69
3.7. Justifikasi Statistik
Koefisien parameter dari masing-masing variabel operasional dalam model β
i dapat diuji signifikansinya dari nilai t-rasio masing-masing guna menentukan faktor-faktor yang secara statistik signifikan mempengaruhi variabel dependennya
produksi ayam ras pedaging. Bila nilai t-rasio yang dihitung nilai t-tabel atau probabilitas signifikansinya p-value α=5 maka dapat dikatakan bahwa
variabel independen yang diamati secara statistik adalah signifikan mempengaruhi variabel dependennya. Setelah semua variabel operasional diuji nilai t-rasionya
dan kesesuaian tanda teori vs empiris kemudian dapat diinterpretasi makna statistiknya dari hasil estimasi yang diperoleh.
Untuk melihat apakah input yang digunakan dalam usaha peternakan ayam ras pedaging sudah efisien atau belum, dilakukan estimasi dari fungsi produksi
frontier mengunakan paket komputer Frontier 4.1 Coelli, 1996. Justifikasi efisiensinya, dikatakan tidak efisien jika nilai efisiensi Efisiensi Teknis, harga
alokatif dan ekonomis tidak sama dengan 1 satu, yang menunjukkan bahwa penggunaan input dalam usaha peternakan ayam ras pedaging belum efisien.
3.8. Uji Statistik F Test
Menurut Gujarati 2003, dapat dirumuskan sebagai berikut: F-hitung =
k n
R k
R −
− −
1 1
2 2
…………………………………. 3.19 Di mana :
R
2
= koefisien determinasi
70
k = banyaknya koefisien termasuk intersep n = banyaknya observasi pada sample
Pengujian Homogenitas Varians Varians terbesar
F = .................................. 3.20 Varians terbesar
H
0 :
β
1
= β
2
= 0 F
hit
F
tab
pada tingkat signifikan dan derajat bebas tertentu maka H
ditolak dan H
1
diterima. H
a :
β
1
≠ β
2
≠ 0 F
hit
F
tab
pada tingkat signifikan dan derajat bebas tertentu maka H
diterima dan H
1
ditolak.
Uji beda independent t test Sepated Varians
2 2
2 1
2 1
2 1
n s
n s
x x
t +
− =
.................................. 3.21
Polled Varians
+ −
+ +
− =
1 1
2 1
2 2
2 2
1 2
1 2
1
n 1
n 1
2 n
n S
1 -
n S
n -
n x
x t
.................................. 3.22
71
t test
Menurut Gujarati 2003, dapat dirumuskan sebagai berikut: β
i -
β
i
t = .................................. 3.23
se β
i
di mana : β
i
= estimator β
i
= parameter se β
i
= estimated standard error of estimator H
0 :
β
i
= 0 t
hit
t
tab
pada tingkat signifikan dan derajat bebas tertentu maka H
ditolak dan H
1
diterima. H
1 :
β
i
≠ 0 t
hit
t
tab
pada tingkat signifikan dan derajat bebas tertentu maka H
diterima dan H
1
ditolak.
72
BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
4.1. Keadaan Fisik
Secara administratif, Kota Palu adalah ibukota Propinsi Sulawesi Tengah yang dibagi dalam 4 empat kecamatan dan 43 kelurahan. Dengan wilayah seluas
395,06 km2 dan berada pada kawasan dataran lembah Palu dan teluk palu yang secara astronomis terletak antara 0º,56” Lintang Selatan dan 119º,45” - 121º,1”
Bujur Timur, tepat berada dibawah garis khatulistiwa dengan ketinggian 0 – 700 meter dari permukaan laut.
Wilayah Kota Palu berbatasan dengan Kecamatan Tawaeli Kabupaten Donggala di sebelah Utara, Kecamatan Marawola Kabupaten Donggala dan
Kabupaten Sigi di sebelah Selatan, Kecamatan Banawa dan Kecamatan Marawola Kabupaten di sebelah Barat, serta Kecamatan Tawaeli Kabupaten Donggala dan
Kecamatan Parigi Kabupaten Parigi Moutong di sebelah Timur. Kota Palu terletak di lembah yang diapit oleh gunung serta dibelah oleh
sungai yang bermuara diteluk Palu, di 4 Kecamatan yang ada, 41 Kelurahan terletak pada ketinggian kurang dari 500 m dari permukaan laut dan 2 Kelurahan
berada pada ketinggian 500 – 700 m dari permukaan laut dengan rata-rata suhu udara adalah 27,31ºC. Lokasi penelitian hampir merata tersebar di 4 empat
kecamatan dan akses pemasaran hasil ternak yang cukup dekat dengan Kota Palu sebagai ibukota Propinsi. Jarak Kota Palu dari ibukota Kecamatan Palu Barat 4
km, Palu Selatan 2 km, Palu Timur 3 km dan Palu Utara 19 km, namun lokasi