LANDASAN TEORI

C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah

Bahan baku merupakan salah satu faktor selain tenaga kerja yang sangat menentukan keberhasilan jalannya proses produksi suatu perusahaan. Apabila jumlah bahan baku tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan maka akan menyebabkan ketidaklancaran proses produksi sehingga output yang diperoleh tidak maksimal. Pengendalian persediaan bahan baku merupakan

commit to user

perusahaan yang bergerak di bidang pertanian maupun perusahaan manufaktur. Hal ini dikarenakan bahan baku merupakan salah satu faktor

yang sangat menentukan keberhasilan jalannya proses produksi bagi suatu perusahaan, begitu pula di PG Gondang Baru. Apabila bahan baku tidak dikendalikan sesuai dengan kebutuhannya maka biaya produksi, terutama biaya persediaan bahan baku yang dikeluarkan akan cenderung berlebihan, hal tersebut menyangkut efisiensi suatu perusahaan.

Penelitian ini mengambil data selama 3 tahun terakhir, yaitu data kuantitas tebang angkut dan kuantitas tebu giling pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2011. Selama 3 tahun tersebut diamati pengadaan produksi bahan baku menurut kebijaksanaan perusahaan. Kebijakan tersebut meliputi biaya pengadaan bahan baku, biaya mendatangkan tebu dari luar wilayah dan pemakaian bahan baku tebu selama musim giling selama tiga tahun terakhir dari tahun 2009 sampai 2011.

Setelah mengamati kebijakan pengadaan bahan baku yang dilakukan perusahaan kemudian dihitung biaya persediaan yang berdasarkan pada kebijakan perusahaan dan dilakukan analisis terhadap data pengadaan bahan baku dan pemakaian bahan baku dengan analisis EPQ (Economic Production Quantity ). Dimana EPQ ini merupakan pengembangan dari metode EOQ yang konsep dasarnya sama, yaitu untuk meminimumkan biaya penyimpanan, meningkatkan produktivitas yang nantinya akan menghasilkan kuantitas dan frekuensi pemesanan ekonomis berarti penghematan biaya persediaan. Hasil analisis EPQ ini kemudian dibandingkan dengan kebijaksanaan persediaan bahan baku yang selama ini diterapkan perusahaan. Apabila total biaya persediaan tebu yang diperoleh dari analisis EPQ lebih besar dari total biaya persediaan tebu yang diperoleh dari kebijaksanaan perusahaan maka dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut efisisen. Setelah itu dilakukan penjadwalan masa tanam dan masa tebang agar intensitas produksi selalu terjaga dan dapat dilakukan perbaikan terhadap kinerja PG Gondang Baru dengan menerapkan metode just in time production system serta dilakukan

commit to user

wilayah binaan PG Gondang Baru agar benar-benar tahu bagaimana kondisi iklim yang cocok untuk bertanam tanaman tebu.

Sesuai dengan uraian di atas maka kerangka berpikir pendekatan masalahnya dapat digambarkan sebagai berikut:

commit to user

Gambar 1. Bagan Kerangka Teori Pendekatan Masalah

Total biaya persediaan menurut kebijakan

perusahaan

Selisih kuantitas produksi bahan baku serta biaya persediaan yang

ekonomis

Efisiensi biaya produksi

Melakukan pengaturan penjadwalan dengan metode just

in time production system

Total biaya persediaan yang harus dikeluarkan pada kuantitas produksi yang ekonomis

Anali sis

pengadaan

bahan baku menurut kebijakan perusahaan

An alisis pengadaan bahan baku yang ekonomis (EPQ) untuk

Bahan Baku Musiman

PG Gondang Baru (Keadaan

Kekurangan Bahan Baku)

Target produksi tidak tercapai

commit to user

D. Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Diduga besarnya jumlah persediaan yang diselenggarakan PG. Gondang Baru belum ekonomis.

2. Diduga besarnya biaya persediaan yang diselenggarakan PG. Gondang Baru belum mencapai tingkat efisiensi biaya persediaan.

3. Diduga belum adanya penjadwalan yang efisien dari masa tanam hingga masa tebang tanaman tebu.

E. Asumsi

1. Bahan baku tersedia secara terus menerus dalam jumlah yang cukup dan waktu yang tepat selama musim giling antara bulan Mei sampai Agustus.

2. Produksi sepanjang waktu adalah produksi selama musim giling.

3. Kuantitas persediaan dan biaya persediaan diperhitungkan per hari dan dalam satu bulan terdapat 30 hari

F. Pembatasan Masalah

1. Penelitian ini dilakukan selama PG Gondang Baru melakukan produksi saat musim giling dan data yang digunakan terbatas selama tiga tahun terakhir yaitu tahun 2009 sampai dengan tahun 2011.

