PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Seperti yang telah dipaparkan diatas bahwa penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 34 responden. Penyebaran angket dilakukan dengan menitipkan ditiap kepala bagian.
1. Deskripsi Responden Penelitian
Untuk mengetahui gambaran umum responden, maka dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:
a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel. 4.9 Deskripsi Jenis kelamin Karyawan Universitas Brawijaya Malang
Jenis Kelamin
Jumlah Responden
Prosentase (%)
Laki-laki 12 36 Perempuan 21
64 Jumlah 33
100 Sumber : Data diolah, 2008
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 33 responden tentang jenis kelamin dapat dijelaskan bahwa 12 responden (36%) berjenis kelamin laki-laki, dan 21 responden (64%) berjenis kelamin perempuan. Dari data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa responden KPRI Universitas Brawijaya Malang sebagian besar berjenis kelamin perempuan.
b. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Tabel. 4.10 Deskripsi Usia Karyawan KPRI Universitas Brawijaya Malang
Usia
Jumlah Responden
Prosentase (%)
Dibawah 21 Tahun 1 3 21 – 30 Tahun
1 3 Diatas 30 Tahun
31 94 Jumlah
33 100 Sumber : Data diolah, 2008
Berdasakan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 33 responden tentang usia dapat dijelaskan bahwa 1 responden (3%) berusia dibawah 21 tahun, 1 responden (3%) berusia 21-30 tahun, 31 responden (94%) berusia diatas 30 tahun. Dari data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa responden pegawai KPRI Universitas Brawijaya Malang sebagian besar berusia diatas 30 tahun.
c. Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel. 4.11
Deskripsi Tingkat Pendidikan karyawan KPRI Universitas Brawijaya
Tingkat Pendidikan
Jumlah Responden
Prosentase (%)
SLTP 5 16 SLTA/SMK 17 53 Diploma 3 9 S-1 6 22 Jumlah 33 100 Sumber : Data diolah, 2008
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 33 responden tentang tingkat pendidikan dapat dijelaskan bahwa 5 responden (16%) bertingkat pendidikan SLTP, 17 responden (53%) bertingkat pendidikan SLTA/SMK, 3 responden (9%) bertingkat pendidikan Diploma, 6 responden (22%) bertingkat pendidikan S-1. Dari data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa responden pegawai KPRI Universitas Brawijaya Malang sebagian besar bertingkat pendidikan SLTA/SMK.
d. Deskripsi Responden Berdasarkan Masa Kerja
Tabel. 4.12
Deskripsi Masa Kerja Karyawan KPRI Universitas Brawijaya Malang
Masa Kerja
Jumlah
Prosentase (%)
Kurang dari 1 Tahun
1-5 Tahun
5 tahun keatas
Jumlah 33 100 Sumber : Data diolah, 2008
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 33 responden tentang masa kerja dapat dijelaskan bahwa 2 responden (6%) Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 33 responden tentang masa kerja dapat dijelaskan bahwa 2 responden (6%)
2. Deskripsi Variabel Penelitian
a. Variabel Komunikasi Keatas (X 1 )
Dalam variabel komunikasi berupa komunikasi keatas (X 1 ) terdapat empat item pertanyaan sebagai berikut:
Tabel. 4.13
Distribusi Responden Atas Jawaban Variabel Komunikasi Keatas
Item Pernyataan F %
X 1.1 Bapak/Ibu setuju apabila selalu memberikan laporan secara rutin pada atasan.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Cukup Setuju d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
X 1.2 Bapak/Ibu setuju apabila sudah memperoleh kesempatan untuk menyampaikan saran, ide demi kemajuan perusahaan.
a. Sangat Setuju
b. Setuju c. Cukup Setuju d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
X 1.3 Bapak/Ibu setuju mengalami kesulitan dalam
melaksanakan tugas dari perusahaan a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Cukup Setuju
d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
X 1.4 Bapak/Ibu setuju apabila mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan selalu menyampaikan keluhan pada atasan.
a. Sangat Setuju
b. Setuju b. Setuju
Sumber : Data Diolah, 2008
Dari tabel 4.13 dapat diketahui bahwa untuk item yang menyatakan karyawan setuju apabila selalu memberikan laporan secara rutin pada atasan (X 1.1 ) sebagian responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 24 responden (72.7%), 3 responden (9.10%) menyatakan setuju, 6 responden (18.2%) menyatakan cukup setuju. Adanya data ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan sangat setuju jika karyawan memberikan laporan secara rutin pada atasan.
