Makna Tradisi Lampion, Makan Malam dan Petasan.

4.2 Makna Tradisi Lampion, Makan Malam dan Petasan.

Menurut kepercayaan masyarakat tionghoa, setiap tradisi yang dijalankan memiliki makna tersendiri. Disini penulis akan menguraikan makna atau arti dari tradisi lampion, makan malam dan petasan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan beberapa tokoh masyarkat pada penelitian ini, penulis berhasil mengumpulkan beberapa informasi tentang makna tradisi lampion, makan malam dan petasan. Adapun maknanya yaitu sebagai berikut : makna rezeki, makna kebahagiaan, makna sukacita, makna kehidupan, makna keharmonisan keluarga dan makna umur panjang. Untuk lebih jelasnya, penulis akan menguraikannya secara terperinci makna pada tradisi menyalakan lampion, makan malam, dan petasan dalam menyambut imlek di kota Pematangsiantar.

4.2.1 Lampion

Dalam menyambut perayaan imlek menggantungkan lampion adalah salah satu hal yang selalu dilakukan pada saat menjelang perayaan imlek. Lampion dengan berbagai bentuk tanpa terdapat tulisan-tulisan pada setiap bagian sisi lampion dan digantungkan dengan mengandung makna “sebuah harapan hidup senantiasa terang menderang sepanjang tahun”. Sedangkan lampion yang memiliki bentuk dan tulisan yang berbeda-beda dimana setiap tulisannya mengandung makna tersendiri.

4.2.1.1 Lampion Bundar

Lampion ini berbentuk bundar atau sering juga disebut dengan lampion labu, pada lampion ini tertulis gong xi fa cai (恭喜发财)。 Gong xi (恭喜) yang Lampion ini berbentuk bundar atau sering juga disebut dengan lampion labu, pada lampion ini tertulis gong xi fa cai (恭喜发财)。 Gong xi (恭喜) yang

tulisan 恭喜发财 :

Gambar 5:

Lampion Merah Bertuliskan Gong Xi Fa Cai

Disisi lain terdapat tulisan zhao (招) yang mengandung arti “mengundang atau memanggil”, cai (财)“kekayaan”, jin (进) ”masuk”, bao (宝) “harta benda”. Dari perpaduan tulisan ini mengandung arti “mengundang kekayaan harta benda masuk kedalam rumah”. Mengandung arti masuk kedalam rumah

dikarenakan biasanya lampion digantung di depan rumah. Berikut ini dalah gambar lampion yang memiliki tulisan-tulisan seperti di atas :

Gambar 6: Lampion Bertuliskan Zhao

Kemudian dalam penyambutan Imlek ada juga lampion yang bertuliskan “ji xiang ru yi”(吉祥如意) dimana Ji xiang (吉祥) yang berarti “keberuntungan”

dan ru yi (如意) yang berarti “sesuai keinginan dan dengan memasang lampion ini diharapkan agar sepanjang tahun mendapatkan keberuntungan sesuai yang

diinginkan.

Gambar 7: Lampion Bertuliskan Ji Xiang Ru Yi

Selain tulisan-tulisan di atas ada juga tulisan lain yang terdapat pada lampion bundar ini seperti tulisan fu (福) yang mengandung arti “rezeki” dimana

seperti arti “fu” yaitu rezeki dengan memasang lampion bertuliskan “fu” diharapkan agar rezeki selalu masuk kedalam rumah sepanjang tahun.

Gambar 8a dan 8b: Lampion Bertuliskan Fu

Kemudian ada juga lampion bundar yang bertuliskan wang(旺)yang mengandung arti “makmur,subur” dan dengan memasang lampion ini diharapkan

agar kehidupan kita makmur. Berikut ini adalah gambar dari lampion yang bertuliskan aaksara cina wang(旺).

