rahmat Jaya
72
Abdulkadir Muhammad, Hukum Pengangkutan Niaga, Op. Cit. hal. 145
73
Ibid. hal 146
Universitas Sumatera Utara
Transport dengan PT. Indofood pada Pasal IV dijelaskan menganai ketentuan dan kewajiban transporter antara lain:
74
1. Pihak kedua berkewajiban untuk mengirim produk-produk pihak
pertama ke alamat yang dimaksud dengan waktu yang tepat. 2.
Pihak kedua berkewajiban melengkapi angkutan miliknya dengan surat-surat yang ditetapkan oleh yang berwenang, serta kendaraan
angkutan dimaksud harus berplat dasar warna kuning. 3.
Pihak kedua berkewajiban menyediakan angkutan dengan bak container
yang dalam keadaan bersih dan baik, serta menjamin bahwa dalam melaksanakan angkutan barang jadi milik pihak pertama, Pihak
kedua menggunakan armada armada kendaraan truck khusus yang tidak dipergunakan untuk mengangkut barang atau bahan najisharam.
4. Pihak kedua berkewajiban menyediakan angkutannya setiap saat
diperlukan oleh pihak pertama. 5.
Pihak kedua berkewajiban mengamankan produk-produk pihak pertama dan menjamin keutuhannya.
6. Pihak kedua menjamin pengiriman produk pihak pertama terhindar
dari tercemarnya bahan-bahan kimia atau barang-barang lain yang dapat merusak mutu produk pihak pertama, untuk itu barang-barang
pihak pertama tidak boleh dibanting, diinjak atau diangkut bersamaan dengan barang lain yang berbau tajam yang dapat mencemari,
dihindarkan dari tempat yang basah dan panas. Pihak kedua harus menyediakan sarana perlengkapan untuk mencegah kerusakan hal
tersebut di atas seperti terpal, kayu atau siku, tali, dll.
7. Pihak kedua tidak dibenarkan menahan pengiriman barang-barang
pihak pertama selama lebih dari 12 jam, dengan alasan karena menunggu di gudang, kerusakan mobil, maupun menunggu tambahan
angkutan lain.
8. Pihak kedua diwajibkan segera melapor kepada pihak pertama
bilamana terjadi hal-hal yang mengakibatkan tertundanya pengiriman misalnya banjir, putus hubungan darat dan sebagainya.
9. Jika terjadi force major seperti gempa bumi, banjir, tanah longsor di
mana menimbulkan kerugian, maka kedua belah pihak dapat menyelesaikannya secara musyawarah.
10. Pihak kedua diwajibkan mengikuti ketentuan yang tertuang dalam
manual maupun SOP yang terkait dengan Sistem Management Keamanan Pangan yang berlaku di PT. Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk cabang Medan.
75
Hak PT. Rahmat Jaya Transport dalam penyelenggaraan perjanjian pengangkutan barang dengan PT. Indofood adalah :
74
Surat Perjanjian penunjukan transporter No. 013SPKICBP2014
75
Surat Perjanjian penunjukan transporter No. 013SPKICBP2014
Universitas Sumatera Utara
a. Mendapatkan pembayaran atas jasa pengangkutannya dengan tepat
waktu. b.
Dapat mengajukan addendum Surat perjanjian Penunjukan transporter antara PT. Rahmat Jaya Transport
dengan PT. Indofood tidak dijelaskan secara rinci mengenai hak dan kewajiban dari PT. Indofood, akan tetapi berdasarkan Pasal 2 Surat Perjanjian Penunjukan
transporter dijelaskan bahwa dalam hal harga pihak kedua tidak kompetitif dalam
penyelenggaraan pengangkutan, maka pihak pertama berhak setiap saat untuk menunjuk transporter lain tanpa kompensasi apapun bagi pihak kedua, meskipun
di dalam surat perjanjian penunjukan transporter pihak pertama telah menunjuk pihak kedua sebagai transporter untuk mengangkut produk-produk pihak
pertama. Apabila diperlukan, pihak pertama berhak menunjuk pihak kedua sebagai transporter untuk mengangkut produk-produk pihak pertama ke rute lain
selama pihak kedua menerima tarif ongkos angkut yang diberlakukan oleh pihak pertama ke transporter lain.
