Strategi Pembelajaran Pembelajaran Seni Rupa

Bahan ajar atau materi pembelajaran Seni Rupa dalam KTSP disesuaikan dengan Kompetensi Dasar berdasar pada Standar Kompetensi apresiasi ataupun kreasi. Sebagai contoh misalnya pada jenjang Sekolah Dasar kelas V semester gasal dalam Standar Kompetensi apresiasi terdiri dari Kompetensi Dasar yang meliputi: apresiasi berupa menjelaskan makna motif hias, mengidentifikasi jenis motif hias pada karya seni rupa Nusantara daerah setempat, menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan motif hias karya seni rupa Nusantara daerah setempat. Sedangkan dalam Standar Kompetensi kreasi terdiri dari Kompetensi Dasar meliputi: mengekspresikan diri melalui gambar dekoratif dengan motif hias Nusantara, mengekspresikan diri melalui gambar ilustrasi dengan tema hewan dan kehidupannya, membuat motif hias jumputan pada kain.

2.2.3 Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran diartikan sebagai pola umum perbuatan guru-siswa dalam mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan efisien atau keseluruhan aktivitas guru dalam rangka menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif bagi terciptanya tujuan pembelajaran Raka dalam Sugandi, 2006:100. Hal yang sama juga diungkapkan Djamarah dan Zain dalam Anni dan Rifa’i, 2011:196 menyatakan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru-peserta didik yang merupakan perwujudan kegiatan belajar- mengajar, sehingga tercapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut Anni dan Rifa’i 2011:196 strategi pembelajaran merupakan pola umum untuk mewujudkan proses pembelajaran yang diyakini efektivitasnya untuk mencapai tujuan. Beberapa pendapat di atas dikatakan pola umum karena dalam perwujudannya dimungkinkan adanya variasi komponen-komponen pelaksanaannya. Dalam pelaksanaan pembelajaran, strategi pembelajaran dapat dilakukan dengan mengorganisasikan kelas, materi, dan waktu, memilih metode, memanfaatkan media dan sumber belajar Syafi’i, 2006:33. Oleh karena itu, dalam upaya membelajarkan siswa diperlukan kiat-kiat khusus yang dilakukan guru sehingga pembelajaran dapat mencapai sasaran yang ingin diharapkan. Dalam praktisi pendidikan danatau pembelajaran istilah model pembelajaran acapkali disamaartikan dengan pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran Ismiyanto, 2010:4. Kiranya dalam hal ini dapat dimaklumi karena istilah pendekatan, strategi, model, metode pembelajaran memiliki hubungan yang saling terkait. Pemilihan pendekatan menentukan jenis strategi pembelajaran, pemilihan strategi pembelajaran dapat digunakan untuk menentukan model dan metode-metode pembelajaran. Lebih khusus lagi Utomo 2006:2 mengemukakan bahwa strategi pembelajaran seni rupa adalah kegiatan yang dipilih oleh guru dalam proses belajar mengajar, yang dapat memberikan kemudahan atau fasilitas pada siswa dalam berkarya seni rupa menuju pada tercapainya tujuan instruksional tertentu secara optimal. Strategi pembelajaran pada pelajaran seni rupa dalam kegiatan berkreasi perlu memilih model pembelajaran, metode pembelajaran, dan media mengajar yang sesuai dan tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Pemilihan model, metode, teknik, dan media dalam mengajar tentunya disesuaikan dengan kurikulum serta kebutuhan peserta didik. Saat ini di lembaga pendidikan sekolah diberlakukan Kurikulum 2006 yang lazim disebut sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Sebagaimana dalam pelaksanaan kurikulum sebelumnya, dalam KTSP juga ditawarkan beberapa model pembelajaran di antaranya adalah Contextual Teaching and Learning CTL. Model ini bukan merupakan ciri dari KTSP akan tetapi digulirkan seiring pelaksanaan KTSP. Model CTL atau sering juga disebut pendekatan CTL menurut Nurhadi dalam Syafi’i, 2006:47 merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.

2.2.4 Evaluasi Pembelajaran