sifat yang memenuhi syarat yang diinginkan ini dapat dicapai melalui proses temper [7].
Proses tempering didefenisikan sebagai proses pemanasan baja setelah dikeraskan pada temperatur tempering dibawah suhu kritis sehingga diperoleh
keuletan ductility tertentu, yang dilanjutkan dengan proses pendinginan. Prosesnya adalah memanaskan kembali berkisar antara suhu 150 - 650
o
C dan didingikan secara perlahan-lahan tergantung sifat akhir baja tersebut [8].
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, oleh karena itu penulis perlu melakukan penelitian lanjut dengan proses perlakuan panas. Proses heat treatment
dilakukan dengan proses hardening dengan quenching kemudian dilanjutkan dengan proses tempering. Perbaikan sifat mekanis dapat dikendalikan dengan
proses tempering sehingga akan menghasilkan pembuatan mata pisau yang lebih baik lagi untuk pisau pemanen kelapa sawit yang dikenal dengan pisau
egrekdodos.
1.2. Perumusan Masalah
Permasalahan yang akan Akan menjadi pokok perumusan masalah adalah: 1. Bagaimana pengaruh tempering terhadap sifat mekanis bahan seperti
kekerasan, kekuatan tarik, fatique dan struktur mikro baja stainless steel M303 Extra sebelum dan setelah di uji heat treatment.
2. Bagaimana pengaruh ukuran butir terhadap sifat mekanis bahan baja stainless steel M303 Extra.
Universitas Sumatera Utara
3. Bagaimana memilih bahan yang tepat pada mata pisau sawit 4. Apakah baja stainless steel M303 Extra yang telah diproses dengan heat
treatment memiliki sifat mekanis lebih baik dari bahan awal tanpa perlakuan apapun.
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan yang akan dicapai, yaitu: 1. Melihat dan mengamati pengaruh tempering terhadap sifat mekanis bahan
seperti kekerasan, kekuatan tarik, fatique dan struktur mikro baja stainless steel M303 Extra sebelum dan setelah di uji heat treatment.
2. Mengetahui pengaruh ukuran butir terhadap sifat mekanis bahan baja stainless steel M303 Extra.
3. Mengetahui memilih bahan yang tepat pada mata pisau sawit 4. Melihat apakah baja stainless steel M303 Extra yang telah diproses dengan
heat treatment memiliki sifat mekanis lebih baik dari bahan awal tanpa perlakuan apapun.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman
tentang material dan ilmu logam fisik khususnya proses heat treatment. 2. Bagi akademik, penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi tambahan
untuk penelitian tentang mikrosturktur logam.
Universitas Sumatera Utara
3. Bagi industri dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam pembuatan bahan pisau egrek atau dodos sawit yang dapat diproduksi dalam skala besar.
Hal ini dapat ditingkatkan dengan heat treatment atau termomekanikal sehingga dapat mengurangi biaya produksi sekaligus meningkatkan kualitas
produk khususnya sifat mekanisnya
1.5. Batasan Masalah
Adapun pembatasan masalah pada skripsi ini yaitu: 1. Material yang digunakan adalah baja stainlees steel M303 Extra termasuk
baja paduan high alloy steel dengan komposisi Fe 70,525, C0,480, Si0,225, Mn0,638, P0,025, S0,020, Cr24,749, Mo0,154, Ni3, Cu
0,040, Ti0,055, V0,89. 2. Pemanasan awal dilakukan pada suhu 1000
o
C dan diikuti dengan proses waktu tahan selama 1 jam lalu di quenching dengan media pendingin oli SAE
40 dan air es dipanasi kembali pada temperature 300
o
C, 350
o
C, 400
o
C, 450
o
C, 500
o
C, 550
o
C, 600
o
C dengan waktu tahan 1 jam proses tempering, dan didinginkan hingga mencapai temperatur kamar.
3. Pengujian sifat mekanis setelah dilakukan proses heat treatment meliputi uji kekerasan, uji tarik, uji fatique Pengamatan struktur mikro setelah dilakukan
proses heat treatment.
1.6.Sistematika Penulisan
Laporan tugas akhir ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan yang berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika
penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka yang berisi tentang baja dan aplikasinya, pengaruh unsur paduan, dan teori dasar pengujian sifat mekanik uji kekerasan, uji tarik, uji
fatique dan struktur mikro, dan materi yang berhubungan dengan judul tugas
akhir.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian yang dilakukan mencakup diagram alir penelitian
berdasarkan data-data yang diperoleh, pemilihan bahan, persiapan bahan,
proses pengerjaan dan proses pengujian.
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN Pembahasan meliputi hasil uji kekerasan, uji tarik, dan uji fatique
pengamatan struktur mikro setelah pengujian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dan saran berisikan tentang hasil pengujian tersebut pada bab
sebelumnya akan diperoleh kesimpulan tentang sifat mekanik dan struktur mikro pada baja yang diuji.
DAFTAR PUSTAKA Berisikan daftar buku-buku yang menjadi referensi dalam penelitian.
LAMPIRAN Berisikan data-data hasil pengujian.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA