BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Impaksi Kaninus
Gigi impaksi dapat didefinisikan sebagai gigi permanen yang terhambat untuk erupsi keposisi fungsional normalnya oleh karena adanya hambatan fisik dalam jalur erupsi seperti
adanya tulang, gigi atau jaringan fibrous. Gigi impaksi dapat juga didefinisikan sebagai penundaan waktu erupsi atau yang diperkirakan tidak akan erupsi dengan sempurna
berdasarkan pemeriksaan klinis dan radiografi.
3,5,6,10
Menurut Kassander 1994 impaksi kaninus permanen merupakan kondisi dimana gigi tertanam dalam alveolus sehingga
erupsinya terhambat.
12
Impaksi kaninus maksila yang tidak erupsi bisa menjadi ektopik atau impaksi. Kaninus ektopik yaitu kaninus yang mengalami erupsi di luar lengkung gigi oleh
karena kesalahan orientasi erupsi benih gigi.
5,11
2.2. Proses Erupsi Kaninus Permanen
Erupsi adalah proses perkembangan yang bertanggung jawab untuk menggerakkan gigi dari posisi crypt terletak tinggi dalam tulang maksila melalui prosesus alveolaris
hingga ke dalam rongga mulut menuju posisi oklusi akhir dengan gigi antagonis. Proses erupsi ini merupakan proses fisiologis yang sangat mempengaruhi perkembangan normal
kraniofasial kompleks.
10
Kalsifikasi kaninus dimulai saat umur 4-5 bulan dan selesai mendekati umur 6-7 tahun. Erupsi kaninus maksila sekitar umur 11-13 tahun dan kaninus
mandibula 10-12 tahun. Pembentukan akar selesai pada kaninus maksila sekitar umur13-15 tahun, kaninus mandibula selesai umur 12-14 tahun.
6
Pada tahun 1962, Gron menunjukkan bahwa dalam keadaan normal, erupsi gigi dimulai bila ¾ panjang akar akhir telah terbentuk.
Walau demikian pada saat erupsi, kaninus dapat menunjukkan perkembangan akar yang
Universitas Sumatera Utara
melebihi ¾ panjang akar terakhir yang diperkirakan.
10,11.
Selama erupsi gigi, banyak proses yang berjalan secara simultan, akar gigi memanjang, tinggi prosesus alveolaris meningkat,
gigi bergerak melalui tulang, kemudian terjadi proses resorpsi gigi desidui.
10
Kaninus maksila pada awalnya terletak tinggi dalam tulang maksila pada usia 3 tahun dengan mahkota yang
mengarah ke mesial dan lingual. Adanya proses erupsi migrasi intraboni yang signifikan membawa mahkota kaninus hingga berkontak dekat dengan aspek distal akar insisivus lateral.
Akibat tekanan yang dihasilkan mahkota kaninus terhadap akar insisivus lateral, ke empat insisivus maksila menjadi flared dan memperlihatkan susunan insisivus yang khas dan dikenal
sebagai tahap ‘ugly duckling’. Selanjutnya kaninus tampak seperti terdefleksikan ke posisi yang lebih vertikal namun gigi ini sering erupsi ke dalam rongga mulut dengan inklinasi ke
mesial yang menonjol.
2,13,14
Kaninus umumnya dapat dipalpasi di sulkus bukal sekitar 18 bulan sebelum erupsi oral. Perbedaan perkembangan dapat mencapai 5-6 tahun antara anak
perempuan yang berkembang lebih cepat dari anak laki-laki yang lebih lambat berkembang dalam usia kronologis yang sama.
7
Menurut penelitian Hurme 80 kaninus maksila erupsi pada anak perempuan pada usia 12,3 tahun dan laki-laki pada usia 13,1 tahun. Perlu untuk
bersikap waspada mulai usia dental 8 atau 9 tahun untuk mendeteksi posisi ektopik kaninus secara dini. Secara klinis kaninus yang erupsi secara normal harus dapat dipalpasi sebagai
suatu tonjolan di sulkus labial 12-18 bulan sebelum erupsi.
6
2.3 Etiologi Impaksi Kaninus