Analisis Data
D. Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis
Menurut Sudjana (1996: 114) “Sebelum dilakukan analisis regresi, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis meliputi uji normalitas dan uji linieritas”.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data memiliki sebaran atau distribusi yang normal. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji Liliefors melalui uji Kolmogorov- Smirnov . Perhitungan dilakukan dengan komputer program SPSS
Release 15.0. Untuk menerima atau menolak asumsi normalitas dengan cara membandingkan Lo maks dengan nilai kritis yang diambil dari daftar nilai kritis uji Liliefors, untuk taraf nyata ( ? ) 0,05. Jika Lo maks <L tabel , maka data berdistribusi normal. Adapun hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 4.4 (perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 10 dan 11).
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data
L tabel
Variabel Lo Hitung Keterangan (0,05;160)
Motivasi belajar
Sebaran Normal Prestasi belajar ekonomi
Sebaran Normal
Dari hasil perhitungan ternyata semua harga Lo hitung lebih kecil dari harga kritis Liliefors, sehingga data motivasi belajar dan prestasi belajar ekonomi yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan memiliki distribusi normal atau sebaran data yang normal.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas regresi digunakan untuk mengetahui apakah model hubungan antara variabel bebas dalam hal ini motivasi belajar dengan
variabel terikat (prestasi belajar ekonomi) merupakan hubungan yang berupa garis lurus (hubungan linier). Dari hasil analisis data diperoleh
harga F hitung sebesar 1,686, harga ini dikonsultasikan dengan F tabel pada taraf signifikansi 5% dengan db (12;146) sebesar = 1,83. Hasilnya adalah F hitung <F tabel (1,683 < 1,83), jadi model regresi antara motivasi harga F hitung sebesar 1,686, harga ini dikonsultasikan dengan F tabel pada taraf signifikansi 5% dengan db (12;146) sebesar = 1,83. Hasilnya adalah F hitung <F tabel (1,683 < 1,83), jadi model regresi antara motivasi
Lampiran 12).
2. Analisis Regresi Linier Sederhana
Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar ekonomi, maka digunakan persamaan regresi sebagai berikut:
Y = a + b.X
Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana dengan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut (perhitungan lengkap dapat dilihat di Lampiran 13): Konstanta (a) = 6,658 Koefisien b = 0,261 Sehingga dapat disusun persamaan sebagai berikut:
Y = 6,658 + 0,261.X
Konstanta (a) sebesar 6,658 menunjukkan bahwa jika motivasi belajar dianggap tetap atau tidak ada peningkatan, maka prestasi belajar ekonomi siswa akan sama dengan 6,658. Koefisien b sebesar 0,261 menunjukkan bahwa jika motivasi belajar meningkat sebanyak 1 poin, maka prestasi belajar ekonomi siswa akan lebih meningkat 0,261.
Dari hasil analisis data dengan bantuan komputer program SPSS release 15.0, diperoleh nilai koefisien korelasi R sebesar 0,782 (perhitungan Dari hasil analisis data dengan bantuan komputer program SPSS release 15.0, diperoleh nilai koefisien korelasi R sebesar 0,782 (perhitungan
Artinya semakin tinggi motivasi belajar, maka semakin tinggi prestasi belajar ekonomi siswa. Sebaliknya semakin rendah motivasi belajar, maka semakin re ndah pula prestasi belajar ekonomi yang dicapai siswa.
Dari hasil koefisien korelasi tersebut kemudian diperoleh nilai
2 koefisien determinasi (R 2 ). Nilai R menunjukkan besarnya variasi dari variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen dalam
2 model. Nilai R 2 berkisar antara 0 sampai 1. Apabila R mendekati 1, ini menunjukkan bahwa variasi variabel dependen secara bersama-sama dapat
dijelaskan oleh variasi variabel independen. Sebaliknya jika nilai R 2 mendekati 0, maka variasi dari variabel dependen tidak dapat dijelaskan
oleh variabel independen. Hasil uji memperoleh nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar =
0,603. Nilai R 2 menunjukkan besar pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar ekonomi yaitu sebesar 60,3%, sedangkan 39,7% sisanya
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti, misalnya lingkungan belajar, interaksi guru dan siswa, sarana dan prasarana belajar, tingkat intelegensi siswa, dan lain-lain.
3. Uji F
Untuk menguji hipotesis tentang adanya pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar ekonomi digunakan uji F. Adapun langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:
a. Menentukan hipotesis nol (H o ) dan hipotesis alternatif (H i )
H o : ? = 0 (tidak terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar ekonomi)
H i : ? ? 0 (terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar ekonomi)
b. Menentukan level of significance ( ? ) = 5%;
c. Menentukan F tabel dengan derajat kebebasan (db) = m;N-m-1 Dimana m adalah jumlah variabel bebas dan N adalah jumlah sampel, sehingga F tabel = 0,05 (1;138) adalah 3,92
d. Kriteria pengujian
H o diterima apabila F hitung ? 3,92
H o ditolak apabila F hitung > 3,92
e. Menghitung nilai F Perhitungan uji F dengan SPSS 15.0 memperoleh nilai F hitung sebesar 239,507 (Lampiran 13)
f. Kesimpulan Dari hasil uji F diketahui bahwa F hitung >F tabel (239,507 > 3,92), maka
H o ditolak berarti terdapat pengaruh yang signifikan dari motivasi H o ditolak berarti terdapat pengaruh yang signifikan dari motivasi