PERMASALAHAN YANG LAZIM TERJADI PADA ANAK USIA DINI USIA

D. PERMASALAHAN YANG LAZIM TERJADI PADA ANAK USIA DINI USIA

1. Bercak Mongol

Bercak mongol adalah bercak berwarna biru yang biasanya terlihat dibagian atau daerah sacral, walaupun terkadang terlihat dibagian tubuh yang lain. Bercak mongol rata-rata muncul pada usia kehamilan 38 minggu. Bercak mongol sering dijumpai pada bayi yang

Tumbuh Kembang Anak Usia 0-12 Tahun

berasal dari Mediterania, Amerika Latin, Asia dan Afrika. Etiologi bercak mongol merupakan bawaan sejak lahir, warna khas dari bercak mongol ditimbulkan oleh adanya melanosit yang mengandung melanin pada dermis yang terhambat selama proses migrasi dari kista neuralis ke epidermis.

Tanda dan Gejala Berwarna coklat tua, abu-abu batu, atau biru kehitaman, kadang terlihat seperti memar, bercak mongol akan hilang sendirinya pada usia 1-2 tahun. Biasanya bercak mongol ini terlihat sebagai: Luka seperti pewarnaan, daerah pigmentasi dengan tekstur kulit yang normal, area datar dengan bentuk yang tidak teratur, bercak yang biasanya akan hilang dalam hitungan bulan atau tahun, tidak ada komplikasi yang ditimbulkan.

2. Hemangioma

Suatu tumor jaringan lunak atau tumor vaskular jinak akibat profilerasi dari pembuluh darah yang tidak normal dan dapat terjadi pada setiap jaringan pembuluh darah. Penyebab hemangioma sampai saat ini masih belum jelas, Hemangioma muncul pada setiap tempat permukaan tubuh seperti kepala, muka, leher, kaki atau dada. Hemangioma merupakan tumor vaskular jinak terlazim pada bayi dan anak

Klasifikasi Hemagioma

a. Hemangima Kapiler (Superficial Hemangioma) Terjadi pada kulit bagian atas, bentuk:

- Strawberry hemangioma (hemangioma simpleks). -

Hemangioma kapiler (superficial hemangioma) granuloma piogenik.

b. Hemangioma Kavernosum Terjadi pada kulit yang lebih dalam yaitu dibagian dermis dan subkutis (lapisan pada

kulit).

c. Hemangioma Campuran Pada beberapa kasus, kedua hemangioma diatas dapat terjadi bersamaan dan dinamakan

hemangioma campuran. Penatalaksanaan Hemangioma Secara Umum Ada 2 Cara Yaitu:

a. Cara Konservatif Hemangioma superfisial atau hemangioma kapiler atau hemangioma strawberry sering

tidak diterapi karena hemangioma jenis ini bila dibiarkan akan hilang dengan sendirinya dan kulit terlihat normal.

b. Cara Aktif Hemangioma yang memerlukan terapi secara aktif , antara lain hemangioma yang

tumbuh pada daerah vital seperti mata, telinga, dan tenggorokan, hemangioma yang mengeluarkan perdarahan, hemangioma yang mengalami ulserasi, hemangioma yang

Bab 1 Konsep Dasar Anak Usia Dini

mengalami infeksi, hemangioma yang mengalami pertumbuhan dengan cepat dan menimbulkan deformitas (kelainan) jaringan.

Terdapat beberapa obat yang dapat digunakan untuk menangani hemangioma. Glukokortikosteroid merupakan obat utama yang digunakan untuk memperlambat dan meghentikan pertumbuhan hemangioma. Obat lain yang dapat digunakan adalah interferon alfa-2a, vincristine, dan beta bloker propanolol. Interferon sudah jarang digunakan karena berhubungan dengan efek samping yang serius pada anak-anak. Propanolol adalah obat baru untuk terapi hemangioma. Saat ini penelitian tentang efek samping obat ini masih belum lengkap.

