PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP KEPUASAN KE

PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA KPRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG SKRIPSI

Oleh

DEWI KURNIAWATI

NIM: 03220031

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG 2008

PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA KPRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG SKRIPSI

Diajukan Kepada: Universitas Islam Negeri (UIN) Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE)

Oleh

DEWI KURNIAWATI

NIM : 03220031

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG 2008

LEMBAR PERSETUJUAN PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA KPRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG SKRIPSI

Oleh

DEWI KURNIAWATI

NIM : 03220031

Telah Disetujui 27 Maret 2008 Dosen Pembimbing,

Jamal Lulail Yunus, SE., MM

Drs. HA. MUHTADI RIDWAN, MA

NIP. 150231828

LEMBAR PENGESAHAN PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA KPRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG SKRIPSI

Oleh

DEWI KURNIAWATI

NIM : 03220031

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji dan Dinyatakan Diterima Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE) Pada 8 Maret 2008

Susunan Dewan Penguji Tanda Tangan

1. Ketua

:( ) NIP. 150327244

Achmad Sani Supriyanto, SE., M,Si

2. Sekretaris/Pembimbing

Jamal Lulail Yunus, SE., MM

:( ) NIP. 150299506

3. Penguji Utama

Drs. HA. Muhtadi Ridwan, MA

:( ) NIP. 150231828

Disahkan Oleh :

D e k a n,

Drs. HA. MUHTADI RIDWAN, MA

NIP. 150231828

PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan kepada…..

Ayah dan Ibu yang selalu memberikan kasih sayang, dorongan, motivasi, serta doa yang tak ada henti-hentinya, “Akankah nanda bisa membalas segala kebaikanmu…”

Adik dan keluargaku terima kasih atas kasih sayang dan semangat yang telah diberikan selama ini.

Keluarga Bpk. Bambang Margono, SE di Depok terima kasih atas support dan do’anya selama ini. Semoga Allah membalas semua kebaikan bapak sekeluarga.

Ahmad Kurniawan (AK. AREMA) sekeluarga terima kasih atas do’a, bantuan dan supportnya selama ini. Semoga Allah membalas semua kebaikan mas Wawan, mbak Dian sekeluarga. Semoga persaudaraan kita langgeng selamanya.

Seseorang (Sertu.Toni Tanamal) yang selalu ada dihati, walaupun jauh support, doa dan ketulusanmu sungguh berarti bagiku. Semoga Allah mempermudah jalan kita..

Teman-temanku di kampus: Fitri & Ronny “makasih untuk support, doa dan bantuannya selama ini, semoga kalian langgeng dan Allah membalas semua kebaikan kalian berdua”, Bintan, Whee-R@, Rizki, Fike, Widya, Zuli, Samsul, Imarotul “ terima kasih atas support, do’a dan bantuannya Teman-temanku di kampus: Fitri & Ronny “makasih untuk support, doa dan bantuannya selama ini, semoga kalian langgeng dan Allah membalas semua kebaikan kalian berdua”, Bintan, Whee-R@, Rizki, Fike, Widya, Zuli, Samsul, Imarotul “ terima kasih atas support, do’a dan bantuannya

Teman-temanku tersayang Ekonomi Kelas A, “terima kasih atas dukungan dan kebersamaan kalian selama ini dan aku sayang kalian semua…..”

Serta semuanya yang telah mencurahkan perhatian dan kasih sayangnya atas terselesainya skripsi ini tidak lupa saya ucapkan terima kasih.

Dan akhirnya…. Ucapan maaf yang tak terkira atas segala kekhilafan dan kesalahan kepada hamba-hamba Allah yang pernah tersakiti……..

MOTTO

“ Hai Orang-orang yang Beriman, Bertakwalah Kamu Kepada Allah dan Katakanlah

Perkataan Yang Benar “.

QS. Al-Ahzab 70

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini saya :

Nama

: Dewi Kurniawati

NIM

Fak/Jur : Ekonomi/Manajemen Alamat

: Jl. Raya Jetis 84A Mulyoagung Dau Malang

Menyatakan bahwa “Skripsi” yang saya buat untuk memenuhi persyaratan kelulusan pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Malang dengan judul :

Pengaruh Komunikasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada KPRI Universitas Brawijaya Malang

Adalah hasil karya saya sendiri, bukan “duplikasi” dari karya orang lain.

Selanjutnya apabila dikemudian hari ada “klaim” dari pihak lain, bukan menjadi tanggungjawab Dosen Pembimbing dan atau pihak Fakultas Ekonomi, tetapi menjadi tanggungjawab saya sendiri.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan tanpa paksaan dari siapapun.

Malang, 25 Maret 2008 Hormat saya

Dewi Kurniawati

NIM: 03220031

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Dengan kerendahan dan ketulusan hati yang paling dalam, penulis panjatkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan Rahmat dan Hidayah-Nya penulisan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Komunikasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan “dapat terselesaikan.

Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan Allah kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW, yang telah sukses mengantar umatnya menuju jalan kebenaran dan semoga kita diberi kekuatan untuk melanjutkan perjuangan beliau.

Penulis menyadari bahwa penyusunan ini tidak akan selesai tanpa pengarahan dan bimbingan, serta bantuan dari berbagai pihak. Untuk ini penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Imam Suprayogo selaku Rektor Universitas Islam Negeri Malang.

2. Bapak Drs. H. A. Muhtadi Ridwan, MA selaku Dekan fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Malang.

3. Bapak Jamal Lulail Yunus, SE., MM selaku dosen pembimbing yang dengan ikhlas meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Suparmiati, S.Sos., selaku manajer KPRI Universitas Brawijaya Malang yang telah mengizinkan penulis untuk melaksanakan penelitian skripsi di tempat tersebut.

5. Segenap staff dan karyawan KPRI Universitas Brawijaya Malang yang telah membantu dalam meperoleh data dalam penulisan skripsi ini.

6. Bapak/Ibu Dosen yang telah memberi bekal ilmu selama ini.

7. Seluruh staff Fakultas Ekonomi yang telah membantu kelancaran administratif.

8. Ibu, Bapak, dan adik yang telah memberikan perhatian, dan motivasi baik spiritual maupun material dalam penulisan skripsi ini.

9. Saudara, sahabat yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dorongan lahir dan batin serta dengan tulus ikhlas mendoakan hingga terselesainya skripsi ini.

Kepada semua pihak tersebut di atas semoga Allah SWT memberikan imbalan pahala sepadan atas segala kebaikan dan dicatat oleh-Nya sebagai amal sholeh. Amien.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan guna perbaikan lebih lanjut.

