sangat banyak, kerja dari jurusita tidaklah maksimal. Oleh karena itu, dalam proses melakukan penagihan pajak jurusita banyak mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang
membantu memaksimalkan proses penagihan pajak.
C. Faktor Penghambat Dalam Pelaksanaan Penagihan Melalui Surat Paksa
Adapun kendala-kendala yang sering ditemui berkaitan dengan Penagihan Pajak dengan Surat Paksa pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur
adalah: 1.
Banyaknya wajib pajak yang tidak dapat ditemukan Banyaknya wajib pajak yang tidak dapat ditemukan di lapangan oleh jurusita
pajak terjadi karena: a.
Wajib pajak sudah berpindah alamat b.
Wajib pajak sudah meninggal dunia dan alamatahli waris tidak diketahui. 2.
Penanggung pajak menolak Surat Paksa. Adakalanya penanggung pajak menolak, menerima Surat Paksa dengan
berbagai alasan. Alasan penolakan ini kadang kala sengaja dicari-cari karena Wajib Pajak tidak mau membayar pajaknya. Apabila penolakan didasarkan pada alasan
lainnya, misalnya : a
Karena sedang mengajukan Surat Keberatan. b
Sengaja menolak dengan alasan yang tidak jelas.
Universitas Sumatera Utara
Maka terhadap hal-hal yang demikian, Jurusita setelah memberikan keterangan sebelumnya tetap melaksanakan Surat Paksa tersebut dengan
menyerahkan salinan Surat Paksa kepaa yang bersangkutan. Dan apabila Penanggung Pajak dan wakilnya tetap menolak maka salinan Surat Paksa tersebut dapat
ditinggalkan begitu saja pada tempat kediaman tempat kedudukan Penanggung Pajak atau wakilnya dengan demikian Surat Paksa dianggap sudah diberitahukan
disampaikan. 3.
Terbatasnya jumlah jurusita Jumlah jurusita pajak pada Kantor Pelayananan Pajak Pratama Medan Timur
hanya berjumlah dua orang saja. Sangat sedikitnya jumlah jurusita pajak tersebut menjadi penghalang dalam memaksimalkan kinerja dari seksi penagihan, karena
sangat banyaknya jumlah wajib pajak yang tidak patuh atas kewajiban pajaknya. 4.
Terdapat tunggakan yang berbeda. Dalam prakteknya kadang terdapat perhitungan yang salah dari pajak yang
seharusnya dibayar. Jika terdapat kesalahan seperti ini, maka Wajib Pajak berhak untuk menunda pembayaran pajak sampai telah ditentukan jumlah yang benar.
Apabila dalam melaksanakan penyampaian Surat Paksa, Jurusita memenuhi persoalan seperti tersebut diatas, yaitu tunggakan menurut Surat paksa berbeda dengan
tunggakan menurut Surat Ketetapan Pajak yang ada pada Penanggung Pajak, maka jurusita tidak dapat mengubah apa yang tertulis pada Surat Paksa atau mencoret dan
menambahkan pembetulannya. Jurusita mengembalikan Surat Paksa tersebut kepada
Universitas Sumatera Utara
Kepala Seksi penerimaan dan penagihan Kepala Subseksi penagihan dengan disertai laporan dan usul agar dikeluarkan Surat Paksa yang baru dengan menggunakan
nomor dan tanggal yang sama pengganti Surat Paksa yang tadi sesuai dengan data yang sebenarnya.
5. Jurusita Pajak tidak diperbolehkan masuk rumah.
Pada waktu pelaksanaan penyitaan sering terjadi pada Jurusita tidak diperbolehkan masuk kealam rumah Wajib Pajak Penanggung Pajak.
Hambatan lain yang sering ditemui dalam pelaksanaan penyitaan adalah Jurusita tidak diperbolehkan menyita barang-barang milik Wajib Pajak Penanggung
Pajak. a.
Pembuktian barang-barang yang bukan milik Wajib Pajak Penanggung Pajak.
Pada waktu melakukan penyitaan ada kemungkinan bahwa Wajib Pajak Penanggung Pajak menyatakan bahwa sebagian barang-barang yang akan
Disita tersebut bukanlah miliknya. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyitaan barang yang akan dilakukan.
b. Wajib Pajak Penanggung Pajak tidak mau mendatangi Berita Acara Sita.
Berita Acara Sita dibuat dan ditandatangani oleh Jurusita, para saksi dan Wajib Pajak Penanggung Pajak atau wakilnya yang barangnya disita.
Sering terjadi Wajib Pajak guna pelunasan utang pajaknya menjadi tertunda. c.
Tingkat kesadaran Wajib Pajak Masih Rendah.
Universitas Sumatera Utara
3. Dalam pelaksanaan penagihan pajak melalui Surat Paksa, fiskus masih sering
menjumpai faktor penghambat. Faktor-faktor penghambat itu adalah banyaknya wajib pajak yang tidak dapat ditemukan di lapangan karena berbagai faktor,
jumlah jurusita pajak yang sangat sedikit, adanya penanggung pajak yang menolak Surat Paksa dengan alasan yang tidak jelas, dan terdapatnya perhitungan yang
salah dari pajak yang seharusnya dibayar. 4.
Begitu banyaknya penghambat yang dihadapi dalam proses penagihan pajak dengan Surat Paksa pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur, maka
fiskus mencari cara dalam penyelesaian masalah tersebut. Cara yang dilakukan fiskus terhadap wajib pajak yang tidak dapat ditemui adalah dengan bekerja sama
dengan instansi lain yang terkait seperti RT, RW, dan Kelurahan. Dengan jumlah jurusita yang minim, jurusita pajak mengeluarkan beberapa kebijakan yang
membantu memaksimalkan kinerja yang minim dikarenakan jumlah jurusita pajak yang sangat sedikit. Untuk penanggung pajak yang menolak Surat Paksa, pihak
fiskus bekerjasama dengan pihak kepolisian. Fiskus melakukan penyuluhan kepada masyarakat untuk memberi pengetahuan yang seluas-luasnya tentang
perpajakan.
Universitas Sumatera Utara
Walaupun system Perpajakan kita telah mnganut sistem Self Assessment namun tingkat kesadaran Wajib Pajak untuk melaksanakan kewajiban
perpajakannya dengan baik dan benar serta membayar utang pajak pada tepat waktu masih rendah dikarenakan masih kurangnya pengetahuan Wajib
Pajak tentang perpajakan. Dilihat dari kendala-kendala yang sering ditemui berkaitan dengan Penagihan
Pajak melalui Surat Paksa pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur. Tidak semua Wajib Pajak mempunyai kesadaran dan kemampuan yang sama,
sehingga ketaatannya pun juga tidak sama. Ada kemungkinan bahwa setelah dilakukan penagihan secara pasif ternyata Wajib Pajak Penanggung Pajak tidak
memenuhi kewajiban walaupun sistem perpajakan kita menganut sistem Self Assessment namun tingkat kesadaran Wajib Pajak untuk melaksanakan kewajiban
perpajakannya dengan baik dan benar tidak dapat memenuhi kewajibannya bahkan menghindarinya dengan berbagai alasan didalamnya diantaranya menolak Surat
Paksa.
D. Cara Penyelesaian Masalah Dalam Pelaksanaan Penagihan Melalui Surat Paksa.