Perencanaan pembangunan di daerah seperti dimaksud diatas, ada yang terbentuk perencanaan jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek. Sehingga dengan
demikian diharapkan bahwa tujuan pembangunan dalam setiap aspek akan dapat diwujudkan.
B. Latar belakang terbentuknya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah .
Sebagimana telah diuraikan terlebih dahulu, bahwa perencanaan itu sangatlah memegang peranan penting dalam mencapai suatu tujuan tertentu, khususnya dalam
pelaksanaan pembangunan disegala bidang. Oleh sebab itu, wajar apabila dikatakan bahwa tanpa adanya perencanaan yang
matang, maka dihkawatirkan tidak akan pernah terlaksana pembangunan yang lancar sesuai dengan harapan.
Khusus bagi Negara Republik Indonesia yang masih tergolong Negara yang sedang berkembang dan giat – giatnya melaksanakan pembangunan disegala bidang, maka
sepantasnya lah dalam melaksanakan pembangunan – pembangunan tersebut, terlebih dahulu diawali dengan perencanaan. Karena melalui perencanaan tersebut dapat diambil
beberapa keuntungan, dimana dengan adanya perencanaan terlebih dahulu, jelas sudah dapat diperhitungkan apakah pelaksanaan dari pembanguna tersebut menguntungkan atau
tidak, dan akan dapat diperkirakan kapan dilaksanakan serta upaya – upaya apa yang dapat dilakukan dengan mencapai tujuan tersebut.
Hal ini bararti bahwa perencanaan itu memberikan jalan yang terbaik demi mencapai suatu maksud tertentu. Kemudian dengan adanya perencanaan terlebih dahulu,
maka pembangunan itu tidak akan dilaksanakan sebelum diperhitungkan bahwa pembangunan itu akandapat dijalankan sebagaimana diinginkan sesuai dengan target yang
diharapkan.
Universitas Sumatera Utara
Perencanaan dianggap sebagai “alat” pembangunan, karena perencanaan merupakan alat strategis dalam menentukan jalannya pembagunan. Suatu perencanaan yang disusun
secara acak – acakan tidak sistematis dan tidak memperhatiakan aspirasi target sasaran, maka pembangunan yang dihasilkan juga tidak seperti yang diharapkan.
14
Pemerintah menyadari akan pentingnya perencanaan itu diadakan sebelum sampai pada tahap pelaksanaan pembangunan itu sendiri, terbukti dengan adanya Badan
Perencanaan Pembangunan baik dipusat maupun didaerah yang bertugas untuk menyusun perencanaan pembangunan dan penilaian atas pelaksanaannnya. Oleh karena itu pemerintah
memandang perlu untuk membentuk suatu badan tertentu sebagai badan perencanaan pembangunan, yang dimaksudkan agar melalui pembentukan badan ini, tugas perencanaan
pembangunan dapat berjalan dengan baik sehingga maksud dan tujuan pembangunan dapat tercapai.
Sebagai realisasinya didaerah dibentuk Badan Perencanan Pembangunan Daerah yang disingkat dengan BAPPEDA dibentuk pertama kali berdasarkan keputusan Presiden
Nomor 15 tahun 1974 yaitu tentang :”Pembentukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah” yang berlaku mulai tanggal 18 maret 1974 yang kemudian dicabut dengan
keluarnya keputusan Presiden Nomor 27 tahun 1980 tentang Pembentukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, yang mulai berlaku pada tanggal 29 maret 1980.
-------------------------------------------------- 14. DR. Soekartawi, Prinsip dasar Perencanaan Pembangunan, Raja Wali, Jakarta, 1990, Hal 24.
Universitas Sumatera Utara
Mulai pembentukan Bappeda ini, baik untuk daerah tingkat I maupun untuk daerah tingkat II, diharapkan supaya daerah – daerah dapat dilaksankan pembangunan dengan
lancar untuk mencapai tujuan Negara kesatuan Republik Indonesia yaitu menuju masyarakat adil dan makmur.
Hal ini tercermin dalam keputusan Presiden Nomor 27 tahun 1980 tentang Pembentukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang mengatakan bahwa
15
: dalam rangka usaha peningkatan keserasian pembangunan didaerah”, diperlukan adanya
peningkatan keselarasan antara pembangunan sektoral dan pembangunan daerah. Selanjutnya dikatakan lagi “bahwa dalam rangka usaha menjamin laju
perkembangan, keseimbangan dan kesinmabungan pembangunan didaerah, diperlukan perencanaan yang lebih menyeluruh terarah dan terpadu”.
16
Bappeda adalah Badan staff yang langsung berada dibawah dan tanggung jawab kepada kepala daerah yang bersangkutan. Hal ini dengan jelas disrbutkan dalam Kepres
nomor 27 tahun 1980 tentang Pembentukan Bappeda R.I tersebut yang dalam pasal 2 duanya berbunyi ;
Ayat 1. Bappeda tingkat I, adalah badan staf yang langsung berada dibawah dan
tanggung jawab kepada Gubernurkepala daerah tingkat I. Ayat 2.
Bappeda tingkat II, adalah badan staf yang langsung berada dibawah dan tanggung jawab kepada BupatiWalikota madya kepala daerah tingkat II.
-------------------------------------- 15. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 27 Tahun 1970 Tentang Pembentukan BAPPEDA RI.
16. Ibid, Pasal 3 Ayat 1.
Universitas Sumatera Utara
Jadi jelaslah bahwa Bappeda itu mempunyai tugas atau pekerjaan yang sangat penting dalam membentuk kepala daerah untuk mewujudkan pelaksanaan pembangunan
didaerah. Selanjutnya sebagai pelaksanaan Kepres Nomor 27 tahun 1980 itu, di lingkungan
Departemen Dalam Negeri telah menerbitkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 185 tahun 1980 tentang ; “Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Bappeda Tingkat IPemerintahanProvinsi dan Tingkat II Pem.Kab.Kota, yang mulai berlaku pada tanggal 28 Agustus 1980.
Untuk daerah Tingkat I Pemerintahan provinsi Sumatera Utara, Gubernur selaku kepala Pemerintahan Provinsi telah mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 1981
tentang; Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumatera Utara.
Kemudian untuk Daerah Tingkat II Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang, Bupati Kepala Pemerintahan Kabupaten, telah mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun
2007 ; Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perangkat Daerah Kabupaten Deli Serdang.
C. Kedudukan, Fungsi dan Tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.