Kewajiban dari pengguna jasa pengangkutanpengirim  yang paling utama adalah  membayar  biaya  pengangkutan  tanpa  melupakan  untuk  memberitahu
terlebih dahulu jenis, sifat atau banyaknya jumlah barang  yang dititipkan kepada pihak  pengangkutan.  Dengan  membayar  biaya  pengangkutan,  dengan  sendirinya
timbul  hak  pengguna  jasa  pengangkutan  agar  barang  yang  diangkut  oleh pengangkut dapat sampai di tujuan dengan selamat dan tepat waktu sebagaimana
yang telah ditetapkan dalam perjanjian pengangkutan yang telah dibuat. Selain itu hak  dari  pengirim  adalah  berhak  untuk  meminta  ganti  rugi  atas  kerugian  yang
diakibatkan  oleh  kesalahan  pengangkut  baik  yang  ditanggung  oleh  asuransi maupun  yang  tidak  ditanggung  oleh  asuransi.  Pada  Pasal  VI  Surat  Perjanjian
Penunjukan  transporter  dijelaskan  mengenai  pembayaran  ongkos  angkut  kepada PT. Rahmat Jaya Transport yaitu :
1 Pihak  pertama  menyanggupi  akan  membayar  tarif  bea  sebesar  yang
tercantum dalam perjanjian yang telah disepakati. 2
Pembayaran akan dilakukan oleh pihak pertama sepanjang dokumen- dokumen  yang  dimaksudkan  lengkap  menyertai  kwitansi  dari  pihak
kedua. 3
Pelaksanaan pembayaran akan dilakukan oleh pihak pertama selambat- lambatnya  30  hari  terhitung  dari  tanggal  penyerahan  kwitansi
pembayaran dari pihak kedua kepada pihak pertama. 4
Jumlahnilai  pembayaran  akan  dipotong  sekaligus  dengan  nilai  ganti rugi kerusakan kehilangan yang terjadi apabila perlu.
77
B. Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Pengangkutan Barang melalui Darat
antara PT. Rahmat Jaya Transport dengan PT. Indofood
Perjanjian  pengangkutan  yang  dibuat  secara  sah  mengikat  kedua  belah pihak, yaitu pengangkut dan penumpang atau pengirim. Antara kedua belah pihak
tercipta  hubungan  kewajiban  dan  hak  yang  perlu  direalisasikan  melalui  proses
77
Surat Perjanjian penunjukan transporter No. 013SPKICBP2014
Universitas Sumatera Utara
penyelenggaraan  pengangkutan  dan  pembayaran  biaya  pengangkutan.  Proses penyelengaraan  pengangkutan  adalah  rangkaian  perbuatan  pemuatan  penumpang
atau  barang  ke  dalam  alat  pengangkut,  pemindahan  penumpang  atau  barang  dari satu tempat pemberangkatan ketempat tujuan yang telah disepakati dan penurunan
penumpang  atau  pembongkaran  barang  di  tempat  tujuan.
78
Dalam  menjalankan angkutan barang dengan menggunakan mobil barang dalam operasionalnya untuk
menaikkan  danatau  menurunkan  barang  haruslah  mematuhi  ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1. Dilakukan  pada  tempat-tempat  yang  tidak  menggangu  keamanan,
kelancaran dan ketertiban lalu lintas; 2.
Pemuatan  barang  dalam  ruangan  kendaraan,  pengangkutannya haruslah  ditutup  dengan  bahan  yang  tidak  mudah  rusak  dan  diikat
dengan kuat. Untuk menjamin keselamatan lalu lintas dan pengangkutan di jalan, setiap
perusahaan  pengangkutan  umum  wajib  mematuhi  dan  memberlakukan  ketentuan mengenai  waktu  kerja,  waktu  istirahat  dan  penggantian  pengemudi  kendaraan
bermotor  umum  sesuai  dengan  ketentuan  peraturan  perundang-undangan.  Waktu kerja  bagi  pengemudi  kendaraan  bermotor  umum  setelah  mengemudikan
kendaraan bermotor umum setelah paling lama 8 jam sehari. Pengemudi bermotor umum  setelah  mengemudikan  kendaraan  selama  4  jam  berturut-turut  wajib
beristirahat  paling  singkat  30  menit.