Malang, Maret 2008

Penulis

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................ 129

B. Saran........................................................................................ 130

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Komunikasi ............................................................... 27 Gambar 2.2 Kerangka Berfikir ................................................................. 51 Gambar 2.3 Model Konsep ....................................................................... 52 Gambar 2.4 Model Hipotesis ................................................................... 53 Gambar 4.1 Struktur Organisasi KPRI Universitas Brawijaya

Malang ................................................................................... 74

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Bukti Konsultasi Lampiran 2 : Surat Keterangan Penelitian Lampiran 3 : Struktur Organisasi Lampiran 4 : Tabulasi Data/Data Lampiran 5 : Hasil Validitas Lampiran 6 : Hasil Reliabilitas Lampiran 7 : Hasil Regresi Lampiran 8 : Kuesioner

ABSTRAK

Kurniawati, Dewi. 2008. SKRIPSI. Judul : Pengaruh Komunikasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada KPRI Universitas Brawijaya Malang.

Pembimbing

: Jamal Lulail Yunus, SE., MM

Kata kunci

: Komunikasi, Kepuasan Kerja

Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dalam perusahaan komunikasi merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mengadakan hubungan antara manajer dengan karyawan. Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi vertikal dan komunikasi horisontal. Hal tersebut menentukan lancar tidaknya komunikasi. Penulis melakukan penelitian pada KPRI Universitas Brawijaya Malang. Koperasi ini menjadi pilihan karena berkembang cukup pesat dari tahun ke tahun meskipun dulu sempat mengalami kebekuan, akan tetapi dapat didirikan kembali sehingga mengalami kemajuan sampai sekarang.

Fokus kajian dalam penelitian ini adalah Pengaruh Komunikasi yang terdiri dari dua variabel yaitu komunikasi vertikal (X 1 ) dan komunikasi horizontal (X 2 ) terhadap kepuasan kerja karyawan (Y). Kepuasan kerja karyawan akan meningkat karena didukung beberapa faktor, diantara yang terpenting adalah komunikasi. Dalam setiap pencapaian prestasi yang diperoleh perusahaan dibutuhkan kepuasan kerja yang tinggi. Dalam hal ini komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting, semakin bagus komunikasi yang dijalankan maka semakin bagus dorongan untuk berprestasi.

Metode atau alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dan uji statistik yaitu uji F dan uji t. Data diperoleh melalui kuesioner yang dinyatakan kepada 33 orang karyawan. Dari hasil analisis didapatkan nilai F hitung sebesar F hitung 11.872 > F tabel

2.30 dan teruji pada α = 5% dan membuktikan bahwa variabel bebas berpengaruh secara simultan terhadap terhadap variabel terikat. Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel komunikasi vertikal mempunyai pengaruh paling dominan dengan t hitung paling besar 3.023 > t tabel 1.671 dan dengan siginifikansi terkecil 0.005, sedangkan analisis regresi menunjukkan hasil konstanta sebesar 0.863 yang berarti jika variabel bebas dari komunikasi tidak diperhatikan maka kepuasan kerja karyawan akan menurun sebesar konstanta tersebut.

ABSTRACT

Kurniawati, Dewi. 2008. Thesis. Title: “The Effect of Communication toward the Workers’ Job Satisfaction at KPRI of Brawijaya University of Malang”

Advisor

: Jamal Lulail Yunus, SE., MM

Keywords : Communication, Work Satisfaction

Communication is a basic human activity. In an organization, communication appears to be one of the activities between the organizational people like managers and the employees. The communication in question here covers both vertical and horizontal communication. Some factors influence effective communication. The writer conducted her research at the KPRI of Brawijaya University of Malang. This cooperative was chosen as the research setting due to its very fast year-to-year growth even though it had once stopped from operation, but could be reestablished and has been running ever since to its current success.

The focus of this study is on the effect of communication consisting of two variables, i.e., vertical communication variable (X1) and horizontal communication variable (X2) toward the employees’ job satisfaction (Y). The workers’ job satisfaction will increase with the support of some important factors such as communication. In every organizational achievement, when the communication is effective, there exists a high worker job satisfaction. Communication in this case plays a very important role; the more effective the communication kept, the more highly motivated the workers work for organizational achievement.

The study used multiple linear regression analysis technique and also T-Test and F-Test as the statistical tests. The data were gathered through questionnaires distributed to 33 employees as the respondents of the study. From the statistical analysis, it is found that the value of F count is 11.872 > F table

2.30 and tested at α = 5% level of significance, which means that the independent variables have simultaneously influenced the dependent variable. The T- test result shows that vertical communication variable has the most dominant effect with the highest value of t count 3.032 >t table 1.671 and with the smallest value of 0.005 level of significance, whereas the regression analysis shows a constant value of 0.863 which means that if the independent variable communication is ignored, then the workers’ job satisfaction will drop as much as that constant value.

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Komunikasi merupakan salah satu faktor penting terjalinnya aktivitas. Dengan komunikasi aktivitas apapun pasti terjadi baik antar individu, kelompok, maupun organisasi. Begitu pula dalam organisasi formal atau informal komunikasi yang baik sangat mendukung kelancaran aktivitas organisasi seperti yang dikatakan oleh George R. Terry “Komunikasi ibarat minyak pelumas yang dapat memberi kelancaran aktivitas organisasi dalam mencapai tujuan” (Mohyi, 1999:111). Oleh karena itu perlu adanya pengetahuan tentang komunikasi dan hal-hal yang berkaitan dengan komunikasi sehingga kita sebagai generasi calon pimpinan organisasi dapat menjadi pemimpin yang kompeten dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab.

Proses komunikasi yang efektif sangat penting bagi perusahaan dalam melaksanakan kegiatan manajemen. Manusia adalah makhluk sosial, dimana ia selalu hidup dengan manusia lain, selalu berkomunikasi dalam mengatur dan mengorganisasi kehidupannya. Ada aksioma komunikasi yang berbunyi “Seseorang tidak dapat tidak berkomunikasi” (A Person Cannot Not Communication) (Peace dan Faules, 2002:28).

Manusia merupakan salah satu elemen penting dari sebuah perusahaan. Di dalam diri manusia terdapat kepribadian yang masing- masing individu berbeda sehingga kajian mengenai manusia itu menjadi penting. Dan dengan kepribadian yang beragam manusia menjadi sebuah kajian objek yang menarik. Manusia sebagai karyawan seringkali dilingkupi oleh permasalahan yang mengganggu aktivitasnya. Gangguan ini bisa disebabkan karena individu mengalami ketidakpuasan (Widiatmoko, 2006:1).

Salah satu gejala yang paling meyakinkan dari rusaknya kondisi dalam suatu organisasi adalah rendahnya kepuasan kerja (Davis dan Newstrom, 1985:105). Dalam sebuah perusahaan, jika karyawan tersebut mengalami ketidakpuasan maka besar kemungkinannya aktivitas perusahaan akan mengalami gangguan, terjadi kemangkiran, pencurian, demonstrasi dan jelas perusahaan akan mengalami kerugian yang cukup besar. Besar-kecilnya gangguan itu lebih baik di tiadakan sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan sempurna.

Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain dalam kehidupan kehidupan sehari-hari dalam masyarakat atau dimana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam komunikasi (Muhammad, 2005:1). Dalam perusahaan komunikasi merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mengadakan

hubungan antara atasan dan bawahan. Karena itu penting dilakukan komunikasi agar maksud dan pesan yang disampaikan dapat diterima sesuai dengan keinginan pengirim berita. Faktor komunikasi juga merupakan peranan penting dalam menjaga tingkat kepuasan kerja karyawan.”Manajemen sering mempunyai masalah tidak efektifnya komunikasi” (Handoko, 1992:271). Pada dasarnya komunikasi yang efektif sangat penting bagi para manajer. Terdapat dua alasan pertama, komunikasi adalah proses melalui mana fungsi-fungsi manajemen perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dapat tercapai. Kedua komunikasi adalah kegiatan untuk para manajer mencurahkan sebagian waktu mereka.

Proses komunikasi yang terjalin akan membawa hasil yang sangat berarti bagi organisasi karena komunikasi mempunyai dua fungsi penting dalam organisasi yaitu; (1) komunikasi merupakan pertukaran informasi (2) komunikasi membantu sekelompok anggota dalam organisasi yang terpisah dari anggota lain (Purwanto, 1996:20).

Komunikasi yang baik antara manajer dengan bawahan sangat menentukan adanya hubungan yang baik antara keduanya. Bila komunikasi terjalin dengan baik maka tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik pula. Komunikasi dapat juga meningkatkan kepuasan kerja karyawan karena karyawan merasa diperhatikan oleh atasannya. Karena itu seorang manajer harus mampu membangun komunikasi dengan Komunikasi yang baik antara manajer dengan bawahan sangat menentukan adanya hubungan yang baik antara keduanya. Bila komunikasi terjalin dengan baik maka tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik pula. Komunikasi dapat juga meningkatkan kepuasan kerja karyawan karena karyawan merasa diperhatikan oleh atasannya. Karena itu seorang manajer harus mampu membangun komunikasi dengan

Oleh karena itu seorang manajer hendaknya dapat berkomunikasi dengan karyawannya dengan baik mengingat komunikasi akan menimbulkan kepuasan. Kepuasan akan menghasilkan sesuatu yang positif sehingga karyawan bergairah dan bersemangat dalam bekerja yang dalam hal ini juga akan berlaku pada KPRI Universitas Brawijaya Malang. Sebagai salah satu badan keuangan yang berazaskan kekeluargaan, koperasi merupakan salah satu bentuk organisasi ekonomi yang akhir- akhir ini mendapatkan perhatian dan penanganan khusus dari pemerintah. Hal ini terbukti dari terbentuknya departemen tersendiri yang kita kenal dengan departemen koperasi. Selain itu koperasi juga diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1 telah disebutkan bahwa: “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan”. Pasal tersebut mengandung pengertian untuk memajukan kesejahteraan umum dan hendak mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Hal inilah yang mendasari dan menjadi ciri pokok kehidupan koperasi, yang lebih lanjut dijabarkan dalam Undang- Undang Nomor 12 tahun 1967 yakni tentang pokok-pokok perkoperasian. Koperasi Indonesia berfungsi sebagai alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat, sebagai alat pendemokrasian

ekonomi nasional, sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa Indonesia, dibandingkan dengan badan usaha lain yang hanya mengutamakan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa mengutamakan kesejahteraan anggotanya. KPRI Universitas Brawijaya merupakan koperasi yang mempunyai unit usaha jasa simpan pinjam dan dagang, seperti pinjaman modal kerja, penjualan ATK, penjualan tanah kapling, dan kredit sepeda motor yang tentunya membutuhkan pengelolaan yang baik sehingga terhindar dari kekurangan atau kelebihan modal. Pada awal operasionalnya koperasi mempunyai anggota yang meliputi karyawan kantor pusat saja yang berjumlah sekitar 150 orang. Kegiatan usahanya adalah menyediakan kebutuhan bahan pokok dan kebutuhan sehari-hari para karyawan. Tahun-tahun permulaan menjalankan kegiatan, koperasi kurang menunjukkan kemajuan yang berarti, bahkan pada tahun 1972 koperasi mulai mengalami kemunduran. Dengan kemunduran tersebut pihak koperasi berusaha sekuat tenaga untuk memperbaiki, namun karena keterbatasan para pengurus dan staff karyawan pada waktu itu koperasi tidak mampu bertahan dan akhirnya koperasi dibekukan sementara. Pada akhirnya koperasi berhasil bangkit dari kebekuan dan KPRI Universitas Brawijaya mengalami kemajuan sampai sekarang,

Sebagai sebuah perusahaan yang memperkerjakan banyak karyawan dan ada perbedaan tugas antara karyawan satu dengan Sebagai sebuah perusahaan yang memperkerjakan banyak karyawan dan ada perbedaan tugas antara karyawan satu dengan

“PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA KPRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah variabel komunikasi berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kepuasan kerja karyawan pada KPRI Universitas Brawijaya Malang.

2. Apakah variabel komunikasi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kepuasan kerja karyawan KPRI Universitas Brawijaya Malang.

3. Variabel komunikasi manakah yang paling dominan pengaruhnya terhadap kepuasan kerja karyawan KPRI Universitas Brawijaya Malang.

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui variabel komunikasi yang berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kepuasan kerja karyawan pada KPRI Universitas Brawijaya Malang.

2. Untuk mengetahui variabel komunikasi yang berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kepuasan kerja karyawan pada KPRI Universitas Brawijaya Malang.

3. Untuk mengetahui variabel komunikasi manakah yang paling dominan pengaruhnya terhadap kepuasan kerja karyawan pada KPRI Universitas Brawijaya Malang.

D. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Memecahkan masalah konkrit yang dihadapi di lapangan serta menambah pengetahuan baik teori maupun praktek di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) terutama peran komunikasi terhadap kepuasan kerja karyawan.

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan personalia dan meningkatkan komunikasi antara manajer dan karyawan terhadap kepuasan kerja karyawan.

3. Bagi pihak lain, hasil penelitian ini di harapkan berguna bagi peneliti karya ilmiah yang akan datang sebagai bahan perbandingan penelitian karya ilmiah.

E. BATASAN PENELITIAN

Setelah adanya tujuan penelitian, selanjutnya perlu dilakukan batasan masalah agar pembahasan tidak terlalu bias di karenakan keterbatasan penelitian. Adapun masalah yang akan dibahas dalam pembahasan ini adalah sebagai berikut:

1. Pembahasan masalah difokuskan pada kegiatan komunikasi karyawan yaitu komunikasi vertikal dan komunikasi horisontal.

2. Pembahasan difokuskan pada kegiatan komunikasi yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

a. Asiyah dalam penelitiannya tahun 2004 dengan judul “Pengaruh Komunikasi Organisasi terhadap Prestasi Kerja Karyawan Bagian Produksi Pada Perusahaan Sepatu Ariskon Mojokerto” menyebutkan bahwa F hitung >F tabel (13,194>3,07). Artinya bahwa secara bersama-sama variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat prestasi kerja (Y).

b. Rofi’ah didalam penelitiannya yang dilakukan pada tahun 2005 di perusahaan Kompor “Kupu Mas” dengan judul “Pengaruh Komunikasi Antara Atasan dan Bawahan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Perusahaan Kompor “Kupu Mas” Merjosari Malang menyimpulkan bahwa F hitung >F tabel (4,813>4,11) atau sig F<5% (0,000<0,05). Artinya bahwa secara bersama-sama variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat kepuasan kerja (Y).

c. Nugroho dalam penelitiannya pada tahun 2006 yang dilakukan di PT. Prabha Wira Dewata Sidoarjo dengan judul “Pengaruh Komunikasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Prabha Wira Dewata menyimpulkan:

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara simultan didapatkan nilai F hitung sebesar 1,634 dan F tabel sebesar 2,15 artinya secara bersama- sama variabel komunikator (X 1 ), penyandian (X 2 ), pesan (X 3 ), perantara (X 4 ), penguraian sandi-penerima (X 5 ), balikan (X 6 ), dan kegaduhan (X 7 ) tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja (Y), dan sekaligus menjawab dari rumusan masalah pertama dengan menerima H o (F 1,634 ≤F 2,15 dan F 1,634

≥F -2,15 ) artinya tidak ada hubungan linier antar variabel.

1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial didapatkan nilai-nilai nilai keseluruhan dari T hitung , secara bersama-sama variabel X (bebas) komunikator (X 1 ), pesan (X 3 ), perantara (X 4 ), penguraian sandi- penerima (X 5 ), balikan (X 6 ) dan kegaduhan (X 7 ) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kepuasan kerja (Y), serta menjawab dari rumusan masalah kedua dengan menerima H o bahwa variabel (X) secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel (Y), kecuali pada variabel X 2 (penyandian) karena nilai t hitung nya (2,363) ≥ t tabel (2,000) maka variabel penyandian secara parsial dinyatakan berpengaruh terhadap variabel kepuasan kerja.

Untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut:

Tabel. 2.1

Tabel Penelitian Terdahulu dan Perbedaannya dengan

Penelitian sekarang

Nama Judul Tempat variabel Hasil

Asiyah Pengaruh

Pengujian hipotesis 2004

Perusahaan

1. Komunikasi

secara simultan Organisasi

didapat bahwa terhadap Prestasi Mojokerto

Ariskon

2. Komunikasi

F hitung >F tabel (13,194 Kerja Karyawan

Horisontal

> 3,07). Artinya Bagian Produksi

bahwa secara bersama-sama variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat prestasi kerja (Y). Pengujian hipotesis secara parsial didapat bahwa t hitung ≥t tabel (2,393 ≥ 1,980) t hitung ≥t tabel (3,409 ≥ 1,980) artinya bahwa kedua variabel

sangat berpengaruh terhadap Y.

Rofi’ah Pengaruh

Pengujian hipotesis 2005

Perusahaan

1. Komunikasi

secara simultan Antara Atasan

menyimpulkan dan Bawahan

“Kupu

2. Komunikasi

bahwa F hitung >F tabel Terhadap

Mas”

Eksternal

Merjosari

(4,813 > 4,11) atau

Kepuasan Kerja

sig F < 5% (0,000 < Karyawan

Malang

0,05). Artinya bahwa secara bersama-sama variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat kepuasan kerja (Y). Pengujian hipotesis secara parsial didapat bahwa – t tabel ≤t hitung (-2,02 ≤ 2,02) dan nilai probabilitas (0,007)

> 0,05 –t tabel ≤t hitung (-2,02 ≤ 2,254) dan nilai probabilitas (0,012) < 0,05 artinya kedua variabel sangat berpengaruh terhadap Y.

Nugroho Pengaruh

Pengujian 2006

PT. Prabha

1. Komunikator

komunikasi

hipotesis secara terhadap

Wira

2. Penyandian

simultan kepuasan kerja

Dewata

3. Pesan

didapatkan bahwa karyawan

F hitung ≤F tabel (1,634

secara bersama-

6. Balikan

sama variabel

7. Kegaduhan

komunikasi(x 1 ) tidak berpengaruh terhadap komunikasi(x 1 ) tidak berpengaruh terhadap

Sumber Data: Diolah

Sedangkan untuk penelitian saat ini adalah:

Judul Tempat Tahun Variabel

Pengaruh KPRI Universitas

1. Komunikasi Komunikasi

Brawijaya Malang Vertikal terhadap

(Komunikasi Kepuasan Kerja

Keatas dan Karyawan

Komunikasi Kebawah)

2. Komunikasi Horisontal

Sumber Data: Diolah

Dari tabel diatas dapat diketahui perbedaan antara penelitian awal dengan penelitian saat ini terutama pada tempat penelitian tetapi terdapat hal-hal yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu komunikasi vertikal dan komunikasi horisontal.

B. KAJIAN TEORI

1. Pengertian Komunikasi

Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dalam perusahaan komunikasi merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mengadakan hubungan antara manajer dengan bawahannya. Karena itu komunikasi perlu dilakukan agar maksud dan pesan yang disampaikan dapat diterima sesuai dengan keinginan pengirim berita.

Komunikasi yang efektif adalah penting bagi pimpinan karena dua alasan pertama, komunikasi adalah proses dimana fungsi-fungsi manajemen seperti merencanakan, mengorganisasi, memimpin, dan mengendalikan dilaksanakan. Kedua, komunikasi adalah kegiatan dimana manajer mencurahkan sebagian besar dari waktunya (Handoko, 1992:271).

Ada beberapa pendapat tentang komunikasi, antara lain: Menurut Davis dan Newstrom (1985:150) “Komunikasi adalah

pemindahan informasi dan pemahaman dari satu orang ke orang lain”. (communication is the transfer of information and understanding from one person to another person )

Rahmad J (1989:149) mengatakan bahwa “Komunikasi akan menjadi lebih berkualitas apabila didukung oleh sikap percaya, menerima, empati dan jujur diantara keduanya”.

Supratiknya (1995:30) mengungkapkan bahwa “komunikasi sebagai setiap bentuk tingkah laku seseorang baik verbal maupun nonverbal yang ditanggapi oleh orang lain”.

Menurut Louise Forsdale, seperti yang dikutip oleh Muhammad (1995:2) “komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara dan diubah”. (communication is the process by which a system is established, maintained, and altered by means of shared signals that operate according to rules ).

Menurut Nitisemito (1989:239) “komunikasi adalah sebagai suatu proses pemberitahuan dari pihak satu ke pihak lain, yang dapat berupa rencana-rencana, instruksi-instruksi, petunjuk, pesan, dan sebagainya”.

Sedangkan Kartono (2002:212) “komunikasi adalah arus informasi dan emosi yang terdapat dalam masyarakat, baik yang berlangsung secara vertikal maupun horisontal”.

Muhammad sendiri mengemukakan bahwa (1995:4) “komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun nonverbal antara si pengirim dengan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku”.

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah:

a. Suatu kegiatan untuk membuat orang lain mengerti apa yang dimaksud dalam komunikasi yang dilakukan.

b. Suatu saran pengalihan informasi dari komunikator kepada komunikan.

c. Suatu sistem agar terbentuk jalinan komunikasi antar individu.

2. Unsur-unsur Komunikasi

Telah dijelaskan di atas bahwa komunikasi adalah kegiatan penyampaian informasi oleh komunikator kepada komunikan. Dengan mempelajari definisi tersebut, kita dapat menguraikan beberapa unsur komunikasi.

Menurut Mohyi (1999:112-113) dalam komunikasi terdapat beberapa unsur komunikasi yaitu:

1. Komunikator, seseorang atau beberapa orang yang menyampaikan informasi (pesan) kepada komunikan.

2. Komunikan, seseorang atau beberapa orang yang menerima informasi dari komunikator.

3. Informasi, sesuatu yang ingin disampaikan kepada komunikan. Informasi ini terbagi lagi menjadi dua yaitu informasi yang dikirimkan dan informasi yang diterima. Selain dua hal ini, ketika komunikator menyampaikan info kepada komunikan pasti memiliki tujuan informasi yaitu tujuan ketika informasi tersebut disampaikan.

4. Media, sarana yang digunakan untuk menyalurkan informasi dari komunikator kepada komunikan.

5. Umpan balik atau efek, tanggapan (respon) atau reaksi dari komunikan ketika menerima informasi dari komunikator.

Menurut Gibson dkk (1996:107), unsur-unsur komunikasi tersebut adalah:

a. Komunikator. Dalam kerangka organisasi, komunikator adalah seorang karyawan yang memiliki gagasan, maksud, informasi, dan tujuan berkomunikasi. Secara tidak langsung kriteria karyawan seperti itu hanya dimiliki oleh karyawan manajerial.

b. Penyandian atau encoding. Setelah adanya komunikator harus ada penyandian yang menerjemahkan gagasan komunikator menjadi serangkaian tanda yang sistematis menjadi bahasa yang mengungkapkan tujuan komunikator. Bentuk utama penyandian adalah bahasa.

c. Pesan atau message. Hasil proses pembuatan berita adalah pesan. Tujuan komunikasi diungkapkan dalam bentuk pesan baik secara lisan atau verbal dan tulisan atau non verbal.

d. Perantara atau medium. Adalah sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Organisasi menyediakan informasi kepada anggotanya dengan berbagai cara termasuk komunikasi tatap muka, telepon, pertemuan kelompok, komputer, memo, pernyataan kebijaksanaan, sistem imbalan, jadwal produksi dan ramalan penjualan.

e. Penguraian sandi-penerima. Agar proses komunikasi dapat berlangsung dengan baik, pesan harus disandikan sesuai dengan penerima. Penguraian sandi adalah istilah teknis bagi proses pemikiran penerima. Jadi penguraian sandi mencakup penafsiran. Jika penguraian itu semakin mendekati maksud yang ingin dicapai komunikator, semakin efektif pula proses komunikasi.

f. Balikan atau feedback. Dalam proses komunikasi diperlukan adanya balikan, karena balikan menyediakan bagi tanggapan penerima sehingga memungkinkan komunikator untuk memutuskan apakah pesan itu sudah diterima dengan baik atau belum.

g. Kegaduhan atau noise. Dalam kerangka komunikasi manusiawi, kegaduhan dapat dianggap sebagai faktor yang mengganggu pesan yang dikehendaki.

Sedangkan menurut Gitosudarmo (1997:199-201) terdapat delapan unsur pokok dalam proses komunikasi, antara lain sebagai berikut:

a. Pengirim adalah orang yang memiliki informasi dan kehendak untuk menyampaikannya kepada orang lain.

b. Encoding (penyandian) adalah proses mengubah informasi ke dalam isyarat atau simbol tertentu untuk ditramisikan. Proses penyandian ini dilakukan oleh pengirim.

c. Message (pesan) adalah informasi yang hendak disampaikan pengirim kepada penerima.

d. Channel (saluran) adalah alat dimana pesan berpindah dari pengirim ke penerima.

e. Receiver (penerima) adalah orang yang menerima informasi dari pengirim. Penerima melakukan proses penafsiran atas informasi yang diterima dari pengirim.

f. Decoding (penafsiran) adalah proses menterjemahkan pesan dari pengirim.

g. Feedback (umpan balik) adalah tanggapan penerima atas informasi yang disampaikan pengirim.

h. Noise (gangguan) adalah setiap faktor yang mengganggu penyampaian atau penerimaan pesan dari pengirim kepada penerima. Gangguan dapat terjadi pada setiap elemen dari komunikasi.