Pada item karyawan setuju apabila sudah memperoleh kesempatan untuk menyampaikan saran, ide demi kemajuan perusahaan (X 1.2 ), sebagian responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 32 responden (97%), 1 responden (3%) menyatakan setuju. Pada item ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan sangat setuju apabila karyawan memperoleh kesempatan untuk menyampaikan saran, ide, demi kemajuan perusahaan.
Pada item karyawan setuju mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas dari perusahaan (X 1.3 ), sebagian responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 27 responden (81.8%), 3 responden (9.10%) menyatakan setuju, 3 responden (9.10%) menyatakan Pada item karyawan setuju mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas dari perusahaan (X 1.3 ), sebagian responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 27 responden (81.8%), 3 responden (9.10%) menyatakan setuju, 3 responden (9.10%) menyatakan
Pada item karyawan setuju apabila mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan selalu menyampaikan keluhan pada atasan (X 1.4 ), sebagian responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 27 responden (81.8%), 6 responden (18.2%) menyatakan setuju. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan sangat setuju jika karyawan mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan selalu menyampaikan keluhan pada atasan.
b. Variabel Komunikasi Keatas (X 2 ) Tabel. 4.14
Distribusi Responden Atas Jawaban Variabel Komunikasi Kebawah
Item Pernyataan F %
X 2.1 Bapak/Ibu setuju apabila pada waktu melaksanakan tugas/pekerjaan agar atasan selalu memberi petunjuk, bimbingan dan pengarahan
a. Sangat Setuju
b. Setuju c. Cukup Setuju d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
X 2.2 Bapak/Ibu setuju apabila atasan selalu memberikan instruksi/perintah
a. Sangat Setuju
b. Setuju c. Cukup Setuju d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
X 2.3 Bapak/Ibu setuju apabila atasan selalu memberikan informasi tentang pekerjaan maupun tujuan dan kebijakan perusahaan
a. Sangat Setuju
b. Setuju c. Cukup Setuju d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
X 2.4 Bapak/Ibu setuju apabila ada teman sekerja yang melakukan kesalahan dalam pekerjaan atasan memberikan peringatan
31 97 a. Sangat Setuju
1 3 b. Setuju c. Cukup Setuju d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
X 2.5 Bapak/Ibu setuju apabila bekerja dengan baik agar selalu mendapatkan pujian
32 97 a. Sangat Setuju
1 3 b. Setuju c. Cukup Setuju d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
Sumber : Data Diolah, 2008
Berdasarkan tabel 4.14, dapat diketahui bahwa untuk item karyawan setuju apabila pada waktu melaksanakan tugas/pekerjaan agar atasan selalu memberi petunjuk, bimbingan dan pengarahan (X 2.1 ) hasil yang didapat 32 responden (97%) menyatakan sangat setuju, 1 responden (3%) menyatakan setuju. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan sangat setuju jika karyawan pada waktu melaksanakan tugas/pekerjaan agar atasan selalu memberi petunjuk, bimbingan dan pengarahan.
Pada item karyawan setuju apabila atasan selalu memberikan instruksi/perintah (X 2.2 ), sebagian besar responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 27 responden (81.8%), 6 responden (18.2%) menyatakan setuju. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan sangat setuju apabila atasan selalu memberikan instruksi/perintah.
Pada item karyawan setuju apabila atasan selalu memberikan informasi tentang pekerjaan maupun tujuan dan kebijakan perusahaan (X 2.3 ), sebagian besar responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak
32 responden (97%), 1 responden (3%) menyatakan setuju. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan sangat setuju apabila atasan selalu memberikan informasi tentang pekerjaan maupun tujuan dan kebijakan perusahaan.
Pada item karyawan setuju apabila ada teman sekerja yang melakukan kesalahan dalam pekerjaan atasan memberikan peringatan (X 2.4 ), sebagian besar responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak
32 responden (97%), 1 responden (3%) menyatakan setuju. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan sangat setuju apabila ada teman sekerja yang melakukan kesalahan dalam pekerjaan atasan memberikan peringatan.