79
Untuk  hal  tertentu  pengemudi  dapat diperkerjakan  paling  lama  12  jam  sehari  termasuk  waktu  istirahat  selama  1  jam
Pasal 90 UU 22 Tahun 2009.
78
Abdulkadir Muhammad., Hukum Pengangkutan Niaga, Op. Cit., hal. 173
79
Ibid., hal 182
Universitas Sumatera Utara
Pengaturan  ini  perlu,  mengingat  faktor  kelelahan  dan  kejenuhan  sangat berpengaruh  terhadap  kemampuan  pengemudi  dalam  mengemudikan  kendaraan
bermotor secara wajar. Oleh karena itu, pergantian pengemudi setelah menempuh jarak  dan  waktu  tertentu  mutlak  diperlukan  untuk  melindungi  keselamatan
pengemudi,  penumpang,  pemilik  barang  dan  pengguna  jalan  lainnya.  Selama proses  pengangkutan  berlangsung,  pengangkut  melalui  pengemudinya  wajib
melalukan  penjagaan,  pengawasan,  pemeliharaan  terhadap  penumpang  atau barang yang diangkut sampai tiba di tempat tujuan dengan selamat. Kewajiban ini
dilakukan  terhadap  kemungkinan  terjadi  gangguan,  pengacauan,  keributan ataupun penodongan yang datang dari luar atau dari dalam kendaraan.
Sebelum melaksanakan penyelenggaraan pengangkutan antara PT. Rahmat Jaya  Transport  dengan  PT.  Indofood,  kedua  belah  pihak  telah  sepakat  dan
sanggup  untuk  melaksanakan  klausul-klausul  yang  dituangkan  dalam  Surat Penunjukan
Transporter No.013SPKICBP2014.
Setelah selesai
menandatangani  perjanjian  tersebut  oleh  kedua  belah  pihak,  PT.  Rahmat  Jaya Transport  selaku  pihak  kedua  mulai  melaksanakan  kewajibannya.  Segala  hasil
produk  PT.  Indofood  selaku  pihak  pertama  berupa  makanan,  minuman  maupun produk-produk  lainnya  akan  mulai  diminta  untuk  diangkut  ke  tempat  tujuan
dengan  selamat  dan  tepat  waktu.  Penyelenggaraan  pengangkutan  akan  dimulai dari gudang PT. Indofood.
80
PT.  Indofood  nantinya  akan  menghubungi  PT.  Rahmat  Jaya  Transport selaku  pengangkut  bahwa  akan  dilakukan  pengiriman  produk  pihak  pertama  ke
tempat  tujuan  tertentu.  PT.  Rahmat  Jaya  Transport  nantinya  akan  mengirimkan
80
Wawancara dengan Bapak Hasan Amin, tanggal 5 Agustus 2016 di kantor PT. Rahmat Jaya Transport
Universitas Sumatera Utara
angkutan  berupa  truck  sesuai  dengan  kesepakatan  yang  terdapat  pada  surat perjanjian transporter No. 013SPKICBP2014 dan sertai dengan  delivery order
DO yang dikeluarkan oleh pihak kedua. delivery order DO berisi : a.
Nomor polisi truck yang ditugaskan. b.
Tanggal berlaku surat c.
Jenis muatan yang harus diangkut d.
Jumlah muatan yang diangkut. e.
Nama jelas dan tanda tangan pihak kedua f.
Capstempel perusahaan pihak kedua. Sebelum  dilakukan  pemuatan,  pihak  kedua  harus  dapat  menunjukkan
delivery  order DO  agar  dapat  dilakukan  pemuatan  barang  ke  dalam  truck,
selama  proses  pemuatan  barang  ke  dalam  truck  haruslah  disaksikan  oleh  kedua belah  pihak  untuk  memastikan  jumlah,  jenis  dan  cara  penyusunan  barang  agar
tidak sampai rusak selama proses pengangkutan barang ke tempat tujuan. Setelah selesai  proses  pemuatan  barang  ke  dalam  truck,  maka  pihak  kedua  akan
mengeluarkan  surat  jalan.  Surat  jalan  ini  dibuat  sebagai  bukti  terhadap  jumlah barang,  jenis  barang,  waktu  dan  hal-hal  lain  yang  berkaitan  dengan  barang  yang
dikirim.
