Diagram Fasa Fe-C Sifat Mekanik

sebagai bahan yang mempunyai keuletan rendah atau dikatakan getas rapuh brittle. f. Ketangguhan toughness Menyatakan kemampuan bahan untuk menyerap sejumlah energi tanpa mengakibatkan terjadinya kerusakan. Juga dapat dikatakan sebagai ukuran banyaknya energi yang diperlukan untuk mematahkan suatu benda kerja, pada suatu kondisi tertentu. Sifat ini dipengaruhi oleh banyak faktor, sehingga sifat ini sulit untuk diukur. g. Kelelahan fatigue Merupakan kecenderungan dari logam untuk patah apabila menerima tegangan berulang-ulang cyclic stress yang besarnya masih jauh dibawah batas kekuatan elastisitasnya. Sebagian besar dari kerusakan yang terjadi pada komponen mesin disebabkan oleh kelelahan. Karenanya kelelahan merupakan sifat yang sangat penting tetapi sifat ini juga sulit diukur karena sangat banyak faktor yang mempengaruhinya. h. Keretakan creep Merupakan kecenderungan suatu logam mengalami deformasi plastis yang besarnya merupakan fungsi waktu, pada saat bahan tersebut menerima beban yang besarnya relatif tetap.

2.2.3. Diagram Fasa Fe-C

Diagram keseimbangan besi karbon seperti pada gambar 2.4 adalah diagram yang menampilkan hubungan antara temperatur dimana terjadi perubahan fasa selama proses pendinginan dan pemanasan yang lambat Universitas Sumatera Utara dengan kadar karbon. Diagram ini merupakan dasar pemahaman untuk semua operasi-operasi perlakuan panas. Dimana fungsi diagram fasa adalah memudahkan memilih temperatur pemanasan yang sesuai untuk setiap proses perlakuan panas baik proses anil, normalizing maupun proses pengerasan. Besi karbon terbagi atas dua bagian yaitu baja steel dan cast iron. Baja adalah paduan besi dengan karbon maksimal sampai sekitar 2, sedangkan cast iron adalah paduan besi dengan karbon diatas 2. Baja dibagi dua bagian yaitu baja yang mengandung kurang dari 0,83 disebut hypoetectoid dan baja yang mengandung lebih dari 0,83 sampai dengan 2 karbon disebut dengan hyperetectoid. Pemanasan pada suhu 723 C dengan komposisi 0,8 C disebut dengan titik eutectoid. Apabila dilakukan pemanasan sebelum mencapai titik eutectoid, pada titik hypoeutectoid terbentuk fasa pearlit dan ferrit. Sedangkan dibawah hypereutectoid mempunyai fasa pearlit dan sementit. Pada pemanasan melewati garis eutectoid, terjadi perubahan fasa pearlit menjadi austenit. Ketika paduan A A 1 mencapai suhu 723 C suhu eutektoid sisa austenit sekitar 0,8 C meskipun sebenarnya jumlah komposisinya 0,4. Oleh karena itu, pada titik eutectoid reaksi yang terjadi adalah perubahan sisi austenite menjadi pearlite α + Fe 3 C. ketika paduan A A 3 mencapai suhu 910 C, ferit bcc mulai berubah bentuk menjadi austenite. Ini merupakan reaksi solid dan dipengaruhi oleh difusi karbon pada austenit. Ferrit yang berisi karbon terbentuk dengan sangat lambat. Keadaaan paduan A A cm transformasi Fe 3 C menjadi austenit secara keseluruhan pada suhu ini, seperti Universitas Sumatera Utara prediksi pada diagram. Seluruh sistem austenit fcc dengan kadar karbon 0.95 . Dari gambar 2.4 andaikan suatu bahan dipanaskan sampai sekitar suhu 800-1200 C dengan komposisi 0,68 karbon sampai fasa austenit, kemudian didinginkan sampai 600 C fasa yang terbentuk adalah fasa pearlit tetapi bila didinginkan sampai batas kritis 738 C, fasa gamma sebagian akan terdistorsi menjadi fasa alpha, dan bila dilanjutan pendinginan di bawah sedikit batas kritis, ferrit akan bergabung didalam pearlit dan austenite akan bertransformasi menjadi karbida sementit. Andaikan didinginkan cepat, fasa akan bertransformasi menjadi sementit dan pearlit. Dalam hal ini, pengaruh waktu tahan sangat menetukan pada pembetukan perubahan butir. Sumber: file.upi.edu Gambar 2.4. Diagram Fasa Fe-C Universitas Sumatera Utara Adapun macam – macam struktur yang ada pada besi karbon adalah sebagai berikut:

1. Ferrit