Pada item karyawan setuju apabila bekerja dengan baik agar selalu mendapatkan pujian (X 2.5 ), sebagian besar responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 32 responden (97%), 1 responden (3%) menyatakan setuju. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan sangat setuju apabila bekerja dengan baik agar selalu mendapatkan pujian.
c. Variabel Komunikasi Horisontal (X 3 )
Tabel. 4.15
Distribusi Responden Atas Jawaban Variabel Komunikasi Horisontal Item Pernyataan F %
X 3.1 Bapak/Ibu setuju apabila komunikasi dan interaksi hanya dengan teman sekerja yang mempunyai kedudukan yang sama
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Cukup Setuju
d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
X 3.2 Bapak/Ibu setuju apabila dalam menyelesaikan tugas harus saling membantu dengan teman sekerja
a. Sangat Setuju
b. Setuju c. Cukup Setuju d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
X 3.3 Bapak/Ibu setuju apabila dalam memperoleh informasi harus saling berbagi dengan teman sekerja
a. Sangat Setuju
b. Setuju c. Cukup Setuju d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
X 3.4 Bapak/Ibu setuju apabila dalam memecahkan masalah yang terjadi dalam pekerjaan harus diselesaikan secara bersama- sama
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Cukup Setuju d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
X 3.5 Bapak/Ibu setuju apabila dalam melaksanakan tugas harus dilakukan secara koordinasi antar bagian
a. Sangat Setuju
b. Setuju c. Cukup Setuju d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
Sumber : Data Diolah, 2008
Berdasarkan tabel 4.15, dapat diketahui untuk item karyawan setuju apabila komunikasi dan interaksi hanya dengan teman sekerja yang mempunyai kedudukan yang sama (X 3.1 ), semua responden menyatakan Berdasarkan tabel 4.15, dapat diketahui untuk item karyawan setuju apabila komunikasi dan interaksi hanya dengan teman sekerja yang mempunyai kedudukan yang sama (X 3.1 ), semua responden menyatakan
Pada item karyawan setuju apabila dalam menyelesaikan tugas harus saling membantu dengan teman sekerja (X 3.2 ), sebagian besar responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 32 responden (97%),
1 responden (3%) menyatakan setuju. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan sangat setuju apabila dalam menyelesaikan tugas harus saling membantu dengan teman sekerja.
Pada item karyawan setuju apabila dalam memperoleh informasi harus saling berbagi dengan teman sekerja (X 3.3 ), sebagian besar responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 32 responden (97%),
1 responden (3%) menyatakan setuju. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan sangat setuju apabila dalam memperoleh informasi harus saling berbagi dengan teman sekerja.
Pada item karyawan setuju apabila dalam memecahkan masalah yang terjadi dalam pekerjaan harus diselesaikan secara bersama-sama (X 3.4 ), menyatakan bahwa semua responden sangat setuju yaitu sebanyak
33 responden (100%). Data ini menunjukkan bahwa seluruh responden menyatakan sangat setuju apabila dalam memecahkan masalah yang terjadi dalam pekerjaan harus diselesaikan secara bersama-sama.
Pada item karyawan setuju apabila dalam melaksanakan tugas harus dilakukan secara koordinasi antar bagian (X 3.5 ), sebagian besar responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 32 responden (97%),
1 responden (3%) menyatakan setuju. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan sangat setuju apabila dalam melaksanakan tugas harus dilakukan secara koordinasi antar bagian.