81
Setelah sampai di tempat tujuan pengiriman barang, maka akan dilakukan penurunanpembongkaran  barang  disertai  menyerahkan  surat  jalan  kepada
penerima  agar  dapat  mencocokkan  jumlah,  jenis  barang  dan  apakah  telah  sesuai dengan  surat  jalan  tersebut.  Proses  pembayaran    ongkos  angkut  barang  tersebut
dilakukan  setelah  sampai  dokumen  pengangkutan  berupa  tanda  terima  kepada
81
Wawancara dengan Bapak Hasan Amin, tanggal 5 Agustus 2016 di kantor PT. Rahmat Jaya Transport
Universitas Sumatera Utara
pihak kedua yang kemudian pihak kedua akan mengajukan  tanda terima tersebut kepada  pihak  pertama  sebagai  bukti  telah  sampainya  barang  tersebut  ke  tempat
tujuan.  Pembayaran  akan  dilakukan  oleh  pihak  pertama  sepanjang  dokumen tersebut  lengkap  dan  selambat-lambatnya  pihak  pertama akan  membayar  ongkos
angkut  tersebut  30  hari  terhitung  tanggal  penyerahan  dokumen  pengangkutan tersebut
dari pihak
kedua kepada
pihak pertama.
82
Apabila terdapat
kerusakankehilangan barang selama proses pengangkutan barang yang dilakukan karena  kelalaian  pihak  kedua  maka  biaya  ganti  kerugian  akan  ditanggung  oleh
pihak  kedua,  nilai  ganti  rugi  kerusakankehilangan  barang  akan  dipotong sekaligus dengan ongkos pengangkutan tersebut.
83
Apabila  diperinci,  proses  penyelenggaraan  pengangkutan  meliputi  lima tahap
kegiatan yaitu
tahap persiapan,
pemuatan, pengangkutan,
penurunanpembongkaran dan penyelesaian antara lain: 1.
Tahap persiapan Pada tahap ini penumpang atau pengirim mengurus penyelesaian biaya
pengangkutan dan dokumen pengangkutan serta dokumen-dokumen lainnya yang diperlukan bagi pengangkutan barang
2. Tahap  pemuatan
Pada tahap ini pengirim atau ekspiditur yang mewakilinya menyerahkan barang  kepada  pengangkut  untuk  dimuat  dalam  alat  pengangkut.  Pengirim
menyerahkan  barang  kepada  perusahaan  jasa  di  bidang  bongkar  muat  untuk dimuat ke dalam alat pengangkut.
82
Wawancara dengan Bapak Hasan Amin, tanggal 5 Agustus 2016 di kantor PT. Rahmat Jaya Transport
83
Wawancara dengan Bapak Hasan Amin, tanggal 5 Agustus 2016 di kantor PT. Rahmat Jaya Transport
Universitas Sumatera Utara
3. Tahap pengangkutan
Pada  tahap  ini  pengangkut  menyelenggarakan  pengangkutan,  yaitu kegiatan  memindahkan  penumpang  atau  barang  dari  tempat  pemberangkatan  ke
tempat  tujuan  dengan  menggunakan  alat  pengangkut  yang  sesuai  dengan  jenis perjanjian pengangkutan
4. Tahap penurunanpembongkaran
Pada  tahap  pengangkutan  barang  kegiatannya  adalah  pembongkaran barang  dari  alat  pengangkut.  Pada  tahap  ini  pengangkut  menyerahkan  barang
kepada  penerima  dan  penerima  menyerahkan  pembongkaran  barangnya  kepada perusahaan jasa di bidang usaha bongkar muat dan meletakkannya di tempat yang
telah  disepakati.  Penerima  menyerahkan  pengurusan  selanjutnya  kepada ekspeditur, baik mengenai barang muatan maupun dokumen.
5. Tahap penyelesaian
Pada  tahap  ini  pihak-pihak  menyelesaikan  persoalan  yang  terjadi  selama atau  sebagai  akibat  pengangkutan.  Pada  pengangkutan  barang,  pengangkut
menerima biaya pengangkutan dan biaya-biaya lainnya dari penerima jika belum dibayar oleh pengirim. Pengangkutan menyelesaikan semua klaim ganti kerugian
yang  menjadi  tanggungjawabnya  jika  itu  timbul  akibat  penyelenggaraan pengangkutan.
84
C. Tanggungjawab  PT.  Rahmat  Jaya  Transport  Terhadap  Kehilangang