Gambar 9: Lampion Bertuliskan Wang

4.2.1.2 Lampion bunga atau huadeng (花灯)

lampion bunga ini adalah lampion yang memiliki variasi bentuk. Tulisan- tulisan yang terdapat pada lampion bunga ini juga sama seperti tulisan yang lampion bunga ini adalah lampion yang memiliki variasi bentuk. Tulisan- tulisan yang terdapat pada lampion bunga ini juga sama seperti tulisan yang

Gambar 10a, 10b, dan 10c: Lampion Bunga

4.2.1.3 Lampion istana atau gong deng (宫灯)

Lampion istana atau gong deng (宫灯)juga salah satu lampion yang memiliki variasi bentuk. Disebut dengan lampion istana karena lampion ini

banyak terdapat di istana dan ruangan-ruangan besar seperti vihara dan aula. Di Pematangsiantar, lampion istana dapat ditemukan di berbagai vihara. Pada lampion istana ini juga terdapat tulisan-tulisan aksara mandarin yang sama seperti tulisan pada lampion bundar dan juga memiliki makna yang sama. Berikut adalah gambar dari lampion istana:

Gambar 11: Lampion Istana

4.2.1.4 Lampion Lonjong

Lampion ini berbentuk lonjong dengan memiliki tulisa-tulisan aksara mandarin ying (迎) menyambut,chun (春) musim semi,jie (接)menerima,fu

(福) rezeki. Makna dari keseluruhan kata tersebut adalah “dalam menyambut musim semi, mendapatkan rezeki”.

Gambar 12: Lampion Lonjong

Kemudian ada juga terdapat aksara mandarin lama “fa” (kembang), dengan memasang lampion ini diharapkan agar kehidupan dapat berkembang Kemudian ada juga terdapat aksara mandarin lama “fa” (kembang), dengan memasang lampion ini diharapkan agar kehidupan dapat berkembang

Gambar 13: Lampion Lonjong Bertuliskan Fa

4.2.2 Makan Malam

Tradisi makan malam pada perayaan tahun baru imlek merupakan tradisi yang selalu dilakukan pada malam pergantian tahun ini. Dimana setiap jenis makanan yang disantap mengandung makna tersendiri.

4.2.2.1 Nian Gao atau kue keranjang

Nian Gao (年糕) dalam bahasa mandarin artinya kue tahunan. Disebut kue keranjang karena cetakan dari kue ini yang terbuat dari keranjang. Nian 年 berasal dari bahasa mandarin yang artinya tahun dan 糕Gao dalam bahasa mandarin artinya kue dan 高 Gao juga memiliki arti lain yaitu tinggi, oleh sebab itu kue keranjang sering disusun tinggi atau bertingkat. Makin ke atas makin mengecil

kue yang disusun yang memberikan makna peningkatan dalam hal rezeki atau kemakmuran. Pada zaman dahulu banyaknya atau tingginya kue keranjang menandakan kemakmuran keluarga pemilik rumah. Biasanya kue keranjang kue yang disusun yang memberikan makna peningkatan dalam hal rezeki atau kemakmuran. Pada zaman dahulu banyaknya atau tingginya kue keranjang menandakan kemakmuran keluarga pemilik rumah. Biasanya kue keranjang

Kue Keranjang berbentuk bulat, mengandung makna agar keluarga yang merayakan Imlek tersebut dapat terus bersatu, rukun dan bulat tekad dalam menghadapi tahun yang akan datang. Kue-kue yang disajikan pada hari raya tahun baru Imlek pada umumnya jauh lebih manis daripada biasanya, dengan sajian kue keranjang yang lebih manis diharapkan di tahun mendatang perjalanan hidup kita bisa menjadi lebih manis lagi daripada di tahun-tahun sebelumnya.

4.2.2.2 Ikan

Ikan merupakan hidangan favorit, apalagi di malam tahun baru. Ikan adalah simbol rezeki karena bunyi karakter 鱼"yu" yang berarti “ikan” sama

dengan bunyi pelafalan 余 "yu" yang berarti “berlebih”. Makna dari sajian ikan ini adalah agar sepanjang tahun mendapat rezeki yang berlebih. Makanya ada

ungkapan "nian nian you yu" yang artinya "setiap tahun berlebih (rezekinya).”

4.2.2.3 Ayam

Ayam adalah simbol Peluang karena bunyi 鸡“ji" yang berarti ayam sama seperti bunyi 机 ”ji” yang berarti peluang . Sajian ini diharapkan agar memperoleh peluang dalam hidup dimana masyarakat Tionghoa Pematangsiantar berharap agar

dalam menjalankan bisnis mendapatkan peluang yang besar dalam keuntungan dan kesuksesan.

4.2.2.4 Bakmi

Hidangan wajib yang juga menjadi favorit masyarakat tionghoa di Kota Pematangsiantar. Bakmi adalah mie yang ketika dimasak dicampur dengan daging. Hidangan ini disajikan tanpa putus dari ujung awal ke ujung akhir (dalam satu untaian panjang) sebagai simbol dan harapan agar dikaruniai panjang umur." Pada masyarakat tionghoa di Kota Pematangsiantar, jenis mie yang disajikan adalah mie kuning.

4.2.2.5 Yu Sheng

Yu Sheng adalah hidangan salad ikan. Yu sheng kalau sama di ucapkan bunyinya mengandung arti “ bertambah surplusnya”. Hidangan ini dipercaya sebagai hidangan yang dapat membawa keberuntungan dalam kehidupan kita mendatang.

4.2.2.6 Kue Apem

Kue Apem adalah berwarna merah muda yang pada bagian atas kue mengembang. Sajian ini diharapkan agar kehidupan bertambah berkembang sepanjang tahun, mekar seperti bentuk pada bagian atas kue ini.

4.2.2.7 Hong gui

Hong 红 yang berarti merah dan gui 龟 yang berarti kura-kura. kue yang berwarna merah yang bentuknya seperti kura-kura dan didalamnya terdapat

kacang hijau, kacang tanah dan gula ini mengandung makna agar panjang umur. Seperti halnya kura-kura yang memiliki umur panjang. Dengan menyantap sajian ini diharapkan kita mendapat usia yang panjang.

4.2.2.8 kue bao (pao)

包bao dengan nada satu berasal dari bahasa mandarin yang artinya roti dan dengan pelafalan bunyi yang hampir sama yaitu 饱 bao dengan nada tiga yang berarti kenyang atau penuh. Seperti artinya “penuh”, makna dalam menyantap

sajian ini “mendapatkan rezeki yang berlimpah.”

4.2.2.9 Jeruk

Dalam bahasa Mandarin, buah jeruk disebut sebagai 桔 "Jv" dan dengan kemiripan bunyi yaitu 记 ”ji” mengandung arti kata "Selamat". jeruk yang disajikan oleh masyarakat tionghoa di Pematangsiantar adalah jeruk dari jenis

Mandarin dan Sunkist yang memiliki warna yang kuning (mirip warna emas) yang mengandung makna keselamatan dan kemakmuran.

4.2.2.10 Aneka permen

Permen adalah sajian yang manis. Jadi dari sajian yang manis ini diharapkan agar kehidupan senantiasa "manis" pada tahun baru mendatang.

4.2.2.11 Buah Nanas

Nanas yang dalam bahasa mandarin disebut dengan 黄梨Huang li dan dengan pelafalan yang hampir sama yaitu 旺Wang yang mengandung arti “makmur,subur”. Sajian ini diharapkan agar dalam menjalani kehidupan kita bisa

maju dan dalam menjalani suatu usaha kita mampu mencapai kejayaan yang diinginkan.

4.2.2.12 Apel

苹果Ping guo yang berarti apel dan 平安Ping An yang berarti damai dan selamat. Di ambil dari kata ping buah ini melambangkan agar dalam menjalani

hidup sepanjang tahun hidup kita damai dan selamat dimana dengan hidup yang damai kita mampu menjalani hidup dengan baik.

4.2.2.13 Buah Pear atau Li

Buah Pear adalah simbol keberuntungan.karena bunyi 梨 “li” dengan nada dua yang berarti buah pear hampir sama seperti bunyi 利“li” dengan nada empat yang berarti keuntungan atau keberuntungan. Makna menyantap sajian buah ini

adalah “mendapat keberuntungan dalam hidup” dimana sesuai dari makna buah tersebut dalam menjalankan bisnis kita mendapatkan keberuntungan.

4.2.3 Petasan

Tradisi menyalakan petasan pada tahun baru imlek menjadi sebuah tradisi penting yang tidak boleh dilupakan. Petasan ini mengandung makna kebahagiaan dan syukur atas rezeki yang diberikan sepanjang tahun dan selain berdoa untuk rezeki yang akan datang, kita juga harus bersyukur atas rezeki yang sudah didapatkan karena hidup tidak lepas dari masa lalu dan masa yang akan datang.