d. Variabel Kepuasan Kerja Karyawan (Y)
Tabel. 4.16
Distribusi Responden Atas Jawaban Variabel Kepuasan Kerja
Item Pernyataan F %
Y 1 Bapak/Ibu setuju apabila sudah lama bekerja di perusahaan ini
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Cukup Setuju d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
Y 2 Bapak/Ibu setuju apabila sudah merasa sangat puas dalam bekerja dalam perusahaan ini
a. Sangat Setuju
b. Setuju c. Cukup Setuju d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
Y 3 Bapak/Ibu setuju apabila harus selalu hadir tepat waktu
setiap hari di tempat kerja
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Cukup Setuju d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
Y 4 Bapak/Ibu setuju apabila bekerja sesuai dengan waktu yang telah di tetapkan oleh perusahaan
a. Sangat Setuju
b. Setuju c. Cukup Setuju d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
Y 5 Bapak/Ibu setuju apabila banyak pengalaman selama bekerja di perusahaan ini
30 90.9 a. Sangat Setuju
2 6.10 b. Setuju
1 3 c. Cukup Setuju d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
Y 6 Bapak/Ibu setuju apabila sudah merasa senang dengan lingkungan kerja di perusahaan ini
32 93.9 a. Sangat Setuju
1 6.10 b. Setuju c. Cukup Setuju d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
Y 7 Bapak/Ibu setuju apabila sudah merasa sangat puas dengan kedudukan sekarang ini karena sudah sesuai dengan kemampuan
32 93.9 a. Sangat Setuju
1 6.10 b. Setuju c. Cukup Setuju d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
Y 8 Bapak/Ibu setuju apabila sudah merasa aktif mengikuti rapat dan sudah memberikan ide-ide pada perusahaan
32 93.9 a. Sangat Setuju
1 6.10 b. Setuju c. Cukup Setuju d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
Sumber : Data Diolah, 2008
Berdasarkan tabel 4.16, dapat diketahui untuk item karyawan setuju apabila sudah lama bekerja di perusahaan ini (Y 1 ), sebagian besar responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 28 responden (84.8%), 3 responden (9.10%) menyatakan setuju, 2 responden (6.10%) menyatakan cukup setuju. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan sangat setuju apabila sudah lama bekerja di perusahaan ini.
Pada item karyawan setuju apabila sudah merasa sangat puas dalam bekerja dalam perusahaan ini (Y 2 ), sebagian besar responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 31 responden (93.9%), 2 responden (6.10%) menyatakan setuju. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan sangat setuju apabila sudah merasa sangat puas dalam bekerja dalam perusahaan ini.
Pada item karyawan setuju apabila harus selalu hadir tepat waktu setiap hari di tempat kerja (Y 3 ), menyatakan bahwa semua responden sangat setuju yaitu sebanyak 33 responden (100%). Data ini menunjukkan bahwa seluruh responden menyatakan sangat setuju apabila harus selalu hadir tepat waktu setiap hari di tempat kerja.
Pada item karyawan setuju apabila bekerja sesuai dengan waktu yang telah di tetapkan oleh perusahaan (Y 4 ), sebagian besar responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 31 responden (93.9%), 2 responden (6.10%) menyatakan setuju. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan sangat setuju apabila bekerja sesuai dengan waktu yang telah di tetapkan oleh perusahaan.
Pada item karyawan setuju apabila banyak pengalaman selama bekerja di perusahaan ini (Y 5 ), sebagian besar responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 30 responden (90.9%), 2 responden (6.10%) menyatakan setuju. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar Pada item karyawan setuju apabila banyak pengalaman selama bekerja di perusahaan ini (Y 5 ), sebagian besar responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 30 responden (90.9%), 2 responden (6.10%) menyatakan setuju. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar
Pada item karyawan setuju apabila sudah merasa senang dengan lingkungan kerja di perusahaan ini (Y 6 ), sebagian besar responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 32 responden (97%), 1 responden (3%) menyatakan setuju. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan sangat setuju apabila sudah merasa senang dengan lingkungan kerja di perusahaan ini.
Pada item karyawan setuju apabila sudah merasa sangat puas dengan kedudukan sekarang ini karena sudah sesuai dengan kemampuan
(Y 7 ), sebagian besar responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak
32 responden (97%), 1 responden (3%) menyatakan setuju. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan sangat setuju apabila sudah merasa sangat puas dengan kedudukan sekarang ini karena sudah sesuai dengan kemampuan.
Pada item karyawan setuju apabila sudah merasa aktif mengikuti rapat dan sudah memberikan ide-ide pada perusahaan (Y 8 ), sebagian besar responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 32 responden (97%), 1 responden (3%) menyatakan setuju. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan sangat setuju apabila sudah merasa aktif mengikuti rapat dan sudah memberikan ide-ide pada perusahaan.
