Pendapatan Perkapita Gambaran Umum Sampel Responden

Laju inflasi di Kota Pematangsiantar untuk tahun kalender 2009 sebesar 2,72 persen, lebih rendah dari tahun 2008 yang sebesar 10,16 persen. Untuk Nasional, inflasi tahun 2009 sebesar 2,78 persen dan untuk Kota Medan sebesar 2,69 persen.

4.6 Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan, khususnya dibidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi secara riil dapat dilihat dari angka PDRB Atas Dasar Harga Konstan. Pertumbuhan ekonomi kota Pematangsiantar pada tahun 2009 sebesar 5,36 persen, sedangkan pada tahun sebelumnya adalah 5,72 persen atau melambat sebesar 0,36 persen. Tiga sektor atau lapangan usaha yang mempunyai andil dalam pembentukan PDRB adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor industri pengolahan dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan yakni masing-masing tumbuh sebesar 8,90 persen, 1,61 persen dan 7,12 persen.

4.7 Pendapatan Perkapita

PDRB Perkapita merupakan gambaran nilai tambah yang bisa diciptakan oleh masing-masing penduduk akibat dari adanya aktivitas produksi selama satu tahun disuatu wilayah. PDRB Perkapita ini dapat digunakan sebagai salah satu indicator tingkat keberhasilan pembangunan, akan tetapi belum dapat digunakan langsung sebagai ukuran tingkat pendapatn masyarakat disuatu wilayah. PDRB perkapita kota Pematangsiantar Atas Dasar Harga berlaku tahun 2009 tumbuh sebesar 7,15 persen.

4.8 Gambaran Umum Sampel Responden

Universitas Sumatera Utara Dari 30 responden yang diteliti kebanyakan melakukan kegiatan berdagang untuk kebutuhan sehari-hari yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Ada yang membuka usahanya dirumah, dan juga banyak para pelaku UMKM membuka usaha dipusat-pusat pasar. Hal ini sangat tergantung dari jenis produk yang dijual oleh para pelaku UMKM, sehingga tempat sangat berpengaruh terhadap jumlah produk yang akan didistribusikan. Dari hasil penelitian ke lapangan juga ditemukan beberapa pelaku UMKM berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil, pegawai swasta, dimana usaha tersebut sebagai tambahan dari penghasilannya. Namun responden yang lain lebih banyak menaruh kehidupannya pada usahanya tersebut yakni pendapatan utamanya bersumber dari usaha UMKM tersebut.

4.8.1 Karakteristik Responden

Dari hasil penelitian diketahui bahwa usia responden yang merupakan sampel bervariasi antara 20 sampai 75 tahun. Untuk lebih jelasnya variasi usia pedagang pelaku UMKM tersebut dapat dilihat pada table berikut : Tabel 4.1 Usia Responden Pelaku UMKM di Pematang siantar No Usia Jumlah Persentase 1 20-29 4 13,3 2 30-39 9 30 3 40-49 8 26,6 4 50-59 6 20 5 60-69 2 6,6 6 70-79 1 3,3 Universitas Sumatera Utara Dari data diatas dapat dilihat bahwa pelaku UMKM yang menjadi responden paling banyak berusia antara 30 tahun hingga 39 tahun. Lalu diikuti responden yang berusia 40-49 tahun.

4.8.2 Distribusi pendidikan Responden

Dari hasil penelitian ini juga diketahui bahwa distribusi pendidikan responden yang bervariasi mulai dari lulusan Sekolah Dasar SD atau Sekolah Rakyat SR sampai dengan lulusan sarjana S-I. Untik lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut : Tabel 4.2 Tingkat Pendidikan RespondenPelaku UMKM di Pematangsiantar No Pendidikan Terakhir Jumlah orang Persentase 1 SDSR 3 10 2 SLTP 2 6,6 3 SLTA 20 66,6 4 D-III 2 6,6 5 S-I 3 10 Sumber : Diolah dari data primer 2011 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa mayoritas dari responden menamatkan pendidikannya ditingkat SLTA yaitu berjumlah 20 orang atau 66,6 dari jumlah seluruh respoden dan yang berpendidikan AkademikUniversitas berjumlah 5 orang.

4.9 Analisa dan Interpretasi Data