3. Ikterus

Definisi ikterus yaitu suatu keadaan yang menyerupai penyakit hati yang terdapat pada bayi baru lahir akibat terjadinya hiperbilirubinemia. Ikterus merupakan suatu perubahan warna kulit atau sklera mata (normal berwarna putih) menjadi warna kuning karena peningkatan kadar bilirubin dalam darah. Etiologi Ikterus merupakan penumpukan bilirubin karena produksi yang berlebihan, misalnya pada proses hernolisis, gangguan transportasi, misalnya hipoalbuminemia pada bayi kurang bulan, gangguan pengolahan hepar, gangguan fungsi hepar atau imaturitas hepar, gangguan ekskresi atau obstruksi.

Gambaran klinis yang paling nyata adalah terlihat perubahan warna kulit dan sklera yang menjadi kuning. Pengamatan paling baik dilakukan dengan cahaya matahari dan menekan sedikit kulit untuk menghilangkan warna karena pengaruh sirkulasi udara.

Rumus Kreamer Kadar Bilirubin

Daerah

Luas Ikterus

(mg%)

1 Kepala dan leher 5 2 Daerah 1 + badan bagian atas

9 3 Daerah 1,2 + badan bagian bawah dan tungkai

11 4 Daerah 1,2,3 + lengan dan kaki dibawah lutut

12 5 Daerah 1,2,3,4 + tangan dan kaki

Klasifikasi

• Ikterus Fisiologis Warna kekuningan pada kulit yang timbul pada hari ke 2-3 setelah lahir yang tidak mempunyai dasar patologis. Dan akan menghilang pada hari ke-10. Ikterus dapat terlihat di wajah bayi ketika kadar dalam serum mencapai sekitar 5 mg/dL kemudian berkurang jika kadar bilirubin meningkat. Pada hari ke-5 ke-7 kadarnya berkurang menjadi sekitar 2 mg/dL. Tindakan dan pengobatan untuk mengatasi masalah ikterus

Tumbuh Kembang Anak Usia 0-12 Tahun

fisiologis adalah mengajarkan ibu dan keluarga cara menyinari bayi dengan cahaya matahari serta memberikan minum (ASI) sedini mungkin dengan jumlah cairan dan kalori yang cukup. Cara menyinari adalah sebagai berikut:  Sinari bayi dengan cahaya matahari pagi pukul 07.00-08.00 selama 2-4 hari.  Atur posisi kepala bayi agar wajah tidak langsung menghadap ke cahaya matahari.  Lakukan penyinaran selama 30 menit yaitu 15 menit dalam posisi telentang dan 15

menit dalam posisi telungkup.  Lakukan penyinaran pada kulit seluas mungkin dan bayi tidak memakai pakaian

(telanjang). Apabila ada tanda ikterus yang lebih parah, misalnya feses berwarna putih keabu-abuan

dan liat seperti dempul, anjurkan ibu untuk membawa bayinya ke puskesmas. Anjurkan pula ibu kontrol setelah 2 hari.

• Ikterus Patologis

Ikterus menjadi patologis jika kondisi ini dapat terlihat 24 jam ketika kadar bilirubin menigkat sebanyak 5 mg/dL. Ketika kadar bilirubin > 15 mg/dL. Jika peningkatan kadarnya berlangsung > 1minggu pada bayi cukup bulan dan > 2 minggu bayi prematur. Pada saat bayi menjadi letargi dan kemampuannya buruk.

Terapi yang umum digunakan untuk ikterus patologis adalah terapi sinar (fototerapi) dan transfusi tukar. Untuk itu, bayi perlu dirujuk ke pelayanan kesehatan yang memiliki fasilitas tersebut. Sebelum melakukan rujukan lakukan hal sebagai berikut: dapatkan informed consent dari orangtua bayi untuk merujuk bayinya, anjurkan ibu untuk memberikan ASI secara adekuat selama proses rujukan, lakukan pencegahan hipotermia, ambil sampel darah ibu sebanyak 2,5 ml jika kekuningan ditemukan pada dua hari pertama kelahiran bayi

1) Terapi sinar Terapi sinar (fototerapi) adalah terapi dengan menggunakan sinar ultraviolet yang bertujuan untuk memecah bilirubin menjadi senyawa dipirol yang nontoksik dan dikeluarkan melalui urine dan feses. Selama terapi, kedua mata bayi harus ditutup untuk melindungi kedua mata dari sinar UV. Fototerapi dilakukan selama 100 jam atau hingga kadar bilirubin darah mencapai ≤ 7,5 mg%.