3. Analisis Data
a. Uji Validitas dan Reliabilitas
Untuk perhitungan validitas dan reliabilitas instrumen item masing-masing variabel pada penelitian yang dilakukan menggunakan SPSS 12 for windows. Keseluruhan uji validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut:
Tabel. 4.17
Rekapitulasi Uji Validitas dan Reliabilitas
Variabel Item Korelasi Keterangan Alpha Keterangan
Product
Cronbach’s
Moment
X 1 X A.1 0.519
Valid
0.6530 Reliabel
X A.2 0.690
Valid
X A.3 0.634
Valid
X A.4 0.448
Valid
X B.1 0.690
Valid
X B.2 0.438
Valid
X B.3 0.690
Valid
X B.4 0.690
Valid
X B.5 0.690
Valid
X 2 X 2.1 0.383
Sumber : Data Diolah, 2008
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa apabila memiliki nilai koefisien korelasi diatas 0.3 maka instrumen tersebut valid, dan apabila nilai Alpha Cronbach’s diatas 0.6 maka variabel tersebut reliabel.
4. Analisis Regresi Berganda
Berdasarkan hasil analisis regresi yang dihitung dengan menggunakan SPSS 12 for windows dapat disusun tabel sebagai berikut:
Tabel. 4.18
Rekapitulasi Hasil Nilai Analisis Regresi Berganda
Variabel Bebas Koefisien
Probabilitas (P) Ket. Terhadap Regresi (B)
T hitung
Ditolak konstanta : 0.863
F hitung
Adjusted R : 0.405
Probabilitas : 0.000
Multiple (R) : 0.665
N : 33 Sumber : Data Diolah, 2008
Dari tabel diatas dapat dibuat persamaan linier berganda sebagai berikut: Y = 0.863 + 0.382X 1 + 0.439X 2
Dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Konstanta 0.863 menunjukkan tingkat kepuasan kerja karyawan di KPRI Universitas Brawijaya Malangdianggaptetap ada meskipun tidak
terlalu besar apabila pengaruh dari komunikasi vertikal (X 1 ) dan
komunikasi horisontal (X 2 ) dianggap tidak ada.
b. Koefisien regresi komunikasi vertikal sebesar 0.382, menunjukkan besarnya pengaruh komunikasi vertikal terhadap kepuasan kerja. Dengan kata lain, dilihat dari persamaan diatas berarti komunikasi vertikal akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
c. Koefisien regresi komunikasi horisontal sebesar 0.439, menunjukkan besarnya pengaruh komunikasi vertikal terhadap kepuasan kerja. Dengan kata lain, dilihat dari persamaan diatas berarti komunikasi vertikal akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
5. Pengujian Hipotesis
a. Uji F (Simultan)
Dari tabel 4.18 diatas dapat dilihat bahwa F hitung 11.872 dengan nilai p ≥ 0.05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Pengujian hipotesis dengan membandingkan F tabel dengan df1 = derajat pembilang 2 dan df2 = derajat penyebut 30 didapat 2.30 untuk taraf 5%. Maka dari table diatas dapat dilihat bahwa F hitung 11.872 lebih besar daripada F tabel
2.30 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya variabel independen dari komunikasi vertikal (X 1 ), komunikasi horisontal (X 2 ) berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen yaitu kepuasan kerja karyawan (Y). Dengan kata lain bahwa pelaksanaan intern masih efektif untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan KPRI Universitas Brawijaya Malang.
Hasil analisis diperoleh nilai koefisien korelasi berganda (R) sebesar 0.665 (66.5%) menunjukkan variabel komunikasi vertikal, Hasil analisis diperoleh nilai koefisien korelasi berganda (R) sebesar 0.665 (66.5%) menunjukkan variabel komunikasi vertikal,
Sedangkan nilai koefisien determinan (Adjusted R Square) sebesar 0.405 atau 40.5%, koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase pengaruh variabel bebas terhadap perubahan variabel terikat. Artinya efektifitas pelaksanaan komunikasi dalam penelitian ini mempengaruhi kepuasan kerja karyawan sebesar 40.5%dan selebihnya 59.5% kepuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh variabel lain selain variabel komunikasi vertikal dan komunikasi horisontal.
