Isi Dan Karakteristik Dari Surat Paksa Penerbitan Surat Paksa

d. Dalam hal Wajib Pajak menyetujui jumlah pajak yang masih harus dibayar dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan, kepada Wajib Pajak disampaikan Surat Teguran, setelah 7 tujuhhari sejak jatuh tempo pelunasan. e. Dalam hal Wajib Pajak mencabut pengajuan keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB atau Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan SKPKBT setelah tanggal jatuh tempo pelunasan tetapi sebelum tanggal diterima Surat Pemberitahuan untuk hadir oleh Wajib Pajak, kepada Wajib Pajak disampaikan Surat Teguran, setelah 7 tujuh hari sejak tanggal pencabutan pengajuan keberatan tersebut.

3. Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa PPSP a. Pengertian Surat Paksa

Surat Paksa adalah Surat Perintah membayar utang pajak dan biaya penagihan pajak UU NO.19 Tahun 2000 Pasal 1 angka 12.

b. Isi Dan Karakteristik Dari Surat Paksa

Surat Paksa dapat ditinjau dari 2 dua segi, yaitu segi isinya dan segi karakteristiknya. 1 Dari segi isinya: a Nama Wajib Pajak Penanggung Pajak, keterangan yang cukup beralasan yang menjadi dasar penagihan, serta perintah membayar. Universitas Sumatera Utara b Berkepala kata-kata “atas nama keadilan” yang dengan Undang- Undang Nomor 14 Tahun 1970 Pasal 4 disesuaikan bunyinya menjadi “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa” c Dikeluarkan ditandatangani oleh pejabat yang berwenang yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan Kepala Daerah. 2 Dari segi karakteristiknya: a Mempunyai kekuatan hokum yang pasti. Mempunyai kekuatan hokum yang sama dengan grosse dari putusan Hakim dalam perkara perdata yang tidak dapat diminta banding lagi pada Hakim atasan. b Mempunyai fungsi ganda yaitu menagih pajak dan menagih bukan pajak biaya-biaya panggilan. c Dapat dilanjutkan dengan tindakan penyitaan dan penyanderaan pencegahan. Surat Paksa dalam bahasa hukum disebut sebagai Parate Eksekusi Eksekusi Langsung, yang berarti bahwa penagihan pajak secara paksa dapat dilakukan tanpa melalui proses Pengadilan Negeri. Hal ini bisa dimengerti karena Surat Paksa itu mempunyai kekuatan hokum yang pasti, dimana Fiskus dalam melaksanakan kewajiban mempunyai hak “Parate Eksekusi”.

c. Penerbitan Surat Paksa

Menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 Pasal 8 Surat Paksa diterbitkan apabila: Universitas Sumatera Utara 1 Penanggung Pajak tidak melunasi Utang Pajak dan kepadanya telah diterbitkan Surat Teguran atau Surat Peringatan atau Surat lain yang sejenis.; 2 Terhadap Penanggung Pajak telah dilaksanakan Penagihan Seketika dan Sekaligus; 3 Penanggung pajak tidak memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum dalam keputusan persetujuan angsuran atau penundaan pembayaran pajak. Surat paksa berkepala “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”. Surat paksa mempunyai kekuatan eksekutorial dan kedudukan hukum yang sama dengan grosse akte yaitu putusan pengadilan perdata yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. Surat Paksa sekurang-kurangnya harus memuat: 1 Nama Wajib Pajak, atau nama Wajib Pajak dan Penanggung Pajak. 2 Dasar Penagihan. 3 Besarnya utang pajak. 4 Perintah untuk membayar.

d. Fungsi Surat Paksa