Uji Autokorelasi Uji Multikolinearitas

66 EE = ET. EH .................................................................................... 3.17 Di mana : EE = Efisiensi Ekonomi ET = Efisiensi Teknik EH = Efisiensi Harga

3.6. Uji Asumsi Klasik

Model fungsi produksi yang telah dilinearkan, untuk mendapatkan model yang “best fit”, maka hasil model tersebut diregresikan dan dilakukan uji penyimpangan asumsi klasik.

3.6.1. Uji Autokorelasi

Suatu asumsi penting dari model linear klasik adalah bahwa tidak autokorelasi atau kondisi berurutan di antara gangguan atau distubansi µ i yang masuk ke dalam fungsi regresi populasi. Istilah Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu seperti dalam data time series atau ruang seperti dalam data cross- sectional Gujarati, 2003. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual kesalahan penganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu time series karena “gangguan” pada seorang individukelompok cenderung mempengaruhi “gangguan” pada individukelompok yang sama pada periode berikutnya. Pada data silang waktu crossection, masalah autokorelasi relative jarang terjadi karena “ganguan” pada observasi yang berbeda berasal dari individu yang berbeda Ghozali, 2006. 67 Berdasarkan hal tersebut, maka dalam penelitian usaha peternakan ayam ras pedaging ini tidak dilakukan uji autokorelasi karena jenis datanya adalah cross section.

3.6.2. Uji Multikolinearitas

Satu dari asumsi model regresi linear klasik adalah bahwa tidak terdapat multikolinearitas di antara variabel yang menjelaskan yang termasuk dalam model. Menurut Gujarati 2003 multikolinearitas berarti adanya hubungan yang sempurna atau pasti, diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Cara mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas adalah : a. Pindyk dan Rubinfeld 1990 dalam Mudrajad Kuncoro 2001 menyatakan bahwa multikolinearitas terjadi apabila korelasi antara dua variabel bebas lebih tinggi dibandingkan korelasi salah satu atau kedua variabel bebas tersebut dengan variabel terikat. b. Gujarati 2003 lebih tegas mengatakan, bila korelasi antara dua variabel bebas melebihi 0,8 maka multikolinearitas menjadi masalah yang serius.

3.6.3. Uji Heteroskedastisitas