b. Uji t
Dapat dilihat pada tabel 4.18 bahwa t hitung dari tiap variabel dengan nilai p ≥0.05 maka Ha dierima dan Ho ditolak, pengujian hipotesis terhadap X1 dan X2 apakah berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan nilai Y (variabel dependen) berdasarkan individu. Pengujian hipotesis dengan membandingkan t tabel dengan N=jumlah sampel 33, jumlah variabel 3, jadi Df = Jumlah sampel – Jumlah variabel = 33 - 3 = 30 dengan α = 0.05 dengan uji dua sisi (two tail test) didapat t tabel 1.671, maka diperoleh:
1. Komunikasi vertikal (X 1 ) teruji berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan (Y), ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar
3.023 lebih besar dari t tabel = 1.671 dengan nilai signifikansi 0.005 lebih kecil dari 0.05, sedangkan koefisien regresi sebesar 0.382 menunjukkan
bahwa jika komunikasi vertikal (X 1 ) semakin baik dikembangkan maka kepuasan kerja karyawan (Y) akan semakin meningkat.
2. Komunikasi horisontal (X 2 ) teruji berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan (Y), ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar 2.843 lebih besar dari t tabel = 1.671 dengan nilai signifikansi 0.008 lebih kecil dari 0.05, sedangkan koefisien regresi sebesar 0.439
menunjukkan bahwa semakin baik komunikasi horisontal (X 2 ) dikembangkan maka kepuasan kerja karyawan (Y) akan meningkat pula.
Dari tabel 4.18 dapat diketahui bahwa nilai t hitung untuk variabel komunikasi vertikal (X 1 ) sebesar 3.023 dengan taraf signifikan 0.005 dapat dikatakan mempunyai nilai hitung tertinggi dengan taraf signifikan terkecil, sehingga hipotesis kedua yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap kepuasan kerja karyawan teruji dengan taraf nyata α= 5%.
6. Pembahasan Data Hasil Penelitian
a. Analisis Secara Simultan
Menurut Purwanto (1996:23) bahwa dalam struktur organisasi garis, fungsional, maupun matrik nampak berbagai macam posisi atau kedudukan yang masing-masing sesuai dengan batas tanggungjawab dan Menurut Purwanto (1996:23) bahwa dalam struktur organisasi garis, fungsional, maupun matrik nampak berbagai macam posisi atau kedudukan yang masing-masing sesuai dengan batas tanggungjawab dan
3. Komunikasi Vertikal
a. Komunikasi Dari Atas Ke Bawah Secara sederhana, transformasi informasi dari pimpinan ke bawahan umumnya terkait dengan tanggungjawab dan wewenang seseorang dalam suatu organisasi.
b. Komunikasi Dari Bawah Ke Atas Alur informasi berasal dari bawah menuju ke atas. Informasi mula- mula berasal dari para karyawan selanjutnya disampaikan ke bagian pabrik, ke manajer produksi, dan akhirnya ke manajer umum.
4. Komunikasi Horisontal Komunikasi horisontal sering disebut dengan istilah komunikasi lateral adalah komunikasi yang terjadi antar bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar atau sederajat dalam suatu organisasi. Hasil analisis data terbukti bahwa ada pengaruh yang signifikan
secara bersama-sama antara komunikasi vertikal dan komunikasi horisontal terhadap kepuasan kerja karyawan KPRI Universitas Brawijaya Malang.
Dari analisis regresi linier berganda yaitu antara variabel X1 dan X2 secara bersama-sama berpengaruh terhadap Y, maka hasilnya dapat dilihat dari data yang diolah melalui SPSS 12 for windows dengan model enter pada tabel model Summary bahwa variabel X1 dan X2 dari komunikasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. Hal ini ditunjukkan dengan membandingkan F tabel dengan df1=derajat pembilang 2 dan df2=derajat penyebut 30 didapat 2.30 untuk taraf 5%, maka dapat dilihat bahwa F hitung 11.872 ≥ F tabel
2.30 dengan kata lain bahwa pelaksanaan komunikasi untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan KPRI universitas Brawijaya Malang.
b. Analisis Secara Parsial
1. Pengaruh komunikasi vertikal terhadap kepuasan kerja karyawan KPRI Universitas Brawijaya Malang.
Berdasarkan hasil analisis data terbukti bahwa ada pengaruh yang signifikan antara komunikasi vertikal terhadap kepuasan kerja karyawan KPRI Universitas Brawijaya Malang, dengan kata lain bahwa salah satu faktor pendorong karyawan dalam meningkatkan kepuasan kerjanya adalah dengan komunikasi vertikal.
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Robbins (2002:148), komunikasi dapat berjalan secara vertikal maupun lateral atau horisontal. Dimensi vertikal dapat dibagi menjadi dua arah, yaitu kebawah dan keatas. Dikatakan kebawah jika komunikasi yang Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Robbins (2002:148), komunikasi dapat berjalan secara vertikal maupun lateral atau horisontal. Dimensi vertikal dapat dibagi menjadi dua arah, yaitu kebawah dan keatas. Dikatakan kebawah jika komunikasi yang
Hal ini juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Handoko, (2001:193) Komunikasi yang baik antara manajer dengan bawahan sangat menentukan adanya hubungan yang baik antara keduanya. Bila komunikasi terjalin dengan baik maka tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik pula. Komunikasi dapat juga meningkatkan kepuasan kerja karyawan karena karyawan merasa diperhatikan oleh atasannya. Karena itu seorang manajer harus mampu membangun komunikasi dengan bawahannya agar tercipta hubungan yang harmonis. Apabila karyawan merasa senang maka pekerjaan yang dilakukan akan tercermin dari hasil kerjanya.
2. Pengaruh komunikasi horisontal terhadap kepuasan kerja karyawan KPRI Universitas Brawijaya Malang.
Berdasarkan hasil analisis data terbukti bahwa ada pengaruh yang signifikan antara komunikasi horisontal terhadap kepuasan kerja karyawan KPRI Universitas Brawijaya Malang, dengan kata lain bahwa salah satu faktor pendorong karyawan dalam meningkatkan kepuasan kerjanya adalah dengan komunikasi horisontal.
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Robbins (2002:148), komunikasi lateral atau horisontal adalah ketika komunikasi terjadi diantara anggota dari kelompok kerja yang sama, antara anggota kelompok kerja pada tingkatan yang sama, diantara manajer pada tingkat yang sama dan sebagainya.
3. Variabel komunikasi vertikal yang paling dominan pengaruhnya terhadap kepuasan kerja karyawan KPRI Universitas Brawijaya Malang
Nilai t hitung untuk Variabel komunikasi vertikal sebesar 3.023 dengan taraf signifikan 0.005 dapat dikatakan mempunyai nilai hitung tertinggi dengan taraf signifikan terkecil, sehingga hipotesis kedua yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap kepuasan kerja karyawan teruji dengan taraf nyata α = 5%.
Hal ini juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Handoko, (2001:193) Komunikasi yang baik antara manajer dengan bawahan sangat menentukan adanya hubungan yang baik antara keduanya. Bila komunikasi terjalin dengan baik maka tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik pula. Komunikasi dapat juga meningkatkan kepuasan kerja karyawan karena karyawan merasa diperhatikan oleh atasannya. Karena itu seorang manajer harus mampu membangun komunikasi dengan bawahannya agar tercipta hubungan yang harmonis. Apabila karyawan Hal ini juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Handoko, (2001:193) Komunikasi yang baik antara manajer dengan bawahan sangat menentukan adanya hubungan yang baik antara keduanya. Bila komunikasi terjalin dengan baik maka tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik pula. Komunikasi dapat juga meningkatkan kepuasan kerja karyawan karena karyawan merasa diperhatikan oleh atasannya. Karena itu seorang manajer harus mampu membangun komunikasi dengan bawahannya agar tercipta hubungan yang harmonis. Apabila karyawan
4. Pembahasan dalam Perspektif Islam
Al-qur’an menyebutkan komunikasi sebagai salah satu fitrah manusia. Terdapat beberapa ayat Al-qur’an yang menunjukkan arti komunikasi. Dalam Al-Qur’an terdapat kata Al-Bayyan dan Al-Qawl yang dapat digunakan sebagai kata kunci untuk komunikasi. Diantaranya adalah:
h. Pandai Berbicara ”(Tuhan) yang Maha pemurah,Yang Telah mengajarkan Al Quran. Dia menciptakan manusia. Mengajarnya pandai berbicara” (Ar- Rahman 1-4).
Ayat tersebut menunjukkan akan pentingnya suatu komunikasi sehingga Allah SWT mengajarkan kepada manusia pandai berbicara. Begitu pentingnya komunikasi sehingga terdapat beberapa ayat Al- Qur’an yang menunjukkan etika dalam berkomunikasi.
i. Berkata Benar ”Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah i. Berkata Benar ”Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan Katakanlah perkataan yang benar” (al-Ahzab:70). Dua ayat diatas menyebutkan kata “qawlan sadidan” yang artinya perkataan yang benar, jujur, dan sesuai dengan kenyataan atau fakta. Khusus pada surat An-Nisa’ ayat 9 menunjukkan bahwa perkataan yang benar berfungsi untuk mengantisipasi adanya generasi yang lemah keadaannya. Maka dari itu sebagai hamba yang mengaku beriman kepada-Nya maka sudah seharusnya kita wajib menjaga setiap perkataan yang kita ucapkan.
Bila dikaitkan dengan organisasi yang ada dalam perusahaan maka ayat tersebut menganjurkan kepada setiap pimpinan perusahaan agar selalu jujur dan terbuka atau transparansi dalam menyampaikan informasi yang berkaitan dengan perusahaan. Tujuan dari keterbukaan atau transparansi tersebut adalah untuk menghindari adanya kesalahpahaman antara atasan dengan bawahan.
j. Berkata Jelas dan Terang Perintah untuk berkata secara jelas dan terang terdapat dalam surat An-Nisa’ ayat 63, dimana dengan berkata jelas dan terang akan menimbulkan kesan dalam hatinya. ”Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan Katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka” (An-Nisa’:63)
Untuk bisa berbicara dengan jelas dan lugas hendaklah menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami, yaitu bahasa yang sesuai dengan sasarannya. ” Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya,supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang dia kehendaki. dan Dia-lah Tuhan yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana”.(Ibrahim:4)
Ayat tersebut diatas menganjurkan kepada setiap pemimpin agar dalam memberikan tugas kepada bawahannya hendaklah disampaikan dengan jelas dan terang sehingga menimbulkan rasa puas dalam diri karyawan karena mampu menyelesaikan tugasnya dengan benar. k. Berkata Pantas
Selain tujuan dari komunikasi yang telah disebutkan di atas kita juga harus mengetahui etika dalam berkomunikasi. Salah satu ayat Al- Qur’an yang menyebutkan berkata pantas merupakan salah satu etika berkomunikasi adalah surat Al-Isra’ : 28.
Artinya: “Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh Rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas.” (Al-Isra’ : 28).
Qawlan Masyuran, menurut Jalaluddin, sebenarnya lebih tepat diartikan ”ucapan yang menyenangkan”. Bila Qawlan Ma’rufan berisi petunjuk, Qawlan Masyuran berisi hal-hal yang menyenangkan (Amir, 1999:91). Ketika kita berkomunikasi, kita bukan hanya menyampaikan isi tetapi juga mendefinisikan hubungan sosial. Isi yang sama dalam suatu komunikasi dapat menjauhkan atau mendekatkan antara komunikator dengan komunikan. l. Berkata Baik
Selain itu berkata baik juga merupakan etika dalam berkomunikasi, sebagaimana dalam QS. Al-Isra’ ayat 53:
Artinya ”Dan Katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia (Al-Isra’:53).
Dalam sebuah hadist disebutkan bahwa: ”Barang siapa yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhir maka hendaklah diam” (HR. Bukhari Muslim). m. Berkata Mulia
Anjuran untuk berkata mulia terdapat pada kata Qawlan Kariman, pada Al-Qur’an surat Al-Isra’ ayat 23:
Artinya :”Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan Artinya :”Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan
Ayat ini memerintahkan sebagai anak untuk berbakti kepada orang tuanya, salah satu cara untuk berbakti kepadanya adalah dengan menghindari perkataan kasar. Hal ini menunjukkan etika komunikasi yaitu penghormatan. n. Berkata Lemah Lembut
Dalam ayat Al-qur’an yang lain juga disebutkan bagaimana seharusnya etika dalam berkomunikasi dengan orang lain adalah surat Thoha : 44.
Artinya: ”Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang
lemah lembut, Mudah-mudahan ia ingat atau takut" (Thoha:44).
Kata Qawlan layyinan secara harfiah berarti berkomunikasilah dengan lemah-lembut (Amir, 1999:93). Allah membenci orang yang berbicara dengan nada keras sebagaimana telah tertulis dalam surat Luqman ayat 19 sebagai berikut:
Artinya:”Dan sederhanakanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai” (Luqman:19).