2. Analisis data yang dilakukan terbatas pada kuantitas produksi bahan baku dan biaya persediaan bahan baku di PG Gondang Baru Klaten

G. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

1. Persediaan bahan baku tebu (raw material inventory) adalah persediaan bahan baku yang berwujud tebu yang akan digunakan dalam proses produksi diukur dalam satuan kuintal selama musim giling antara bulan Mei-Agustus (Assauri, 2004).

2. Kebijakan perusahaan adalah kebijakan pengendalian persediaan bahan baku tebu yang selama ini telah dilaksanakan oleh oleh PG Gondang Baru, yaitu dari tahun 2009-2011. Kebijakan ini meliputi kuantitas produksi bahan baku tebu, total biaya persediaan bahan baku, dan penjadwalan masa tanam dan masa tebang tanaman tebu.

commit to user

tebu tambahan yang diadakan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan tebu selama proses produksi diukur

dalam satuan kuintal (Anonim, 2008).

4. Economical Production Quantity (EPQ) bahan baku tebu adalah jumlah penggunaan tebu yang ekonomis saat PG Gondang Baru menjalankan kegiatan produksinya sepanjang waktu sehingga diperoleh kuantitas produksi yang ekonomis diukur dalam satuan kuintal. Pengertian ekonomis di sini adalah dengan biaya yang seminimal mungkin diperoleh hasil yang semaksimal mungkin (Gilarso, 2003).

5. Efisiensi adalah pengertian yang menggambarkan adanya perbandingan hasil pengawasan persediaan tebu berdasarkan kebijaksanaan perusahaan dan yang dilakukan dengan metode EPQ. Efisien jika total biaya persediaan tebu yang diperoleh dari analisis EPQ lebih besar dari total biaya persediaan tebu yang diperoleh dari kebijaksanaan perusahaan (Maulana Agus dalam Kusrini, 2005).

6. Proses produksi merupakan kegiatan produksi dan penyediaan bahan baku tebu yang diukur dalam satuan kuintal selama musim giling antara bulan Mei-Agustus. Kegiatan produksi dimulai dari saat tebu ditanam sampai tebu dipanen dan diangkut ke pabrik untuk proses pembuatan gula pasir kristal.

7. Biaya persiapan produksi bahan baku tebu adalah biaya-biaya yang timbul yang berhubungan dengan pengadaan bahan baku tebu tebu yang dikeluarkan setiap bulan dan setiap hari meliputi biaya tenaga kerja penebang dan pengangkutan yang diukur dalam satuan rupiah per kuintal per hektar.

8. Total biaya persediaan bahan baku tebu adalah biaya-biaya yang timbul yang berhubungan dengan pengadaan tebu yang dikeluarkan setiap bulan dan setiap hari meliputi biaya tebang angkut dan biaya analisa selama satu musim giling antara bulan Mei-Agustus diukur dalam satuan rupiah.

commit to user

apabila terjadi kekurangan tebu dalam proses produksi berupa biaya kompensasi angkutan diukur dalam satuan rupiah.

10. Biaya analisa yaitu biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pengamatan terhadap varietas tebu yang disetorkan oleh petani ke PG Gondang Baru diukur dalam satuan rupiah.

11. Just in time production system adalah sistem produksi bahan baku tebu tepat waktu yang merupakan salah satu pemecahan masalah yang berkelanjutan. Metode ini dilakukan dengan melakukan penjadwalan bahan baku tebu (Yamit, 1996).

12. Penjadwalan bahan baku tebu yaitu suatu cara untuk mengatur bahan baku tebu dari masa tanam, tebang, dan giling agar kinerja perusahaan dapat berjalan lancar.

13. Musim tanam tebu yaitu waktu (bulan yang tepat) dimana tanaman tebu harus segera ditanam agar dapat dipanen tahun berikutnya antara bulan Mei-Juli umur tebu adalah 9-11 bulan.

14. Musim tebang yaitu waktu (bulan yang tepat) dimana tanaman tebu telah masak dan siap diolah di pabrik (bulan Mei).

15. Musim giling yaitu waktu dimana pabrik atau perusahaan telah siap melakukan pengolahan tebu karena bahan baku tersebut telah tersedia (bulan Mei-Agustus).

16. Curah hujan adalah rata-rata curah hujan per bulan selama lima tahun di wilayah kerja PG Gondang Baru meliputi Kabupaten Klaten, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Salatiga dan Kabupaten Semarang diukur dalam satuan milimeter (mm).

commit to user