dari eksekusi pengadilan negara asing terutama berkenaan dengan hak milik dari negara yang berdaulat yang terletak di luar batas-batas wilayah negaranya.
Artinya, hak milik dari suatu negara berdaulat yang berada dalam wilayah negara asing akan kebal dari eksekusi pengadilan negara tersebut.
16
G. Pengertian Yurisdiksi
Yurisdiksi merupakan refleksi dari prinsip dasar kedaulatan negara, kedaulatan negara tidak akan diakui apabila negara tersebut tidak memiliki
jurisdiksi,
17
persamaan derajat negara dimana kedua negara yang sama-sama merdeka dan berdaulat tidak bisa memiliki jurisdiksi wewenang terhadap pihak
lainnya equal states don’t have jurisdiction over each other
18
, dan prinsip tidak turut campur negara terhadap urusan domestik negara lain. Prinsip-prinsip
tersebut tersirat dari prinsip hukum „par in parem non habet imperium”.
19
Menurut Hans Kelsen, prinsip hukum “par in parem non habet imperium” ini memiliki beberapa pengertian. Pertama, suatu negara tidak dapat
melaksanakan jurisdiksi melalui pengadilannya terhadap tindakan-tindakan negara lain, kecuali negara tersebut menyetujuinya. Kedua, suatu pengadilan yang
dibentuk berdasarkan perjanjian internasional tidak dapat mengadili tindakan suatu negara yang bukan merupakan anggota atau peserta dari perjanjian
internasional tersebut. Ketiga, pengadilan suatu negara tidak berhak
16
Peter Malanczuk, Op. Cit., hal. 118.
17
Mirza Satria Buana, Hukum Internasional Teori dan Praktek, Bandung : Penerbit Nusamedia, 2007, hal.56.
18
Ibid, hal.57
19
Huala Adolf, Aspek-aspek Negara dalam Hukum Internasional, edisi revisi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002, hal.183.
Universitas Sumatera Utara
mempersoalkan keabsahan tindakan suatu negara lain yang dilaksanakan di dalam wilayah negaranya.
20
Kata “yurisdiksi” sendiri dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Inggris “Jurisdiction”. “Jurisdiction” sendiri berasal dari bahasa Latin
“Yurisdictio”, yang terdiri atas dua suku kata, yuris yang berarti kepunyaan menurut hukum, dan diction yang berarti ucapan, sabda, sebutan, firman. Jadi,
dapat disimpulkan yurisdiksi berarti : a.
Kepunyaan seperti yang ditentukan oleh hukum. b.
Hak menurut hukum. c.
Kekuasaan menurut hukum. d.
Kewenanagan menurut hukum. Secara singkat dan sederhana, yurisdiksi dapat diartikan sebagai
kepunyaan seperti apa yang ditentukan atau ditetapkan oleh hukum atau dengan singkat dapat diartikan “kekuasaan atau kewenangan hukum” atau “kekuasaan
atau kewenangan berdasarkan hukum”. Didalamnya tercakup “hak”, “kekuasaan”, dan “kewenangan”. Yang paling penting adalah hak, kekuasaan, dan kewenangan
tersebut didasarkan atas hukum, bukan atas paksaan, apalagi berdasarkan kekuasaan.
Anthony Csabafi, dalam bukunya “The Concept of State Jurisdiction in International Space Law” mengemukakan tentang pengertian yurisdiksi negara
dengan menyatakan sebagai berikut : “Yurisdiksi negara dalam hukum internasional berarti hak dari suatu negara untuk mengatur dan mempengaruhi
20
Ibid, hal 184
Universitas Sumatera Utara
dengan langkah-langkah dan tindakan yang bersifat legislatif, eksekutif, dan yudikatif atas hak-hak individu, milik atau harta kekayaannya, perilaku-perilaku
atau peristiwa-peristiwa yang tidak semata-mata merupakan masalah dalam negeri”.
21
Berdasarkan pengertian yang dikemukakan di atas, yang termasuk dalam unsur-unsur yurisdiksi negara adalah :
1. Hak, kekuasaan, dan kewenangan.
2. Mengatur legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
3. Obyek hal, peristiwa, perilaku, masalah, orang, dan benda.
4. Tidak semata-mata merupakan masalah dalam negeri not exclusively of
domestic concern. 5.
Hukum internasional sebagai dasarlandasannya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yurisdiksi memiliki 2 dua
pengertian, yaitu:
22
1. Kekuasaan mengadili; lingkup kekuasaan kehakiman; peradilan;
2. Lingkungan hak dan kewajiban, serta tanggung jawab di suatu wilayah atau
lingkungan kerja tertentu; kekuasaan hukum. Huala Adolf, yurisdiksi adalah kekuasaan atau kewenangan hukum negara
terhadap orang, benda, atau peristiwa hukum.
23
Yurisdiksi menyebabkan suatu negara mempunyai hak terhadap seseorang, benda, peristiwa hukum yang ada
dalam suatu negara ataupun yang ada di luar negara tersebut.
21
Anthony Csabafi, The Concept of State Jurisdiction in International Space Law, The Hague, 1971, hal.45
22
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga, Jakarta : Balai Pustaka, 2005, hal.1278.
23
Huala Adolf, Op. Cit., hal.183.
Universitas Sumatera Utara
H. Yurisdiksi Negara dalam Hukum Internasional