15 15
5
3.3.4. Spesifikasi Spesimen Uji Metallografi
Spesimen untuk metallografi sebelumnya dipotong dari spesimen kekerasan pada bagian ujungnya sesuai dengan gambar 3.4 yang kemudian
dimasukan ke dalam cetakan resin yang telah dikeraskan agar spesimen dapat dipegang pada saat dilakukannya proses pe-molishan dan pengetsaan.
a b Gambar 3.4 a Spesimen Metallografi b Dimensi Spesimen mm
Pengamatan struktur mikro atau metallografi dalam pengujian ini sangat diperlukan untuk mengetahui besar atau diameter dari butiran spesimen.
3.4 Proses Heat Treatment
Pemanasan awal memberikan pengaruh pada sifat mekanis bahan. Setelah dipanaskan pada temperatur 1000°C, spesimen didinginkan dengan media
pendingin Quenching oli SAE 40 dan air es. Dalam penelitian ini digunakan thermocouple digital untuk mendapatkan pembacaan suhu yang akurat di dalam
furnace. Berikut ini adalah skema proses Heat Treatment yang dilakukan dalam penelitian ini seperti terlihat pada gambar 3.5 adalah skema proses skema proses
heat treatment dan quenching oli dan pada gambar 3.6 adalah proses skema proses heat treatment dan quenching air es.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.5 Skema Proses Heat Treatment dan Quenching Oli
Gambar 3.6 Skema Proses Heat Treatment dan Quenching Air Es
Lama laju proses pendinginan pada proses quenching air es yaitu sekitar 1 menit sampai 2 menit dan untuk pendinginan oli yaitu 15 menit sampai 20 menit
karena pada oli laju pendinginan lebih lambat dibanding dengan quenching air es. Setelah proses hardening selesai, proses selanjutnya yaitu proses tempering
dengan variasi temperatur 300°C, 350°C, 400°C, 450°C, 500°C, 550°C, dan 600°C dengan lama penahanan 1 jam.
200 400
600 800
1000 1200
60 120
180 240
300 360
420
Te m
pe ra
tur ˚
C
Waktu Menit
Grafik Heat Treatment Quenching Oli
60 Menit 60 Menit
Quenching Oli
200 400
600 800
1000 1200
60 120
180 240
300 360
Te m
pe ra
tur ˚
C
Waktu Menit
Grafik Heat Treatment Qenching Air Es
60 Menit Quenching Air Es
60 Menit
Universitas Sumatera Utara
Proses pemanasan seperti terlihat pada gambar 3.7
Gambar 3.7 Pemanasan Spesimen Di Dalam Furnace
Spesifikasi : Merk
: WILMONN Made in
: Bremen Germany Suhu max
: 1300 ºC Keteranagn Gambar :
1. Dapur pemanas furnace 2. Tombol ONOFF
3. Panel pengatur temperatur furnace Berikut ini adalah prosedur percobaan untuk proses perlakuan panas atau heat
treatment yang dilakukan dalam penelitian ini : 1. Furnace dihidupkan dan disetting pada temperatur 1000°C hingga
kondisi idle. 2. Seluruh spesimen yang telah disiapkan sebelumnya dimasukkan kedalam
furnace dan dipanaskan pada suhu 1000°C dengan lama waktu penahanan 1 jam proses hardening.
1 2
3
Universitas Sumatera Utara
3. Setelah dipanaskan selama 1 jam, spesimen dikeluarkan dari dalam furnace kemudian didinginkan dengan media pendingin air es dan oli
SAE 40 quenching. 4. Setelah spesimen dingin pada suhu kamar 30°C, temperatur furnace
diturunkan hingga temperatur untuk kemudian proses tempering yaitu 300°C.
5. Kemudian spesimen dimasukkan kedalam furnace dan ditahan selama 1 jam proses tempering. Setelah selesai spesimen dikeluarkan dari
furnace dan didinginkan hingga mencapai temperatur kamar dengan udara bebas.
6. Prosedur yang sama juga dilakukan pada temperatur 350°C, 400°C, 450°C dan 500°C,
550°C, dan 600°C untuk proses tempering.
Pada proses pemanasan digunakan thermocouple untuk pengukuran
temperatur yang akurat di dalam furnace sekaligus sebagai alat untuk meng- kalibrasi panel suhu pada furnace. Kabel thermocouple dapat digunakan selama
proses pembacaan temperatur jika pada suhu ruangan thermocouple menunjukkan angka 30
°C. Berikut ini adalah gambar dari Thermocouple digital tipe K seperti
terlihat pada gambar 3.8.
Gambar 3.8 Thermocouple Digital Tipe K
1 2
4 3
Universitas Sumatera Utara
Spesifikasi : Merk
: KRISBOW Made in
: Japan Type
: Kw 06-278 Suhu max : 1100 ºC
Keterangan Gambar : 1. Kabel thermocouple
2. Layar penunjuk pengukuran temperatur kabel thermocouple 3. Tombol ONOFF
4. Tombol pilihan jenis temperatur
3.5. Pengujian