2.1. Kerangka Pemikiran Teoritis
Peternakan kecil merupakan jumlah terbesar dari seluruh peternakan ayam ras di Indonesia. Peternakan rakyat yang memiliki proporsi terbesar perlu segera
didorong menjadi peternak yang maju menuju peternakan komersial sehingga peranannya dapat ditingkatkan. Keuntungan merupakan tolok ukur atas
keberhasilan atau kegagalan seorang peternak dalam mengendalikan sumber daya yang dimiliki oleh peternakan kecil maupun peternakan komersil. Kombinasi
penggunaan faktor-faktor produksi diusahakan sedemikian rupa agar dalam jumlah tertentu menghasilkan produksi maksimum dan keuntungan tertinggi.
Tindakan ini sangat berguna untuk memperkirakan profitabilitas usahaternak relatif terhadap pemanfaatan sumberdaya yang tersedia, dan variabel yang
berpengaruh terhadap produksi usaha peternakan ayam ras pedaging di Kota Palu diidentifikasi sebagai berikut: 1. bibit ayam DOC, 2. pakan, 3. vaksin, obat
dan vitamin, 4. tenaga kerja, 5. Listrik, 6. bahan bakar, 7. luas kandangpenyusutan kandang dan peralatan.
Usahaternak adalah kegiatan untuk memproduksi di lingkungan peternakan yang pada akhirnya akan dinilai dari biaya yang dikeluarkan dan
penerimaan yang diperoleh. Selisih keduanya merupakan pendapatan dari kegiatan usahaternak. Namun bagaimana peternak dalam hal ini peternak ayam
ras pedaging dapat melakukan usahanya secara efisien merupakan upaya yang sangat penting. Efisiensi pada umumnya menunjukkan perbandingan antara nilai-
nilai output terhadap nilai input, namun pendapatan yang besar tidak selalu menunjukkan efisiensi yang tinggi. Produksi dengan skala usaha yang besar akan
lebih dapat mengoptimalkan penggunaan input tetapnya daripada skala usaha yang kecil. Hal ini dapat dimengerti apabila penggunaan input tetap akan tetap
meskipun skala usahanya ditambah. Alasan yang lain adalah dengan skala usaha yang besar maka perhitungan efisiensi produksi akan lebih mendapat perhatian
yang besar. Hal inilah yang menyebabkan peternakan besar mampu bertahan dengan harga jual ayam ras pedaging yang buruk dan harga yang diberikan
olehnya lebih berdaya saing daripada yang diberikan oleh peternakan ayam pedaging dengan skala usaha yang lebih kecil dan prinsip ini benar hingga jumlah
ayam tertentu. Keberhasilan usaha ternak ayam ras pedaging disamping dapat dianalisis
dari kombinasi penggunaan faktor produksi, juga dapat dilihat aspek efisiensi. Alokasi penggunaan input berhubungan dengan tingkat efisiensi teknis dan harga.
Efisiensi teknis jika alokasi penggunaan input berhubungan dengan jumlah output yang dihasilkan, sedang efisiensi harga berhubungan dengan tingkat harga
bayangan. Hubungan antara efisiensi teknis dan harga sering disebut dengan efisiensi ekonomi. Artinya efisiensi ekonomi tercapai jika kedua efisiensi teknis
dan harga tercapai. Usaha peternakan ayam ras pedaging di Kota Palu dilakukan oleh berbagai
golongan masyarakat. Pengelolaan usaha ternak ayam ras pedaging tersebut secara faktual telah memberikan sumbangan bagi perekonomian di Kota Palu, dan
saat ini pengelolaannya dilakukan secara mandiri dan pola kemitraan usaha dengan segala kelebihan dan kekurangannya yang telah diuraikan dilatar
belakang, sehingga dengan demikian usaha tersebut diharapkan bisa memberikan
pendapatan yang maksimal bagi setiap peternak dan mencapai efisiensi produksi yang diharapkan.
Gambar 2.4.
SKEMA KERANGKA PEMIKIRAN
Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging
Kombinasi penggunaan faktor produksi :
1. Bibit Ayam DOC
2. Pakan
3. Vaksin, Obat dan
Vitamin
4. Tenaga Kerja
5. Listrik
6. Bahan Bakar
7. Luas Kandang
Peternak Pola Kemitraan
Peternak Mandiri
Produksi Usaha Ternak
Efisiensi Teknis Efisiensi Harga
Efisiensi Ekonomis Pendapatan Usaha
Manajemen Pemeliharaan
2.3. Hipotesis