Ketenagakerjaan Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pelaku UMKM di Kota Pematangsiantar

Pada dasarnya penduduk adalah merupakan modal dasar pembangunan, oleh karena itu data statistik kependudukan mutlak diperlukan untuk kepentingan perencanaan pembangunan dengan segala aspeknya. Pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan kesempatan kerja, mengakibatkan meningkatnya jumlah pengangguran. Pada tahun 2009 penduduk Kota Pematangsiantar mencapai 250.997 jiwa dengan kepadatan penduduk 3.146 jiwa per km 2 . Sedangkan laju pertumbuhan penduduk Kota Pematangsiantar pada tahun 2009 sebesar 0,40 persen. Pendudu perempuan di Kota Pematangsiantar lebih banyak dari penduduk laki-laki. Pada tahun 2009 penduduk Kota Pematangsiantas yang berjenis kelaimn perempuan berjumlah 127.516 jiwa dan penduduk laki-laki 123.481 jiwa. Dengan demikian sex ratio penduduk Kota Pematangsiantar sebesar 96,84.

b. Ketenagakerjaan

Pertumbuhan tenaga kerja di Kota Pematangsiantar sejalan dengan pertumbuhan penduduk. Namun pertumbuhan ini tidak sebanding dengan pertumbuhan lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan tingginya jumlah pengangguran. Pada tahun 2009, jumlah pencari kerja yang terdaftar pada Dinas Tenaga Kerja Kota Pematangsiantar sebanyak 1.422 orang, dimana pencari kerja terbesar dari tingkat pendidikan S- 1 sebanyak 489 atau sekitar 34 persen dari total pencari kerja.

4.1.5 Pendidikan

Peningkatan partisipasi sekolah penduduk tentunya harus diimbangi dengan penyediaan sarana fisik pendidikan maupun tenaga guru yang memadai. Tabel 5.1.1 hingga tabel 5.1.18 memberikan gambaran yang jelas mengenai jumlah sekolah, kelas maupun guru pada tahun ajaran 2009 untuk sekolah jenjang pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Ditingkat Universitas Sumatera Utara pendidikan Taman kanak-kanak TK, jumlah sekolah pada tahun 2009 ada sebanyak 23 buah dengan jumlah guru sebanyak 162 orang dan murid sebanyak 2.574 orang. Jumlah Sekolah Dasar SD ada sebanyak 159 sekolah dengan jumlah guru 1.801 orang dan jumlah murid sebanyak 32.025 orang. Sementara jumlah Sekolah Menengah Pertama SMP ada sebanyak 40 sekolah dengan jumlah guru 1.368 dan jumlah murid sebanyak 19.394 orang. Pada tahun yang sama jumlah Sekolah Menengah Atas SMA ada sebanyak 30 sekolah dengan jumlah guru 1.257 orang dan murid 16.259 orang.

4.1.6 Kesehatan dan Keluarga Berencana

Ketersediaan saran kesehatan berupa rumah sakit merupakan faktor utama dalam menunjang perbaikan kualitas hidup. Tbel 5.2.1 menunjukkan jumlah rumah sakit yang ada di Kota Pematangsiantar ada sebanyak 7 buah dengan kapasitas tempat tidur 704 buah. Puskesmas di Kota Pematangsiantar tahun 2009 berjumlah 17 unit dan Puskesmas Pembantu 10 unit sedangkan Balai Pengobatan Umum BPU swasta sebanyak 19 unit dan Posyandu ada sebanyak 241 unit. Jumlah Praktek Dokter Umum tahun 2009 sebanyak 95 orang, dokter gigi 29 orang dan dokter spesialis 42 orang. Sedangkan tenaga medis bidan tersedia sebanyak 195 orang, perawat 704 orang.

4.1.7 Tanaman Bahan Makanan

Perkembangan luas panen tanaman padi sawah di Kota Pematangsiantar pada tahun 2009 mengalami penurunan sebasar 13,02 persen dari 4.308 ha pada tahun 2008, menjadi 3.747 ha Universitas Sumatera Utara pada tahun 2009. Produksi padi sawah pada tahun 2009 sebesar 20.119 ton atau turun dibanding tahun 2008 yang sebesar 23.133 ton. Untuk ketela pohon, luas panen sebesar 350 ha dengan produksi 6.216 ton. Sedangkan untuk kacang tanah, luas panen 555 ha dengan produksi 59 ton.

4.1.8 Peternakan

Jumlah ternak sapi di Kota Pematangsiantar pada tahun 2009 ada sebanyak 269 ekor dan ternak kebau sebanyak 166 ekor. Untuk unggas, populasi ayam kampung sebanyak 117.853 ekor, ayam pedaging sebanyak 17.360 ekor dan itik sebanyak 8.757 ekor.

4.1.9 Industri Kecil

Jumlah industri kecil di Kota Pematangsiantar pada tahun 2009 ada sebanyak 501 buah. Jika dibandingkan dengan tahun 2008 jumlah industri kecil di Kota Pematangsiantar mengalami kenaikan sebesar 2,66 persen. Industri kecil yang terbanyak di Kota Pematangsiantar ada pada kelompok industri makanan, minuman dan tembakau sebnayak 166 buah. Disusul kemudian industri barang-barang dari logam, mesin dan perlengkapannya sebanyak 141 buah. Sementara penyerapan tenaga kerja terbanyak pada kelompok industri makanan, minuman dan tembakau sebnayak 1.615 disusul industri barang-barang dari logam, mesin dan perlengkapannya, yang menyerap tenaga kerja sebanyak 808.

4.2 Industri Besar Sedang