Penunjukan pihak kedua sebagai transporter oleh pihak pertama dilakukan apabila tidak terdapat transporter lain yang sebelumnya telah melakukan
kerjasama pengangkutan dengan pihak pertama tidak memiliki angkutan pada saat dibutuhkan oleh pihak pertama ataupun angkutan yang dimiliki oleh transporter
lain tersebut tidak memenuhi persyaratan untuk melakukan pengangkutan barang pihak pertama. Pihak pertama dalam hal ini berhak untuk menunjuk pihak kedua
sebagai transporter selama pihak kedua menerima tarif ongkos angkut yang diajukan oleh pihak pertama
76
76
Wawancara dengan Bapak Hasan Amin, tanggal 5 Agustus 2016 di kantor PT. Rahmat Jaya Transport
Universitas Sumatera Utara
PT. Indofood di dalam proses penyelenggaraan pengangkutan dengan PT. Rahmat Jaya Transport berhak untuk mendapatkan angkutan yang layak dan
memenuhi syarat angkutan yang telah di tetapkan oleh pihak pertama. Angkutan yang yang layak dan memenuhi syarat untuk dapat melakukan pengangkutan
adalah angkutan yang memiliki surat-surat yang telah ditetapkan oleh yang berwenang, angkutan tersebut berplat dasar kuning dan angkutan tersebut
memiliki bakcontainer yang dalam keadaan bersih dan layak untuk digunakan selama proses pengangkutan barang pihak pertama.
Dalam hal produk pihak pertama yang telah dinyatakan rusak dan tidak layak untuk dikonsumsi lagi, pihak pertama berhak untuk memiliki produk pihak
pertama tersebut meskipun pihak kedua telah membayar ganti kerugian atas barang-barang tersebut. Produk yang dinyatakan rusak dan tidak layak untuk
dikonsumsi nantinya akan dimusnahkan oleh pertama. Pemusnahan yang dilakukan oleh pihak pertama untuk menghindari pihak pengangkut menjual
kembali produk pihak pertama yang tidak layat dan rusak tersebut di pasaran. Hal ini dilakukan oleh pihak pertama untuk tetap menjaga kualitas produk pihak
pertama di pasaran agar tetap layak dan baik untuk di konsumsi oleh masyarakat. Apabila dikemudian hari pihak kedua terlibat kecurangan dalam
pelaksanaan perjanjian seperti memberika komisis, imbalan, pemberian uang potongan harga ataupun kesepakatan lain kepada pihak ketiga ataupun karyawan
atau pejabat PT. Indofood maka pihak pertama berhak untuk memutuskan perjanjian kerjasama pengangkutan dengan pihak kedua tanpa kompensasi apapun
bagi pihak kedua
Universitas Sumatera Utara
Kewajiban dari pengguna jasa pengangkutanpengirim yang paling utama adalah membayar biaya pengangkutan tanpa melupakan untuk memberitahu
terlebih dahulu jenis, sifat atau banyaknya jumlah barang yang dititipkan kepada pihak pengangkutan. Dengan membayar biaya pengangkutan, dengan sendirinya
timbul hak pengguna jasa pengangkutan agar barang yang diangkut oleh pengangkut dapat sampai di tujuan dengan selamat dan tepat waktu sebagaimana
yang telah ditetapkan dalam perjanjian pengangkutan yang telah dibuat. Selain itu hak dari pengirim adalah berhak untuk meminta ganti rugi atas kerugian yang
diakibatkan oleh kesalahan pengangkut baik yang ditanggung oleh asuransi maupun yang tidak ditanggung oleh asuransi. Pada Pasal VI Surat Perjanjian
Penunjukan transporter dijelaskan mengenai pembayaran ongkos angkut kepada PT. Rahmat Jaya Transport yaitu :
1 Pihak pertama menyanggupi akan membayar tarif bea sebesar yang
tercantum dalam perjanjian yang telah disepakati. 2
Pembayaran akan dilakukan oleh pihak pertama sepanjang dokumen- dokumen yang dimaksudkan lengkap menyertai kwitansi dari pihak
kedua. 3
Pelaksanaan pembayaran akan dilakukan oleh pihak pertama selambat- lambatnya 30 hari terhitung dari tanggal penyerahan kwitansi
pembayaran dari pihak kedua kepada pihak pertama. 4
Jumlahnilai pembayaran akan dipotong sekaligus dengan nilai ganti rugi kerusakan kehilangan yang terjadi apabila perlu.
77
B. Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Pengangkutan Barang melalui Darat