Bentuk-Bentuk Pasar 115

Bab 6 Bentuk-Bentuk Pasar 115

Keadaan yang diperlukan untuk mewujudkan hal tersebut adalah biaya marjinal tenaga kerja sama dengan nilai hasil penjualan produksi marjinal yang dicapai apabila jumlah tenaga kerja yang digunakan adalah 5. Pada tingkat penggunaan tenaga kerja ini biaya marjinal tenaga kerja dan hasil penjualan produksi marjinal masing-masing bernilai Rp11.000,00. Pada tingkat penggunaan tenaga kerja tersebut upah pekerja adalah Rp7.000,00.

3) Pasar Tenaga Kerja Monopoli di Pihak Tenaga Kerja Di pasar tenaga kerja ini, tenaga kerja terikat dalam sebuah serikat

kerja atau persatuan pekerja. Pimpinan serikat biasanya menawarkan kepada perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja dengan syarat tertentu. Dengan demikian, tenaga kerja mempunyai kekuasaan monopoli. Sementara itu pihak perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja datang ke pasar tenaga kerja tanpa mengadakan kesepakatan di antara mereka. Permintaan tenaga kerja tiap perusahaan didasarkan pada efisiensi mereka masing-masing dan kebutuhan mereka untuk memperoleh tenaga kerja.

Adapun penentuan upah dalam pasar tenaga kerja yang bersifat monopoli pihak pekerja dibedakan pada tiga keadaan, yaitu:

a) menuntut upah yang lebih tinggi dari yang dicapai pada keseimbangan permintaan dan penawaran,

b) membatasi penawaran tenaga kerja, dan

c) menjalankan usaha-usaha yang bertujuan menaikkan permintaan tenaga kerja.

a) Menuntut upah yang lebih tinggi Apabila serikat buruh mewakili sebagian besar tenaga kerja di dalam

suatu industri, kemampuannya untuk menentukan tingkat upah adalah sangat besar. Apabila tuntutan serikat buruh tersebut tidak dapat dipenuhi para pengusaha, serikat buruh tersebut dapat membuat ancaman (misalnya mogok bekerja) yang akan menimbulkan implikasi yang sangat buruk bagi perusahaan- perusahaan. Perusahaan tidak akan mampu mencari pekerja lain karena sebagian besar tenaga kerja di pasar merupakan anggota serikat buruh dan akan memberikan sokongan atas tuntutan yang telah dibuat oleh pimpinan mereka. Perusahaan-perusahaan tidak mempunyai pilihan lain, dan terpaksa memenuhi keinginan serikat buruh. Makin tinggi upah yang dituntut oleh serikat buruh, makin banyak pengangguran yang terjadi. Keadaan ini dapat menyebabkan mereka meninggalkan serikat buruh dan bersedia menerima upah yang lebih rendah, sehingga menyebabkan serikat buruh harus berhati- hati dalam menuntut upah yang lebih tinggi.

b) Membatasi penawaran tenaga kerja Hal ini dapat dilakukan dengan cara menentukan syarat-syarat tertentu

yang harus dipenuhi agar mereka dapat diperkenankan untuk menjadi anggota. Pembatasan tersebut memungkinkan mereka menerima upah yang lebih tinggi.

116 Ekonomi X untuk SMA/MA

Kurva 6.3 Meningkatkan Upah

Pada kurva 6.3 dijelaskan bahwa keseimbangan

dengan Membatasi Penawaran

awal terletak pada titik E, di mana upah sebesar W

D S 1 dan jumlah tenaga kerja sebesar L. Adanya pem-

batasan penawaran tenaga kerja menyebabkan kurva W 1 penawaran bergerak ke atas menjadi S 1 S 1 E , dan 1

keseimbangan baru terletak pada titik E 1 . Hal ini W

E menunjukkan bahwa serikat pekerja dapat meningkat- kan upah tetapi membatasi penggunaan tenaga kerja.

Tingkat upah

S 1 D c) Menambah permintaan tenaga kerja S

Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan

Jumlah tenaga kerja oleh serikat buruh untuk menaikkan permintaan

tenaga kerja. Salah satu cara yang paling bermanfaat Kurva 6.4 Meningkatkan Upah adalah dengan berusaha menaikkan produktivitas.

dengan Menambah Permintaan Tujuan ini dapat dicapai dengan membuat seminar-

D 1 seminar mengenai masalah pekerjaan yang mereka

hadapi dan memberikan kesadaran tentang tanggung W 1 E jawab para pekerja dalam perusahaan dan mengada- 1

kan latihan dan kursus yang bertujuan mempertinggi W

E keterampilan tenaga kerja. Apabila produktivitas

Tingkat upah

D 1 S bertambah maka memungkinkan pengusaha me- nambah keuntungannya dengan menggunakan lebih

D banyak pekerja.

0 L L 1 Jumlah tenaga kerja

Cara lain yang dapat menaikkan permintaan atas Keterangan:

tenaga kerja adalah dengan membuat tuntutan pada W : upah

pemerintah untuk melakukan proteksi yang lebih L : tenaga kerja

banyak pada industri dalam negeri dan membatasi S : penawaran

impor. Permintaan atas produksi dalam negeri yang D : permintaan

E : ekuilibrium bertambah akan menaikkan penggunaan tenaga kerja.

Kondisi di atas dapat dilihat pada kurva 6.4. Keseimbangan awal terjadi pada titik E. Adanya usaha-usaha serikat buruh yang bertujuan agar perusahaan- perusahaan menggunakan lebih banyak tenaga kerja menyebabkan permintaan

meningkat dari DD ke D 1 D 1 . Keseimbangan baru terjadi pada E 1 . Sehingga dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan pada upah dan tenaga kerja.

4) Pasar Tenaga Kerja Monopoli Bilateral Pasar tenaga kerja monopoli bilateral yaitu pasar tenaga kerja di mana

tenaga kerja bersatu dalam suatu serikat buruh, dan di dalam pasar tenaga kerja ini hanya terdapat satu perusahaan saja yang menggunakan tenaga kerja.

Jadi, tenaga kerja dan perusahaan sama-sama mempunyai kekuasaan monopoli. Penentuan tingkat upah di pasar monopoli bilateral terletak di antara

penentuan tingkat upah di pasar persaingan sempurna dan monopsoni. Di pasar tenaga kerja yang bersifat persaingan sempurna upah dicapai pada W dan jumlah tenaga kerja yang digunakan adalah L. Adapun di pasar tenaga kerja yang bersifat monopsoni, tenaga kerja yang akan digunakan berjumlah

L 1 dan tingkat upah hanya mencapai W 1 .