Dari gambar 4.8 di atas dapat dilihat bahwa akibat perlakuan heat treatment besarnya diameter butir bertambah besar. Pada proses hardening oli
diameter butir menurun 0,9 μm, dan untuk air es diameter butir menurun 1,36
μm, Dan pada proses tempering besarnya diameter butir bertambah karena proses tempering bertujuan untuk menurunkan kekerasan dan kekuatan tarik
sehingga memenuhi syarat pemakain, selaras dengan persaan Hall and Petch dimana semakin besar diameter butir maka kekuatan tarik dan kekerasan
menurun.
4.2 Pembahasan
Pada sub-bab ini membahas hubungan antara kekerasan, kekuatan tarik, diameter butiran dan perbesaran butiran akibat perlakuan heat treatment.
4.2.1 Hubungan Antara Kekuatan Tarik dengan Kekerasan
Jika dikaitkan dengan tabel 4.4 pada nilai kekerasan yang diuji tarik akibat perlakuan tempering maka didapat grafik seperti yang terlihat
pada gambar 4.9 berikut ini.
Gambar 4.9 Grafik Hubungan Antara Kekuatan Tarik dengan Kekerasan.
506,6; 1335,313 457,6; 1056,966
447,4; 1357,013 438; 1141,785
499,2; 1214,235 435,4; 1261,064
420,8; 1347,075 426,6; 1308,822
506,6; 1155,671 457,6; 862,776
447,4; 1065,785 438; 723,829
499,2; 905,018 435,4; 1063,912
420,8; 1141,117 426,6; 1172,406
400 500
600 700
800 900
1000 1100
1200 1300
1400 1500
400 450
500 550
T e
gan gan
M p
a
Kekerasan BHN
Ultimate Oli Ultimate Air Es
Yield Oli Yield Air Es
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar 4.9 di atas dapat kita tarik kesimpulan sesuai dengan garis linier bahwa pada proses hardening dan tempering dengan
pendinginan dengan media oli bahwa semakin tinggi kekuatan tarik material maka kekerasannya semakin tinggi. Disini dapat juga kita lihat
bahwa pada proses tempering dapat menurunkan kekuatan tarik dan kekerasan dari spesimen selaras dengan teori yang dijelaskan pada bab
sebelumnya. Sedangkan pada proses hardening dan tempering dengan pendinginan dengan media air es rata – rata kekuatan tariknya naik secara
bertahap dengan menurunnya kekerasan.
4.2.2 Hubungan Antara Kekerasan dengan Diameter Butir
Perubahan diameter butir akibat perlakuan panas memengaruhi nilai kekerasan material, hal ini dapat diperlihatkan dengan
menghubungkan data kekerasan dengan tabel 4.6. Jika data-data ini dihubungkan secara regresi linier maka didapat suatu persamaan garis
linier. Pada gambar 4.10 Berikut ini diperlihatkan hubungan antara kekerasan dengan diameter butir.
Gambar 4.10 Grafik Hubungan Antara Kekerasan Dengan Diameter Butir
506,6: 2,86 457,6: 3,19
447,4; 3,4 438; 3,63
499,2,2,47 435,4;2,70
420,8; 2,96 426,6; 3,32
200 300
400 500
600
2 2,5
3 3,5
4
K ek
era sa
n BH
N
Diameter Butir μm
Oli Air es
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar 4.10 di atas dapat kita lihat bahwa besarnya diameter butir memengaruhi nilai kekerasannya, semakin besar diameter butiran
maka kekerasannya akan menurun. Ini dikarenakan dengan membesarnya diameter butir maka batas butir yang terbentuk akan semakin berkurang.
Batas butir yang sedikit ini akan mengakibatkan gerakan dislokasi semakin mudah karena semakin sedikit rintangan sehingga bahan jadi
semakin lunak akibat adanya proses tempering.
4.2.3 Hubungan Antara Kekuatan Tarik dengan Diameter Butir
Perubahan diameter butir akibat perlakuan panas memengaruhi nilai kekuatan tarik material, hal ini dapat diperlihatkan dengan
menghubungkan data tabulasi tabel 4.4 dengan 4.6. Jika data-data ini dihubungkan secara regresi linier maka didapat suatu persamaan garis
linier. Pada gambar 4.11 Berikut ini diperlihatkan hubungan antara kekuatan tarik dengan diameter butir.
Gambar 4.11 Grafik Hubungan Antara Kekuatan Tarik dengan Diameter Butir
2,86; 1335,313
3,19; 1056,966 3,4; 1357,013
3,63; 1141,785 2,47; 1214,235
2,7; 1261,064 2,96; 1347,075
3,32; 1308,822
2,86; 1155,671
3,19; 862,776 3,4; 1065,785
3,63; 723,829 2,47; 905,018
2,7; 1063,912 2,96; 1141,117 3,32; 1172,406
600 700
800 900
1000 1100
1200 1300
1400
2 2,5
3 3,5
4
T e
gan gan
M p
a
Diameter Butir μm
Utimate Oli Ultimate Air Es
Yield Oli Yield Air Es
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar 4.11 di atas dapat kita tarik kesimpulan sesuai dengan garis linier bahwa pada proses hardening dan tempering dengan pendinginan dengan media
oli, semakin besar diameter butir material maka kekuatan tarik material juga turun, Hal ini memiliki karakteristik yang sama dengan kekerasan. ini sesuai
dengan persamaan Hall-petch untuk diameter butir yang sangat halus, dimana semakin kecil diameter butir yang terbentuk maka kekuatan material akan
semakin meningkat. Sedangkan pada proses hardening dan tempering dengan pendinginan dengan media air es memperlihatkan bahwa berbanding terbalik
dengan media pendinginan oli dimana semakin besar diameter butir maka kekuatan tarik naik. Hal ini disebabkan akibat proses hardening yang di-queching
dengan air es bersifat sangat rapuh dan getas, setelah di-tempering kekuatan tari naik dengan bertambahnya diameter butir.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN