HASIL DAN PEMBAHASAN
Alasan Pedagang Makanan Bertahan di Lahan Umum
Pedagang dapat memanfaatkan lahan milik sendiri, sewa atau public area seperti trotoar dan pinggir jalan. Berdasarkan tabel 7 menunjukkan bahwa dari 6 pedagang makanan yang mempekerjakan diri sendiri terdapat 3 pedagang makanan yang memanfaatkan public area. Sementara itu dari 29 pedagang makanan yang mempekerjakan pegawai terdapat 9 pedagang makanan yang memanfaatkan public area. Dari data pedagang makanan yang memanfaatkan public area tersebut jika dijumlahkan, maka dapat disimpulkan bahwa walaupun hanya terdapat 12 atau 34,3% pedagang makanan yang memanfaatkan public area, namun baik pedagang makanan yang mempekerjakan diri sendiri atau mempekerjakan pegawai yang memanfaatkan public area tetap bertahan berdagang makanan di public area.
Dari kesimpulan tabel 7 maka perlu diketahui alasan mengapa pada pedagang makanan yang mempekerjakan diri sendiri atau mempekerjakan pegawai tetap bertahan berdagang makanan di public area. Tabel 8 menunjukkan jumlah dan persentase responden pedagang makanan di Jalan Babakan menurut alasan bernafkah dan pemanfaatan lahan berdagang.
Tabel 7. Jumlah dan persentase responden pedagang makanan di Jalan Babakan menurut tenaga kerja yang dipekerjakan dan pemanfaatan lahan berdagang, tahun 2012
Tenaga Kerja
Pemanfaatan lahan
Berdagang
Total
Milik sendiri
Mempekerjakan diri sendiri
Mempekerjakan pegawai
Sumber: data primer
Berdasarkan tabel 8 menunjukkan bahwa dari 12 pedagang yang berdagang di area publik yaitu pinggir jalan dan trotoar, terdapat 12 pedagang yang mempunyai alasan bertahan berdagang makanan karena adanya tuntutan hidup. Sementara itu, tabel 8di atas juga menunjukkan bahwa dari 35 responden pedagang makanan di Jalan Babakan, terdapat 80% pedagang makanan yang bertahan berdagang makanan karena adanya tuntutan hidup. Hal ini dapat diartikan bahwa sebagian besar pedagang makanaan bertahan berdagang makanan karena adanya tuntutan hidup, sedangkan semua pedagang makanan yang berdagang di public area mempunyai alasan tetap bertahan berdagang makanan karena adanya tuntutan hidup.
Tabel 8. Jumlah dan persentase responden pedagang makanan di Jalan Babakan menurut alasan bernafkah dan status penguasaan lahan, tahun 2012
Status Penguasaan Lahan
Alasan bernafkah Total
Menambah kekayaan
Tuntutan hidup
Milik sendiri
Lahan sewa
Area publik
Sumber: data primer Hasil dari analisis data kuantitaif ini diperkuat dengan contoh kasus Ibu NAR (41 tahun).
“Katanya IPB akan menggusur pedagang-pedagang seperti saya Mbak. Ya, saya harus bagaimana jika nanti itu benar-benar terjadi. Saya berfikir bagaimana keadaan saya nanti. Saya mencari makan dari berdagang seperti ini Mbak. Malah akhir-akhir ini pegawai desa semakin menekan pedagang seperti saya dengan 12ias12an katanya pedagang seperti saya itu 12ias berjualan berkat pertolongan dari desa. Makanya Mbak pegawai desa mau menaikan uang retribusi dari Rp3500 per hari Rp10.000 per hari jika tidak membayar katanya saya disuruh tidak berjualan di sini. Berjualan seperti ini dengan beban menghidupi dua anak yang baru masuk SMK itu sangatlah sulit, makanya Mbak, saya menggadaikan surat rumah dan menjual perhiasan untuk biaya sekolah anak saya dan juga digunakan sebagai modal usaha berdagang. Akibat dari itu, hingga sampai saat ini saya masih harus menyicil Rp600.000 per bulan pada penggadaian”(NAR, 41 tahun).
Contoh kasus Ibu NAR yang merupakan pedagang makanan yang berdagang di trotoar, penuturan Ibu NAR menunjukkan bahwa Ibu NAR masih bertahan berdagang makanan di trotoar walaupun adanya resiko penggusuran, karena adanya tuntutan hidup untuk menafkahi kedua anaknya. Bagi Ibu NAR trotoar adalah sumber nafkah yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi tuntutan kehidupan agar bisa bertahan hidup.
Berdasarkan penjelasan tabel 8 di atas maka hipotesis yang menyatakan diduga karena alasan bertahan hidup Berdasarkan penjelasan tabel 8 di atas maka hipotesis yang menyatakan diduga karena alasan bertahan hidup
dilakukan oleh rumah tangga pedagang makanan Tabel 9. Jumlah responden pedagang makanan di Jalan
yang tergolong pada tingkat pendapatan rendah, Babakan menurut tingkat alasan bernafkah dan
sedang dan tinggi. Pada rumah tangga pedagang tingkat strategi nafkah, tahun 2012
makanan yang tergolong pada tingkat pendapatan rendah mempunyai sumber nafkah berupa modal
Tingkat strategi Tingkat alasan bernafkah
Total
finansial dan tingkat pendidikannya rendah, sehingga
nafkah Tinggi
Rendah
rumah tangga tersebut hanya mampu memanipulasi
(tuntutan
(menambah
secara maksimal sumber nafkah berupa kekuatan
4 0 4 dalam diri untuk dieksploitasi agar bisa mendatangkan Sedang
10 3 13 banyak pendapatan.
Tinggi
14 4 18 3. Strategi menekan biaya berdagang
28 7 35 Penekanan biaya berdagang ini dimaksudkan agar Sumber: data primer
Total
biaya yang dikeluarkan untuk berdagang menjadi berkurang. Penekanan biaya berdagang yang
Berdasarkan tabel 9 menunjukkan bahwa karena alasan dilakukan sebagai berikut: pertama, pedagang juga adanya tuntutan kehidupan atau bertahan hidup maka menekan biaya transportasi yaitu dengan cara tinggal semakin beragam strategi nafkah yang dibangun oleh di tempat yang dekat dengan tempat berdagang; rumah tangga pedagang makanan di Jalan Babakan. Hal kedua, menekan biaya sewa rumah dan tempat ini disebabkan keterbatasan sumber nafkah yang berdagang; ketiga, pedagang menekan biaya digunakan sebagai basis nafkah. Keterbatasan sumber transportasi yaitu dengan cara tinggal di satu nafkah ini memaksa pedagang makanan harus bangunan yang sama dengan tempat berdagang; memanipulasi pemanfaatan sumber nafkah yang ada keempat, pedagang menekan biaya dengan menjual sampai batas maksimal pemanfaatan sebagai basis strategi makanan dagangang sisa sebelumnya.
nafkah .
4. Strategi pemanfaatan lahan
Strategi Nafkah Pedagang Makanan
Strategi pemanfaatan lahan, berjualan di lahan umum yaitu di trotoar dipilih karena berdagang di trotoar
Strategi nafkah yang dibangun oleh pedagang makanan lebih mengguntungkan akibat tata letak yang dekat terdiri atas: pola nafkah ganda, strategi mengeksploitasi
dengan konsumen, sedangkan berdagang di lahan diri, strategi menekan biaya berdagang, strategi
umum yaitu di trotoar mempunyai banyak resiko. pemanfaatan lahan, strategi mempekerjakan anggota
Sementara itu, berdasarkan observasi di lapang keluarga, strategi pembagian kerja, strategi ekspansi
biasanya pedagang yang berdagang di lahan umum usaha, serta strategi berhutang dan mencairkan investasi
(trotoar dan pinggir jalan) ini adalah pedagang yang serta strategi mengamankan usaha bisnis makanan.
berdagang menggunakan gerobak atau mendirikan
1. Strategi pola nafkah ganda tenda sementara. Pola nafkah ganda yang berlangsung pada rumah 5. Strategi mempekerjakan anggota keluarga.
tangga pedagang makanan adalah sebagai berikut. Strategi memperjakan anggota keluarga, Pertama, suami-istri yang masing-masing bekerja
mempekerjakan anggota keluarga dimaksudkan untuk dalam satu sektor informal yaitu berdagang makanan.
mengamankan usaha berdagangnya karena ada aspek Strategi nafkah pola nafkah ganda dengan bentuk ini
dari pegawai yang bisa dipercaya yaitu tentang sikap dilakukan oleh rumah tangga yang anggota rumah
dan moral pegawai tersebut. Sementara itu, upah tangga mempunyai tingkat pendidikan rendah dan
diberikan kepada anggota keluarga yang dipekerjakan sedang. Kedua, suami-istri bekerja di sektor informal
ditujukan untuk membantu orang tuanya, di mana namun berlainan jenis sektor informal yang
dengan menggaji anggota keluarga maka anggota diusahakan. Strategi nafkah pola nafkah ganda dengan
keluarga tidak lagi membebani keluarga dan rumah bentuk ini dilakukan oleh rumah tangga yang anggota
tangganya. rumah tangga mempunyai tingkat pendidikan rendah 6. Strategi pembagian kerja
dan sangat rendah. Ketiga, suami-istri bekerja di Strategi pembagian kerja yang dilakukan dalam usaha sektor yang berlainan yaitu antara sektor informal dan
berdagang makanan dimaksudkan agar pendapatan formal.
yang diperoleh menjadi lebih banyak karena semakin
2. Strategi mengeksploitasi diri cepat pelayanana maka semakin banyak konsumen Strategi mengeksploitasi diri merupakan strategi yang
yang dapat dilayani. Semakin jelas pembagian kerja dilakukan pedagang makanan melalui pemerasan
maka pegawai yang dipekerjakan pun semakin tenaga dari tubuh agar pendapatan yang mereka
banyak. Semakin banyak pegawai yang dipekerjakan
peroleh bertambah. Tujuan dari strategi maka semakin cepat pelayanan konsumen sehingga mengeksploitasi diri dengan bekerja di dua jenis
konsumen yang bisa dilayani semakin banyak. sektor informal berbeda ini, untuk mendapatkan
Semakin banyak konsumen yang dapat dilayani maka pendapatan tambahan untuk mencukupi kebutuhan
pendapatan semakin banyak juga. Strategi pembagian
Amalia, Rizka. et. al.Struktur dan Strategi Nafkah Pedagang Makanan di Sektor Informal Daerah Suburban Kabupaten Bogor | 13 Amalia, Rizka. et. al.Struktur dan Strategi Nafkah Pedagang Makanan di Sektor Informal Daerah Suburban Kabupaten Bogor | 13
investasi yang membedakan antara rumah tangga
7. Strategi ekspansi usaha pedagang makanan tingkat pendapatan tinggi dan sedang Strategi Ekspansi usaha berdagang ini dilakukan oleh atau rendah adalah membeli rumah, membeli pedagang yang mempunyai tingkat pendapatan rumah sawah/lahan, dan ekspansi usaha. Alasan ragam investasi tangga tergolong sedang dan tinggi, sehingga dapat ini dilakukan untuk menambah pendapatan rumah tangga. dipastikan bahwa rumah tangga pedagang makanan Ragam investasi berupa membeli rumah, membeli yang melakukan strategi ekspansi usaha ini adalah sawah/lahan, dan ekspansi usaha hanya bisa dilakukan mereka yang mempunyai modal finansial yang lebih oleh rumah tangga pedagang makanan yang tergolong dari cukup. Ekspansi usaha dimaksudkan untuk pada tingkat pendapatan tinggi karena kapasitas menambah pendapatan berdagang dan sebagai sarana menabung yang dimiliki juga tinggi. investasi. Ekspansi usaha dapat dibedakan menjadi Tabel 10. Jumlah responden pedagang makanan di Jalan dua yaitu ekspansi usaha berdagang makanan dan
Babakan menurut tingkat saving capacity dan ekspansi usaha dalam bentuk lain selain usaha
ragam investasi, tahun 2012 berdagang.
8. Strategi berhutang dan mencairkan investasi
Ragam investasi
Tingkat saving capacity
Strategi berhutang dan mencairkan investasi berkaitan
rendah
sedang tinggi Total
dengan modal finansial yang dimiliki oleh pedagang Menabung di rumah
makanan dalam menjalankan usaha berdagang Menabung di rumah makanannya ketika masa sulit.
dan di bank, serta
9. Strategi mengamankan usaha bisnis makanan
membeli alat elektronik
Strategi mengamankan usaha bisnis berdagang Menabung di rumah
2 1 0 makanan yang dilakukan oleh pekerja sektor informal 3 adalah jaminan keamanan usaha bisnis makanan dari Menabung lembaga
dan di bank
aparat desa, IPB, preman (penguasa lahan) dan lainnya (arisan)
pemilik lahan. Strategi mengamankan usaha bisnis Membeli alat elektronik
makanan ini dilakukan oleh rumah tangga pedagang Menabung di rumah makanan agar mereka terhindar dari penggusuran dan
dan di bank, membeli alat elektronik, dan
relokasi. Berdasarkan kisah strategi bertahan hidup yang dilakukan
membeli hewan
oleh golongan tingkat pendapatan rumah tangga tinggi, Menabung di rumah sedang dan rendah menunjukkan perbedaan.
dan di bank, membeli alat elektronik dan
Pengelolaan Surplus Pendapatan Pekerja Sektor membeli perhiasan
Informal
Menabung di rumah
Cara investasi yang dilakukan oleh pedagang makanan dan di bank, membeli
alat elektronik,
tidak hanya dengan menginvestasikan kapasitas membeli perhiasan, dan menabung pada barang-barang berharga yang kasat mata,
membeli rumah
tetapi juga diinvestasikan dalam bentuk menyekolahkan Menabung di rumah anak. Berdasarkan tabel 10 menunjukkan bahwa ragam dan di bank, membeli investasi pada rumah tangga pedagang makanan yang alat elektronik, tergolong pada tingkat saving capacity rendah dan sedang
membeli perhiasan,
adalah menabung di rumah, menabung di bank, membeli rumah, sawah/lahan, dan menabung di lembaga lain (arisan), membeli alat ekspansi usaha elektronik, membeli hewan dan membeli perhiasan. Cara
Ekspansi usaha
investasi ini dipilih oleh rumah tangga pedagang yang
tergolong pada tingkat pendapatan rendah dan sedang Total
karena mudahnya akses mencairkan investasi tersebut Sumber : data primer menjadi uang ketika masa krisis/sulit. Sementara itu, Berdasarkan tabel 10 menunjukkan bahwa semakin tinggi ragam investasi pada rumah tangga pedagang makanan kapasitas menabung maka semakin beragam cara yang tergolong pada tingkat saving capacity adalah investasi yang dilakukan. Berdasarkan penjelasan tabel menabung di rumah, menabung di bank, membeli alat tersebut maka hipotesis yang menyatakan diduga semakin elektronik, membeli perhiasan, membeli rumah, membeli tinggi kapasitas menabung maka semakin bervariasi sawah/lahan, dan ekspansi usaha. Hal itu menunjukkan ragam investasi yang dilakukan oleh pekerja sektor bahwa pada rumah tangga pedagang makanan yang informal, dapat diterima. tergolong pada tingkat pendapatan tinggi juga melakukan ragam investasi yang sama dengan rumah tangga
14 | Amalia, Rizka. et. al.Struktur dan Strategi Nafkah Pedagang Makanan di Sektor Informal Daerah Suburban Kabupaten Bogor
KESIMPULAN DAN SARAN
Institut Pertanian Bogor. ISSN: 1987-4333, vol.
01, no. 2. dapat diunduh dari:
Kesimpulan
http://jurnalsodality.ipb.ac.id/jurnalpdf/edisi2- Berdasarkan tujuan dan masalah penelitian yang telah
1.pdf
disusun di pendahuluan, maka terdapat tiga kesimpulan Ellis, F., 2000. Rural livehoods and diversity in untuk menjawah masalah penelitian tersebut yaitu: (1)
developing countries. New York: Oxford strategi-strategi yang dilakukan oleh pekerja sektor
University press
informal khususnya pedagang makanan di Jalan Babakan Hart, K., 1973. Informal income opportunities and urban untuk mempertahankan kehidupan adalah pola nafkah
employment in Ghana. Sektor Informal dalam ganda, strategi mengeksploitasi diri, strategi menekan
urbanisasi, pengangguran, dan sektor informal di biaya berdagang, strategi pemanfaatan lahan, strategi
kota. Manning C dan Effendi TN. Jakarta[ID]: PT mempekrjakan anggota keluarga, strategi pembagian
Gramedia. 78-89
kerja, strategi ekspansi usaha, serta strategi berhutang dan Iqbal, M., 2004. Strategi nafkah rumahtangga nelayan mencairkan investasi serta strategi mengamankan usaha
(studi kasus di dua desa nelayan tangkap bisnis makanan; (2) sebab-sebab pekerja sektor informal Kabupaten Lamongan Jawa Timur). [Tesis]. khususnya pedagang makanan di Jalan Babakan bertahan Bogor[ID]: Institut Pertanian Bogor. 1-183 di lahan umum adalah adanya tuntutan hidup, tetapi sebab-sebab pekerja sektor informal memilih bertahan Mashithoh, A.D., 2005. Analisis strategi nafkah
berdagang makanan di Jalan Babakan adalah ingin rumahtangga petani perkebunan rakyat (suatu menambah kekayaan, dan adanya tuntutan hidup.
kajian perbandingan: komunitas petani perkebunan Sebagian besar pedagang makanan di Jalan Babakan
teh Ciguha Jawa Barat dan komunitas petani menjalankan usaha makanan bertempat di lahan yang
perkebunan tebu Puri Jawa Timur. [skripsi]. Bogor bukan miliknya sendiri dan mempunyai alasan untuk
[ID]: Institut Pertanian Bogor. 1-130 memenuhi tuntutan hidup; (3) cara pengelolaan surplus
McGee. T.G., 1971. The urbanization process in the third pendapatan para pekerja sektor informal khususnya
world. Sektor Informal dalam urbanisasi, pedagang makanan di Jalan Babakan adalah menabung di
pengangguran, dan sektor informal di kota. rumah, menabung di bank, membeli alat elektronik,
Manning C dan Effendi TN. Jakarta[ID]: PT membeli hewan, membeli perhiasan, membeli rumah,
Gramedia. 34-60
membeli sawah/lahan, dan ekspansi usaha serta Musyarofah, S.A., 2006. Strategi nafkah rumahtangga menyekolahkan anggota keluarga.
miskin perkotaan (studi kasus Kampung Sawah, Kelurahan Semper Timur, Kecamatan Cilincing,
Saran
Jakarta Utara). [skripsi]. Bogor[ID]: Institut Bagi akademisi, diharapkan mengkaji lebih lanjut atas
Pertanian Bogor. 1-146
solusi yang tepat dalam pengakomodiran pedagang Singarimbun, M., Effendi, S. 2008. Metode penelitian makanan di daerah suburban, mengingat bahwa ternyata
survei. Jakarta [ID]: LP3ES. 1-336 pendapatan pedagang makanan dapat membantu Sukandar, D., Suhanda, N.S., Amalia, L., Khairunnisa., penghidupan kaum bawah dan dapat menambah
2008. Analisis diskriminasi untuk menentukan pendapatan desa. Bagi pemerintah Kabupaten Bogor,
indikator garis kemiskinan. [jurnal]. Bogor[ID]. diharapkan selalu mempertimbangkan penertiban
Institut Pertanian Bogor. 94-100 pedagang makanan di trotoar dan pinggir jalan secara Suwartika, R., 2003. Struktur modal usaha dan fungsi
frontal. Sebaiknya pedagang makanan di pinggir jalan modal sosial dalam strategi bertahan hidup pekerja diakomodir secara tertib dan berkelanjutan karena migran di sektor informal (studi kasus Kecamatan mengingat bahwa pendapatan dari berdagang makan Pelabuhan Ratu Dan Kecamatan Cisaat, Kabupaten dapat meningkatkan pendapatan per kapita anggota rumah Sukabumi, Provinsi Jawa Barat). [skripsi]. tangga pedagang makan. Bogor[ID]: Institut Pertanian Bogor. 1-127
Tan, S.S., 2006. Strategi adaptasi komunitas lokal
DAFTAR PUSTAKA
menanggapi kehadiran kampus IPB di Darmaga Breman J,. 1980. The informal sector in research, theory
(Studi kasus komunitas Desa Babakan, Kecamatan and practise, comparative asian studies program
Darmaga, Kabupaten Bogor). [Tesis]. Bogor [ID]: publication No.III. Sektor Informal dalam
Institut Pertanian Bogor. 1-155 urbanisasi, pengangguran, dan sektor informal di Todaro, M.P, Stilkind J., 1981. City bias and rural
kota. Manning C dan Effendi TN. Jakarta [ID]: PT neglect: the dilemma of urban development. Sektor Gramedia. 138-181.
Informal dalam urbanisasi, pengangguran, dan Dharmawan, A.H., 2007. Sistem penghidupan dan nafkah
sektor informal di kota. Manning C dan Effendi pedesaan: pandangan sosiologi nafkah (livellihood
TN. Jakarta[ID]: PT Gramedia. 4-31 sociology) mazhab Barat dan mazhab Bogor.
[internet]. [diunduh 11 Maret 2012]. Bogor [ID]:
Amalia, Rizka. et. al.Struktur dan Strategi Nafkah Pedagang Makanan di Sektor Informal Daerah Suburban Kabupaten Bogor | 15
16 | Amalia, Rizka. et. al.Struktur dan Strategi Nafkah Pedagang Makanan di Sektor Informal Daerah Suburban Kabupaten Bogor