3. Fungsi dan Tujuan Komunikasi

Komunikasi mempunyai empat fungsi utama dalam sebuah kelompok atau organisasi, yaitu: fungsi kendali, motivasi, pernyataan emosi, dan informasi. Komunikasi berfungsi untuk mengendalikan perilaku anggotanya hal ini bisa dilihat melalui tata tertib, peraturan dan lain-lainnya. Komunikasi juga memelihara motivasi dengan memberikan penjelasan kepada karyawan /anggota tentang apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, seberapa baik dikerjakan, dan seterusnya. Selain itu komunikasi merupakan jalan untuk menyampaikan, Komunikasi mempunyai empat fungsi utama dalam sebuah kelompok atau organisasi, yaitu: fungsi kendali, motivasi, pernyataan emosi, dan informasi. Komunikasi berfungsi untuk mengendalikan perilaku anggotanya hal ini bisa dilihat melalui tata tertib, peraturan dan lain-lainnya. Komunikasi juga memelihara motivasi dengan memberikan penjelasan kepada karyawan /anggota tentang apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, seberapa baik dikerjakan, dan seterusnya. Selain itu komunikasi merupakan jalan untuk menyampaikan,

Menurut Pareek (1996:97-99) tidak hanya fungsi saja yang ada dalam komunikasi, tetapi komunikasi juga memiliki tujuan yaitu:

a. Memberikan informasi, mengirimkan informasi dari suatu sumber kepada orang-orang atau kelompok alamat komunikasi.

b. Umpan balik, komunikasi umpan balik membantu usaha mengambil langkah-langkah perbaikan dan penyesuaian yang diperlukan serta memberikan motivasi kepada orang-orang/karyawan untuk mengembangkan rencana-rencana yang menantang dan realistis.

c. Pengaruh, mempengaruhi orang.

d. Memecahkan persoalan.

e. Pengendalian, komunikasi membantu terlaksananya pengendalian.

f. Pengambilan keputusan, penyelesaian alternatif dan pertukaran pendapat tentang berbagai hal.

g. Mempermudah perubahan, efektivitas suatu perubahan yang diadakan dalam suatu organisasi sebagian besar tergantung pada kejernihan dan spontanitas komunikasi.

h. Pembentukan kelompok, komunikasi membantu pembentukan hubungan.

4. Macam-macam Komunikasi

Menurut Mohyi (1999:113-115) macam-macam komunikasi manajemen dapat dikelompokkan berdasarkan berikut:

a. Berdasarkan tempatnya komunikasi dapat dibagi:

1. Komunikasi internal (internal communication), yaitu bila dilihat dari arus komunikasinya terdiri dari:

a) Komunikasi vertikal (vertical communication).

b) Komunikasi horizontal (horizontal communication).

c) Komunikasi diagonal (diagonal communication).

2. Komunikasi eksternal:

a) Komunikasi dengan masyarakat sekitar.

b) Komunikasi dengan lembaga, instansi atau organisasi lain.

c) Komunikasi dengan pers.

d) Komunikasi dengan pelanggan.

b. Berdasarkan lambang yang digunakan komunikasi dapat dibagi:

1. Komunikasi verbal (verbal communication), terdiri dari:

a) Komunikasi dengan lisan.

b) Komunikasi dengan tulisan.

2. Komunikasi non verbal:

a) Komunikasi dengan gerak isyarat (gesture).

b) Komunikasi dengan gambar.

c) Komunikasi dengan warna.

c. Berdasarkan metode (tehnik) dalam komunikasi, dapat dibagi:

1. Komunikasi langsung (direct communication), terdiri dari:

a) Komunikasi antar personal.

b) Komunikasi dengan kelompok, yang meliputi:

1) Kelompok besar.

2) Kelompok kecil.

2. Komunikasi tidak langsung (indirect communication), terdiri dari:

a) Komunikasi dengan media massa (mass media).

b) Komunikasi dengan media non massa (non mass media). Robbins (2002:148) menyebutnya sebagai arah komunikasi. Menurutnya, komunikasi dapat berjalan secara vertikal maupun lateral atau horisontal. Dimensi vertikal dapat dibagi menjadi dua arah, yaitu kebawah dan keatas. Dikatakan kebawah jika komunikasi yang berlangsung dari tingkatan tertentu dalam suatu kelompok atau organisasi menuju ke tingkatan yang lebih rendah, dan dikatakan ke atas jika komunikasi itu mengalir ke tingkatan yang lebih tinggi dalam suatu kelompok atau organisasi.

Sedangkan komunikasi lateral atau horisontal adalah ketika komunikasi terjadi diantara anggota dari kelompok kerja yang sama, antara anggota kelompok kerja pada tingkatan yang sama, diantara manajer pada tingkat yang sama dan sebagainya.

Selanjutnya menurut Gibson (1996:110), desain organisasi harus memungkinkan terjadinya komunikasi ke empat arah yang berbeda: ke bawah, ke atas, horisontal dan diagonal sebagai berikut:

1. Komunikasi ke bawah (downward communication). Komunikasi ke bawah mengalir dari individu di tingkat atas hirarki kepada orang- orang ditingkat yang lebih tinggi, bentuk komunikasi ke bawah yang paling umum adalah instruksi kerja, memo resmi, prosedur, dan sebagainya.

2. Komunikasi ke atas (upward communication). Komunikasi ke atas mengalir dari tingkat ke bawah ke tingkat atas sebuah organisasi dan mencakup kotak saran, pertemuan kelompok dan prosedur keluhan.

3. Komunikasi horisontal (horizontal communication). Jenis komunikasi yang mengalir melintasi berbagai fungsi dalam organisasi. Bentuk komunikasi diperlukan untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan berbagai fungsi organisasi.

4. Komunikasi diagonal (diagonal communication). Komunikasi diagonal bersilang melintasi fungsi dan tingkatan dalam organisasi, serta penting dalam situasi di mana anggota tidak dapat berkomunikasi lewat saluran ke atas ke bawah maupun horisontal.

Purwanto (1996:23) mengatakan bahwa dalam struktur organisasi garis, fungsional, maupun matrik nampak berbagai macam posisi atau kedudukan yang masing-masing sesuai dengan batas tanggungjawab dan Purwanto (1996:23) mengatakan bahwa dalam struktur organisasi garis, fungsional, maupun matrik nampak berbagai macam posisi atau kedudukan yang masing-masing sesuai dengan batas tanggungjawab dan

1. Komunikasi Vertikal

a. Komunikasi Dari Atas Ke Bawah Secara sederhana, transformasi informasi dari pimpinan ke bawahan umumnya terkait dengan tanggungjawab dan wewenang seseorang dalam suatu organisasi.

b. Komunikasi Dari Bawah Ke Atas Alur informasi berasal dari bawah menuju ke atas. Informasi mula- mula berasal dari para karyawan selanjutnya disampaikan ke bagian pabrik, ke manajer produksi, dan akhirnya ke manajer umum.

2. Komunikasi Horisontal Komunikasi horisontal sering disebut dengan istilah komunikasi lateral adalah komunikasi yang terjadi antar bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar atau sederajat dalam suatu organisasi. Dari empat pendapat tersebut pada dasarnya terdapat kesamaan

terutama mengenai arah atau jalur komunikasi, sekaligus memiliki sedikit penjabaran. Hal ini terlihat pada pembahasan Mohyi yang menyebutkan komunikasi berdasarkan lambang dan tehnik serta Gibson yang menambahkan tentang komunikasi diagonal.

Selain itu Gibson dkk (1996) menyebutkan bahwa di dalam perusahaan itu terdapat komunikasi antar pribadi yang mengalir dari orang ke orang secara langsung atau dalam suasana kelompok dan dapat bervariasi dari perintah langsung sampai dengan percakapan sepintas lalu.

5. Bentuk Dasar Komunikasi

Komunikasi yang efektif tentu saja memiliki beberapa alat untuk menyampaikan suatu pesan. Mereka tahu bagaimana menempatkan kata yang membentuk arti, bagaimana mengajak peserta untuk aktif diskusi dan apakah pesan tersebut akan disampaikan secara tulisan atau lisan.mereka juga memperkuat kata-kata mereka dengan gerak isyarat dan tindakan.

Menurut Purwanto (1996:2) bentuk dasar komunikasi yang lazim digunakan dalam praktek dunia bisnis dan non bisnis ada dua yaitu komunikasi verbal dan nonverbal. Masing-masing bentuk komunikasi tersebut dijelaskan secara singkat sebagai berikut:

a. Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan dan lisan. Melalui komunikasi lisan atau tulisan diharapkan agar orang memahami apa yang disampaikan pembicara atau penulis. Penyampaian pesan lewat tulisan Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan dan lisan. Melalui komunikasi lisan atau tulisan diharapkan agar orang memahami apa yang disampaikan pembicara atau penulis. Penyampaian pesan lewat tulisan

b. Komunikasi Nonverbal

Bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis adalah komunikasi nonverbal. Menurut teori antropologi sebelum manusia menggunakan kata-kata mereka telah menggunakan gerakan tubuh atau bahasa isyarat (body language) sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang lain. Artinya, dalam komunikasi nonverbal orang dapat mengambil suatu kesimpulan tentang berbagai macam perasaan orang, baik rasa senang, rasa benci, cinta, rindu, dan sebagainya. Komunikasi nonverbal juga berbeda dengan komunikasi verbal dalam hal penyampaian pesan. Pada komunikasi nonverbal pesan disampaikan secara spontan. Sedangkan dalam komunikasi verbal seseorang sudah memiliki suatu rencana tentang apa yang akan disampaikannya.

6. Proses dalam Komunikasi

Dalam komunikasi terdapat upaya menyampaikan informasi oleh komunikator kepada komunikan. Penyampaian ini membutuhkan beberapa proses.

Proses tersebut menurut Robbins (2002:147) mengatakan bahwa “proses komunikasi terdiri dari 7 bagian; (1) sumber berita, (2) Proses tersebut menurut Robbins (2002:147) mengatakan bahwa “proses komunikasi terdiri dari 7 bagian; (1) sumber berita, (2)

Sementara menurut Gibson dkk (1996:105) proses itu terdiri atas lima unsur; (1) komunikator, (2) pesan, (3) perantara, (4) penerima dan (5) balikan.proses tersebut seperti pada gambar berikut:

Gambar. 2.1 Proses Komunikasi

Sumber : Gibson, 1996:105

Selain itu Davis dan Newstrom (1985:152-153) berpendapat bahwa proses penyampaian pesan dari pengirim kepada penerima ini mengharuskan adanya enam langkah yaitu:

a. Mengembangkan gagasan yang ingin disampaikan pengirim.

b. Menyandikan gagasan menjadi kata-kata, bagan atau simbol lain yang pantas.

c. Menyampaikan dengan cara yang dipilih, seperti melalui memo, telepon atau kunjungan pribadi.

d. Menerima pesan.

e. Mengolah sandi agar pesan yang disampaikan dapat dipahami.

f. Penggunaan pesan yang digunakan oleh penerima. Sedangkan menurut Mohyi (1999:115-116), proses komunikasi itu pada awalnya berangkat dari komunikator atau pengirim pesan, di mana proses tersebut dapat disusun sebagai berikut:

a. Si pengirim (komunikator) menyiapkan pesan (berita).

b. Menentukan memakai saluran atau tidak.

c. Mengirim pesan (berita).

d. Komunikan (penerima) menafsirkan pesan atau berita.

e. Komunikan memberikan umpan balik atau bereaksi mengikuti, menolak atau diam.

Sehingga dari sekian sumber, terdapat beberapa yang sangat penting, yaitu:

a. Komunikator sebagai sumber berita.

b. Pesan sebagai produk berbentuk fisik.

c. Perantara.

d. Penerima atau komunikan.

e. Balikan.

7. Syarat-syarat Komunikasi Efektif

Menurut Mohyi (1999:116), agar komunikasi yang dilakukan dapat efektif dan efisien, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Komunikasi harus dilandasi oleh rasa saling percaya/adanya pengertian.

2. Komunikasi yang dilakukan harus memenuhi syarat (jelas, tegas, lengkap, singkat, dan tepat waktu).

3. Dalam melaksanakan komunikasi perlu memperhatikan situasi dan kondisi.

4. Apabila dianggap perlu maka melaksanakan komunikasi dapat menggunakan persuasi (memasukkan faktor sugesti, sehingga apa yang diinginkan dalam merubah sikap, tingkah laku dan perbuatan dari bawahan mencapai sasaran).

Sementara Robbins (2002:155-156) mengatakan agar komunikasi yang dilakukan dapat efektif hendaknya memperhatikan hal-hal yang dapat memperlambat atau mengacaukan komunikasi sebagai berikut:

1. Penyaringan, mengacu pada manipulasi informasi secara sengaja oleh pengirim berita sehingga informasi itu akan tampak lebih menyenangkan bagi penerima informasi.

2. Persepsi Selektif, penerima informasi dalam proses komunikasi melihat dan mendengar sesuatu dengan selektif berdasarkan kebutuhan, motivasi, latar belakang dan karakteristik kepribadiannya.

3. Gaya Gender, laki-laki dan perempuan menggunakan komunikasi lisan untuk alasan yang berbeda. Sebagai konsekuensinya, jenis 3. Gaya Gender, laki-laki dan perempuan menggunakan komunikasi lisan untuk alasan yang berbeda. Sebagai konsekuensinya, jenis

4. Emosi, perasaan penerima informasi akan mempengaruhi cara dia menafsirkannya.

5. Bahasa, kata-kata mempunyai arti yang berbeda bagi orang yang berbeda pula.

6. Petunjuk Non Verbal, petunjuk non verbal hampir selalu diiringi dengan komunikasi lisan. Selama berkesesuaian keduanya akan saling menguatkan dan sebaliknya.

8. Hambatan-hambatan dalam Komunikasi

Komunikasi sering tidak efektif, karena adanya kekuatan-kekuatan dari luar yang menghambat pelaksanaan komunikasi tersebut. Hambatan- hambatan komunikasi yang efektif biasanya disebabkan dari dalam tubuh organisasi itu sendiri dan juga hambatan-hambatan antar pribadi. Hambatan antar pribadi bias berupa status komunikator atau komunikan, pembelaan diri, ketidaktepatan bahasa, kelemahan pendengaran dan pengorganisasian lingkungan atau perspektif selektif. Dalam hal ini Nitisemito (1989:252) menyebutkan hambatan komunikasi:

1. Hambatan psikologi. Hambatan psikologi ini terjadi karena beberapa hal, misalnya karena komunikasi yang disampaikan sering keliru dan diralat, turunnya kewibawaan dari atasan dan sebagainya.

2. Hambatan kurang adanya motivasi. Kemampuan perusahaan untuk memotivasi orang-orang karena merupakan kunci mau tidaknya orang-orang melaksanakan rencana, instruksi, petunjuk dan saran yang dikomunikasikan.

3. Hambatan kurang adanya partisipsi. Partisipasi antara yang satu dengan yang lain perlu ditingkatkan baik antara atasan dan bawahan maupun tingkat yang sejajar. Untuk meningkatkan partisipasi maka perlu untuk ikut serta dalam pembuatan rencana-rencana.

4. Hambatan banyaknya perantara. Suatu komunikasi dalam penyampaiannya mungkin harus melalui beberapa perantara. Dan mungkin perantara yang harus dilalui dengan penyampaian komunikasi ini cukup baik.

Teori yang dipakai adalah teori dari Purwanto (1996:23) karena sesuai dengan keadaan yang terjadi di KPRI Universitas Brawijaya Malang.

9. Pengertian Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja merupakan kebahagiaan pegawai yang tercermin dari sikap dan perilaku melaksanakan tugas pekerjaannya. Dengan kata lain kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Sikap positif pegawai terhadap pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi dalam lingkungan pekerjaannya (Davis Keith, 1985:105).

Definisi dari kepuasan kerja dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut: Pentingnya kepuasan kerja itu jelas, para manajer seharusnya peduli akan tingkat kepuasan kerja dalam organisasi karena sekurangnya tiga alasan: (1) ada bukti yang jelas bahwa karyawan yang tidak terpuaskan lebih sering melewatkan kerja dan lebih besar kemungkinan mengundurkan diri; (2) telah diperagakan bahwa karyawan yang terpuaskan mempunyai kesehatan yang lebih baik dan usia yang lebih panjang; (3) kepuasan pada pekerjaan dibawa ke kehidupan karyawan diluar pekerjaan (Robbins, 1996:187)

Menurut Robbins (2003:101) mendefinisikan kepuasan kerja adalah sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukkan sikap yang positif terhadap pekerjaan itu. Seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya menunjukkan sikap yang negatif terhadap pekerjaan itu.

Sedangkan Handoko (2001:193) mendefinisikan kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya.

Hasibuan (2003:202) sendiri mendefinisikan kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan.

Werther dan Davis dalam Mangkunegara (2001:117) menjelaskan kepuasan kerja sebagai “Suatu perasaan yang menyokong diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaan yang melibatkan aspek-aspek seperti upah atau gaji yang diterima, kesempatan pengembangan karier, hubungan dengan pegawai lainnya, penempatan kerja, jenis pekerjaan, struktur organisasi, mutu pengawasan. Sedangkan perasaan yang berhubungan dengan dirinya antara lain umur, kondisi kesehatan, kemampuan, dan pendidikan”.

Pendapat lain dikemukakan oleh Martoyo (2000:142) bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosional karyawan dimana terjadi dan tidak terjadi antara nilai balas jasa kerja karyawan dari perusahaan atau Pendapat lain dikemukakan oleh Martoyo (2000:142) bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosional karyawan dimana terjadi dan tidak terjadi antara nilai balas jasa kerja karyawan dari perusahaan atau

10. Teori Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja karyawan harus diciptakan sebaik-baiknya agar moral kerja, dedikasi, kecintaan, dan kedisiplinan karyawan dapat meningkat (Hasibuan, 1990:222).

Berikut ini teori-teori tentang kepuasan kerja karyawan:

1. Teori Dua Faktor menurut Herzberg (1959). Prinsip teori ini adalah bahwa kepuasan dan ketidakpuasan kerja merupakan dua hal yang berbeda. Juga dikemukakan situasi yang mempengaruhi sikap seseorang terhadap pekerjaannya. Hal ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu:

1) Faktor pemuas pekerjaan/motivasional meliputi rasa pencapaian hasil, pengakuan, tanggung jawab, kemajuan, pekerjaan itu sendiri.

2) Faktor pemeliharaan/hygiene meliputi peraturan, perusahaan, administrasi, pengawasan upah, hubungan personalia, kondisi kerja, jaminan keselamatan kerja dan status (Gitosudarmo, 2000:35).

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENGARUH GLOBAL WAR ON TERRORISM TERHADAP KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBERANTAS TERORISME

57 269 37

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI CAFE MADAM WANG SECRET GARDEN MALANG

18 115 26