2) Transfusi tukar Transfusi tukar adalah teknik yang dilakukan untuk mengeluarkan bilirubin secara mekanik untuk mengurangi kadar bilirubin indirek, mengganti eritrosit yang dapat dihemolisis, membuang antibodi yang menyebabkan hemolisis, dan mengoreksi anemia.

Pada transfusi tukar, darah sirkulasi neonatus diganti dengan darah donor dengan cara menegluarkan darah bayi dan memasukkan darah donor secara berulang dan bergantian. Jumlah darah yang dikeluarkan.

Bab 1 Konsep Dasar Anak Usia Dini

4. Muntah dan Gumoh

Muntah merupakan suatu keluarnya sebagian besar atau seluruh isi lambung yang terjadi setelah makanan masuk lambung lama, disertai kontraksi lambung dan abdomen. Proses reflek yang sangat terkoordinasi yang mungkin di dahului oleh peningkatan air liur. Muntah pada bayi merupakan gejala yang sering dijumpai dan dapat terjadi pada berbagi kondisi. Sifat Muntah yaitu Muntah hijau (gangguan empedu), muntah proyektil (menyemprot), muntah persisten muntah segera ketika lahir dan menetap.

Gumoh adalah keluarnya kembali sebagian susu yang ditelan melalui mulut tanpa paksaan, beberapa saat telah minum susu (Depkes RI,1999). Keluarnya kembali sebagian kecil isi lambung setelah beberapa saat setelah makanan masuk ke dalam lambung (Asuhan neo, bayi dan anak balita, 2008). Penyebab dari gumoh yaitu bayi sudah merasa kenyang, posisi salah saat menyusui, posisi botol yang salah. tergesa-gesa saat memberikan susu, kegagalan dalam mengeluarkan udara yang tertelan. Penanganan yaitu perbaiki teknik menyusui, apabila menggunakan botol, perbaiki cara pemberian minum dan perhatikan posisi botol saat memberikan, sendawakan saat bayi setelah diberi minum, jangan langsung diberikan minum, lakukan teknik menyusui yang benar.

5. Oral Trush

Pengertian Oral trush adalah bercak putih pada lidah, langit-langit dan pipi bagian dalam

(Wong, 1995). 18 Merupakan suatu kandidiasis membrane mukosa mulut bayi yang ditandai

dengan munculnya bercak-bercak keputihan yang membentuk plak-plak berkeping di mulut, ulkus dangkal, demam dan adanya iritasi gastrointestinal. Penyebab dari oral trush yaitu Candida albicans, vagina ibu yang terinfeksi selama persalinan, transmisi dari botol susu atau puting susu yang tidak bersih, cuci tangan yang tidak benar. Tanda Dan Gejala yaitu Terdapatnya lesi dalam mulut yang berwarna putih dan membentuk plak berkeping menutupi seluruh atau sebagian lidah, kedua bibir, gusi dan mukosa pipi.

Intervensi

• Jaga kebersihan bayi dan peralatan yang digunakan. • Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi. • Ibu yang terinfeksi harus diobati untuk mencegah terjadinya infeksi ulang. • Bersihkan daerah mulut bayi/sisa susu pada lidah bayi. • Oleskan gentian violet 0,25% pada mulut dengan kapas lidi atau memberikan mycostatin

4x sehari atau tiap 6 jam sebanyak 1cc selama 1 minggu atau sampai gejala menghilang.

