Kesimpulan dan Saran VA. Kesimpulan

V. Kesimpulan dan Saran VA. Kesimpulan

Dari tiga isu yang dibahas dalam tulisan ini, maka kemajuan ke arah percepatan integrasi ASEAN tampaknya berjalan cukup baik, sekalipun disparitas antarnegara perlu lebih diperhatikan dan dicarikan jalan keluarnya. Asia tidak melupakan AMF dan kasus ini menguat dengan kesulitan reformasi tatakelola IMF. Berdirinya CMIM tahun lalu dan AMRO baru-baru ini akan mempercepat jalan ke arah AMF. Integrasi internal Asean akan menjadi lebih kuat dan tinggal menunggu waktu untuk mendapatkan single currency semacam Euro.

Kemudian isu global juga harus ditangani bersama antaranggota. Ketidakadilan dalam perdagangan yang masih ada patut dihindari, kelangkaan sumberdaya alam ditangani melalui berbagai inovasi dan mengubah gaya hidup. Isu agenda kerja yang diusung Indonesia perlu mendapat perhatian lebih, karena dalam tiga hal tersebut: demokrasi, HAM dan korupsi kinerja Indonesia tidak tergolong prima melainkan sedang-sedang saja. Ketua tentunya tidak hanya berperan koordinatif, melainkan juga memberikan contoh yang baik. Untuk ini pekerjaan rumah Indonesia berkaitan dengan tiga hal tersebut masih bertumpuk.

Pada tahun 2011 Indonesia akan membawa kembali kontribusi yang konkrit dan bermanfaat melalui inisiatif ASEAN beyond 2015, di mana ASEAN setelah 2015 diharapkan kompetitif, adil, inclusive, hijau, berkesinambungan dan memiliki ketahanan. Pada 2022 kita akan mendapatkan ASEAN yang berbicara dengan peran yang lebih kompak (cohesive) dalam berbagai isu global. Selain itu penting pula jika masyarakat ASEAN merasa memiliki dan lebih berpartisipasi dalam ASEAN.

Tampaknya Indonesia ingin mengulang lagi keberhasilan pada Bali Concord I dan Bali Concord II. Apakah akan tercipta Bali Concord

III dimana kepemimpinan Indonesia akan membuat gebrakan baru

(breakthrough)? Sesungguhnya, kita ingin memberikan kata ‘ya’ sebagai jawabannya. Namun uraian di atas mengisyaratkan bahwa masih banyak yang harus dilakukan Indonesia di dalam negerinya sendiri, utamanya dalam agenda kerja yang diusung tersebut. Bagaimanapun ketua atau pimpinan selayaknya menjadi panutan.

VB. Saran: Perspektif Ekonomi

Hal penting lainnya adalah hendaknya Indonesia selalu berpikir tentang cost dan benefit dalam setiap putusan yang diambilnya. Pertimbangan ekonomi ini sampai kapan pun amat penting. Jika kita cermati kejatuhan dan keberhasilan berbagai bangsa besar semuanya disebabkan faktor ekonomi. Bangsa kita telah kehilangan momen berharga pada awal reformasi 1997 dengan memberikan prioritas pertama pada pembenahan politik dan ketaatan pada IMF. Pilihan pada perubahan politik memang membawa kita dengan pesat pada demokrasi liberal, sampai-sampai Indonesia mendapat pujian sebagai negara yang dengan cepat dapat mengadopsi kebebasan ini. Akan tetapi faktor-faktor lingkungan yang belum siap menyebabkan demokrasi ini menyedot banyak sekali dana dalam bentuk berbagai Pemilu yang diadakan sampai tingkat kabupaten dan berbagai pengeluaran lainnya yang jauh dari motto people-centered.

Integrasi regional tidak boleh mengabaikan faktor ekonomi. Uraian di muka menunjukkan bagaimana Uni Eropa yang semula bermotif politik pada akhirnya berorientasi pada ekonomi dan begitu pula ASEAN yang semula hanya menjaga stabilitas kawasan, kemudian menjadi kepentingan ekonomi. Contoh pada level negara adalah Turki yang ingin bergabung menjadi anggota Uni Eropa. Namun saat ini sebagian masyarakat Turki tidak lagi menginginkan untuk bergabung dalam UE dengan alasan yang sangat ekonomi rasional, yaitu bahwa pendapatan nasional mereka di atas pendapatan nasional Uni Eropa. Jadi tidak ada lagi manfaat integrasi?

Di samping itu, memanfaatkan secara optimal masa kepemimpinan

Jurnal Demokrasi dan HAM Vol.9, No.1 2011 The Habibie Center 103

adalah sesuatu yang harus dilakukan Indonesia, utamanya manfaat ekonomi. Manfaat nyata yang harus diraih adalah agenda ASEAN sendiri dengan berbagai pertemuan dan summit yang direncanakan akan disebar ke seluruh daerah, sehingga memberi efek positif pada pendapatan daerah. Sebelum ada piagam ASEAN tahun 2008, jumlah pertemuan sekitar 40. Setelah piagam ASEAN jumlahnya meningkat

menjadi 450 dan sampai akhir 2010 sudah ada 460 pertemuan 8 . Ajang pertemuan secara langsung dapat dimanfaatkan untuk sektor pariwisata.

-oooOooo-