Perhitungan Biaya
5.1 Perhitungan Biaya
Perhitungan biaya dilakukan untuk mengetahui besarnya biaya investasi untuk mendirikan CV. Rajawali Nusantara. Biaya tersebut berupa luas tanah, bangunan tertutup dan terbuka, mesin-mesin yang digunakan dan juga aset-aset yang dimiliki oleh CV. Rajawali Nusantara. Bangunan tertutup pabrik seperti perkantoran, pabrik dan fasilitas lain (toilet, kantin, mushola, pantry dan lain-lain) sedangkan bangunan terbuka seperti taman dan tempat parkir.
Perhitungan biaya ini juga termasuk mesin yang digunakan selama proses produksi. Mesin yang digunakan CV. Rajawali Nusantara dalam pembuatan rak buku adalah meja fabrikasi, mesin potong, mesin serut, mesin bor, dan meja perakitan. Selain mesin yang digunakan untuk proses produksi, CV. Rajawali Nusantara juga memiliki mesin untuk alat angkut untuk penanganan material seperti walky pallet dan hand truck. Selain itu, aset-aset yang dimiliki oleh CV. Rajawali Nusantara juga harus diperhitungkan. Aset-aset tersebut terdiri dari yang memiliki ukuran besar sampai yang terkecil. Contoh aset yang dimiliki CV. Rajawali Nusantara adalah instalasi listrik, instalasi air, mobil pick-up, dan lain sebagainya. Perhitungan biaya investasi awal mempertimbangkan harga per unit, umur ekonomis, nilai sisa, dan depresiasi. Tabel 5.1 berikut ini merupakan investasi awal pada CV. Rajawali Nusantara.
Tabel 5.1 Investasi Awal CV. Rajawali Nusantara
No. Komponen Biaya Investasi
Jumlah
Satuan
Harga/Unit (Rp)
Tota Harga (Rp)
Umur (Th) Nilai Sisa (Rp) Susut/Th (Rp)
2 Bangunan Tertutup
3 Bangunan Terbuka
Meja Fabrikasi
10 700.000 630.000 4 Mesin Mesin Serut
Mesin Potong
Mesin Bor
2 Unit
Tabel 5.1 Investasi Awal CV. Rajawali Nusantara (Lanjutan)
No. Komponen Biaya Investasi
Jumlah
Satuan
Harga/Unit
Tota Harga
Umur (Th) Nilai Sisa Susut/Th (Rp)
Meja Assembling
4 Mesin Walky Pallet
Hand Truck
Kursi Direktur
Meja Direktur
Tempat file
Kursi Manager
Meja Manager
Kursi Staff
Meja Staff
Kursi Recepcionist
Meja Recepcionist
Kursi Ruang Meeting
Meja ruang meeting
Kursi kantin
Meja kantin
Kursi satpam
5 Aset Meja satpam
Rak Pantry
Kursi lipat
Perlengkapan Meeting
Perlengkapan Pantry
Perlengkapan Keamanan
Perlengkapan Mushola
Perlengkapan toilet
Perlengkapan kebersihan
Instalasi listrik
Instalasi air
Instalasi telepon & Internet
Mesin Fax
Printer & Scanner
9 Unit
Tabel 5.1 Investasi Awal CV. Rajawali Nusantara (Lanjutan)
No. Komponen Biaya Investasi
Jumlah
Satuan
Harga/Unit
Tota Harga
Umur (Th) Nilai Sisa Susut/Th (Rp)
Kipas angin
Lampu Taman
Lampu jalan
5 Aset Tong sampah
Jam dinding
Penanganan limbah
Dekorasi taman & kantor
Alat pemadam kebakaran
Rak komponen
Mobil Pick-up
Kotak P3K
Total (Rp)
Modal Sendiri 75% (Rp) 1.560.045.000
Modal Pinjaman 25% (Rp) 520.015.000
Berdasarkan perhitungan pada tabel investasi awal di atas, maka di bawah ini terdapat contoh perhitungan untuk memperjelas hasil perhitungan. Tanah
= luas lantai produksi + luas lantai Perkantoran + luas
lantai fasilitas
2 2 2 = 767,70031 m + 268 m + 764 m
2 2 = 1.799.70031 m ≈ 1.799,7 m
Bangunan tertutup = luas lantai produksi + luas perkantoran + luas lantai
fasilitas tertutup
2 2 2 = 767,70031 m + 268 m + 104 m
2 2 = 1.139,70031 m ≈ 1.139,7 m
Bangunan terbuka
= luas lantai fasilitas terbuka
2 2 = 1.799,7 m – 1.139,7 m
2 = 660 m
Jumlah mesin = Berdasarkan MPPC pada Gambar 3.1 halaman III-6. Total harga
= Jumlah x Harga/Unit.
Contoh perhitungan total harga pada meja fabrikasi: Total harga meja fabrikasi = 14 unit x Rp 300.000 = Rp 4.200.000 Nilai sisa
= 10% dari total harga
Contoh perhitungan nilai sisa pada meja fabrikasi: Nilai sisa meja fabrikasi
= 10% x Rp 4.200.000 = Rp 420.000 Total harga - Nilai Sisa 4.200.000 - 420.000
Nilai susut/tahun =
Berdasarkan Tabel 5.1 dapat diperoleh informasi bahwa total harga paling besar berasal dari bangunan tertutup yaitu sebesar Rp 1.139.700.000. Hal tersebut dikarenakan karena kuantitas atau jumlah yang diperlukan untuk bangunan tertutup lebih besar dibandingkan komponen biaya investasi yang lain. Selain itu, harga yang diperlukan untuk setiap unit bangunan tertutup juga cukup besar. Pada komponen tanah tidak memiliki umur ekonomis sehingga tidak memiliki nilai sisa maupun penyusutan. Karena harga tanah cenderung meningkat setiap tahunnya bukan menurun. Umur ekonomis merupakan periode yang efektif dalam penggunaan untuk setiap komponen biaya investasi. Nilai sisa merupakan nilai jual kembali setiap komponen investasi awal. Penyusutan atau depresiasi merupakan penurunan nilai suatu properti atau aset karena waktu pemakaian untuk setiap tahunnya. Pada akhir perhitungan investasi awal diketahui bahwa pemilik CV. Rajawali Nusantara akan mengeluarkan dana sebesar 75% dari total biaya investasi awal sebesar Rp 1.560.045.000 untuk membangun proyek maupun pengadaan semua komponen pada Tabel 5.1 Sedangkan sisanya 25% diperoleh dengan meminjam dana dari bank sebesar Rp 520.015.000.