18 Wong, 1995. Buku Asuhan Keperawatan Ibu dan Anak . Jakarta: Nuha

Tumbuh Kembang Anak Usia 0-12 Tahun

6. Diaper Rush

Diaper rush adalah iritasi pada kulit bayi yang terjadi di daerah bokong. Hal ini dapat terjadi apabila popok terlalu lama dan tidak diganti, popoknya tidak dapat menyerap keringat, dan infeksi jamur atau bakteri atau eksema. Ruam popok (diaper rash) adalah gangguan yang lazim ditemukan pada bayi. Gangguan ini banyak mengenai bayi berumur kurang dari 15 bulan, terutama pada usia 8 – 10 bulan. Beberapa faktor penyebab terjadinya ruam popok (Diaper Rush) antara lain: Iritasi atau gesekan antara popok dengan kulit, kurangnya menjaga hygiene. Popok jarang diganti atau terlalu lama tidak segera diganti setelah BAK atau BAB (feces), infeksi mikro-organisme (terutama infeksi jamur dan bakteri), alergi bahan popok, gangguan pada kelenjar keringat di area yang tertutup popok, kebersihan kulit yang tidak terjaga, udara atau suhu lingkungan yang terlalu panas atau lembab, akibat diare, reaksi kontak terhadap karet, plastik, detergen.

Tanda dan gejala diape rush, diantaranya: (1) Iritasi pada kulit yang terkena dan muncul sebagai crytaema, (2) Muncul pada daerah seperti pantat, kemaluan, perut bawah paha atas, (3) Kulit kemerahan dan lecet, (4) Muncul ruam pada daerah sekitar kelamin, (5) Timbul lepuh-lepuh di seluruh daerah popok, (6) Bila penyakit telah berlangsung lebih dari 3 hari, daerah tersebut akan ditumbuhi oleh jamur, terutama jenis Candida Albicans, sehingga kelainan kulit bertambah merah dan basah.

Pencegahan untuk diaper rush adalah gantilah popok segera setelah BAB atau BAK. Hal ini mencegah lembab pada kulit. Janganlah memakai popok dengan ketat khususnya sepanjang malam hari. Hindari membersihkan dengan usapan yang dapat mengeringkan kulit. Seperti dengan Alkohol atau parfum pada produk tersebut dapat mengiritasi kulit bayi. Penanganan gantilah popok yang telah penuh sesering mungkin, gunakan air bersih untuk membersihkan area popok setiap kali mengganti popok, biarkan area di udara terbuka sehingga benar-benar kering, oleskan krim (seperti yang mengandung zinx ixide atau petrolatum).

7. Seborrhea

Merupakan radang berupa sisik yang berlemak dan eritema pada daerah yang terdapat banyak kelenjar sebaseanya, biasanya terjadi didaerah kepala. Suatu peradangan pada kulit bagian atas, yang menyebabkan timbulnya sisik pada kulit kepala, wajah dan kadang pada bagian tubuh lainnya. Etiologi menurut beberapa ahli yaitu Faktor hereditas, intake makanan tinggi lemak dan kalori, asupan minuman beralkohol, adanya gangguan emosi. Gejalanya adalah Serpihan/sisik, gatal, kemerahan.

8. Furunkel

Peradangan pada folikel rambut kulit dan jaringan sekitarnya yang sering terjadi di daerah bokong, kuduk, axilla, badan dan tungkai (Furunkolisis). Faktor Penyebab furunkel yaitu iritasi pada kulit, kebersihan kulit yang kurang terjaga, daya tahan tubuh yang rendah,

Bab 1 Konsep Dasar Anak Usia Dini

infeksi oleh staphylococus aureus. Tanda dan gejala nyeri pada daerah ruam, ruam pada daerah kulit (nodus eritematosa yang berbentuk kerucut dan memiliki pustul), nodus dapat melunak menjadi abses yang berisi pus dan jaringan nekrotik yang dapat pecah membentuk fistel. Setelah seminggu, umumnya furunkel akan pecah dengan sendiri dan sebagian akan menghilang dengan sendirinya.

Penatalaksanaan:

• Kebanyakan furunkel tidak membutuhkan pengobatan dan akan sembuh dengan sendirinya.

• Jaga kebersihan daerah yang mengalami furunkel serta daerah sekitarnya. • Berikan pengobatan topikal dengan kompres hangat untuk mengurangi nyeri dan

melunakkan nodul. • Jangan memijit furunkel, terutama yang letaknya didaerah hidung dan bibir atas, karena akan menyebabkan pnyebaran kuman patogen. • Bila furunkel terjadi didaerah yang tidak umum (hidung, telinga) kolaborasi dengan

dokter untuk insisi. • Pemberian antibiotik sistemik.

9. Milliariasis

Miliariasis merupakan suatu keadaan dermatosis yang menyebabkan oleh retensi keringat akibat tersumbatnya pori kelenjar keringat. Kelainan kulit yang ditandai dengan kemerahan, disertai dengan gelembung kecil berair yang timbul akibat keringat berlebihan disertai sumbatan saluran kelenjar keringat yaitu dahi, leher, bagian yang tertutup pakaian (dada, punggung), tempat yang mengalami tekanan atau gesekan pakaian dan juga kepala. Faktor penyebab yaitu udara yang panas dan lembab dengan ventilasi udara yang kurang, pakaian yang terlalu ketat, bahan tidak menyerap keringat, aktivitas yang belebihan, setelah menderita demam atau panas. Penyumbatan dapat ditimbulkan oleh bakteri yang menimbulkan radang atau edema akibat perspirasi yang tidak dapat keluar dan di absorbsi oleh stratum korneum.

Bentuk Milliariasis

a. Milliaria Kristalina • Kelainan kulit berupa gelembung kecil 1-2 mm berisi cairan jernih disertai kulit kemerahan. • Vesikel bergerombol tanpa tanda radang pada bagian pakaian yang tertutup. • Umumnya tidak menimbulkan keluhan dan sembuh dengan sisik halus.

Asuhan: Pengobatan tidak diperlukan, menghindari udara panas yang berlebihan, ventilasi yang baik, menggunakan pakaian yang dapat menyerap keringat.

b. Milliaria Rubra • Sering dialami anak yang tidak bisa tinggal diaderah panas.

40

Tumbuh Kembang Anak Usia 0-12 Tahun

• Kelainan berupa papula/gelembung merah kecil dan dapat menyebar atau berkelompok dengan rasa sangat gatal dan pedih.

• Staphylococcus juga diduga memiliki peran. •

Pada gambaran histopatologik gelembung terjadi pada stratum spinosum sehingga menyebabkan peradangan pada kulit dan perifer kulit di epidermis.

Asuhan: Gunakan pakaian yang tipis dan menyerap keringat, menghindari udara panas yang berlebihan, ventilasi yang baik, dapat diberikan bedak salicyl 2%, dibubuhi menthol 0,25%-2%.

c. Milliaria Profunda •

Timbul setelah milliaria rubra. •

Papula putih, kecil, berukuran 1-3 mm. •

Terdapat di bagian badan terutama badan ataupun ekstremitas. •

Lebih banyak papula daripada vesikel karena secara klinik letak retensi keringat lebih dalam.

• Tidak gatal, jarang ada keluhan, tidak ada dasar kemerahan, bentuk ini jarang ditemui.

• Pada keadaan histopatologik tampak saluran kelenjar keringat yang pecah pada dermis bagian atas atau tanpa infiltrasi sel radang.

Asuhan: Hindari panas dan lembab nerlebihan, mengusahakan regulasi suhu yang baik, menggunakan pakaian yang tipis, pemberian losion calamin dengan atau tanpa menthol 0,25% dapat pula resorshin 3% dalam alkohol.

Penatalaksanaan

• Perawatan kulit yang benar. •

Biang keringat yang tidak kemerahan dan kering diberi bedak salicyl atau bedak kocok setelah mandi.

• Bila membasah, jangan berikan bedak, karena gumpalan yang terbentuk memperparah sumbatan kelenjar.

• Bila sangat gatal, peduh, luka dan timbul bisul dapat diberikan antibiotik. •

Menjaga kebersihan kuku dan tangan (kuku pendek dan bersih, sehingga tidak menggores kulit saat menggaruk).

10. Obstipasi

Obstipasi adalah bentuk konstipasi yang disebabkan oleh terhalangnya pergerakan feses dalam usus (adanya obstruksi usus). Secara umum, Obstipasi adalah pengeluaran mekonium tidak terjadi pada 24 jam pertama sesudah kelahiran atau kesulitan atau keterlambatan pada feses yang menyangkut konsistensi feses dan frekuensi saat BAB. Sedangkan pada neonatus lanjut didefinisikan sebagai tidak adanya pengeluaran feses selama 3 hari/lebih.