Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan merupakan mata pelajaran yang mengacu pada Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK pada tahun 2004,
kemudian disempurnakan lagi dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP pada tahun 2006 sebagai kurikulum yang masih tetap digunakan hingga
sekarang ini. Diterangkan dalam KTSP 2006, sesuai dengan pembahasan pembelajaran
seni rupa di atas, pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan diberikan di sekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan
perkembangan peserta didik, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresiberkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan
“belajar dengan seni”, “belajar melalui seni”, “belajar tentang seni”. Peran ini tidak dapat diberikan oleh mata pelajaran lain.
2.2.1 Tujuan Pembelajaran Seni Rupa
Menurut Tyler dalam Syafi’i, 2006:29 dikatakan tujuan merupakan komponen utama dan pertama dalam pembelajaran. Tujuan pembelajaran
mengarahkan siswa untuk mencapai sasaran belajar yang ingin diharapkan. Oleh karena itu, tujuan pembelajaran dapat disebut juga sasaran pembelajaran. Menurut
Ismiyanto 2008 tujuan atau sasaran adalah pangkal tolak, atau acuan pemilihan, penetapan, dan pengembangan komponen-komponen lainnya dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan. Smith, Stainley, dan Shores dalam Ismiyanto, 2008
mengemukakan bahwa
dalam penetapan
tujuan hendaknya
dipertimbangkan kebutuhan dasar anak dan kebutuhan masyarakat serta memperhatikan saran para pakar mata pelajaran.
Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang dicapai melalui proses belajar di kelas dan dalam kurikulum disebut sebagai kompetensi dasar Ismiyanto, 2008.
Menurut Syafi’i 2006:31 tujuan pembelajaran atau kompetensi yang diharapkan akan memosisikan pada kemampuan siswa dalam suatu kontinum, dari yang
bersifat umum, luas dan sulit mengukurnya, sampai kepada yang khusus, sempit, operasional dan mudah diukur. Seperti dalam rancangan pembelajaran yang di
buat guru, perumusan tujuan umum pembelajaran yang dibuat ke dalam bentuk yang mengerucut atau lebih sempit menjadi tujuan khusus atau indikator
dilakukan agar hasil dari pelaksanaan belajar siswa dapat lebih mudah diketahui. Dari berbagai uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran
seni rupa, atau yang dikenal dengan kompetensi yang harus dicapai siswa merupakan acuan bagi seorang guru dalam merancang sistem pembelajaran.
Tujuan pembelajaran seni rupa terutama lebih mengacu untuk menumbuhkan dan melatih kepekaan siswa untuk diimplementasikan dalam tingkah laku sebagai
hasil dari proses pembelajaran seni rupa. Ismiyanto 2008 mengemukakan bahwa dalam konteks pendidikan seni
rupa orientasi tujuan pendidikan dapat diarahkan kepada: a pemupukan dan pengembangan kreativitas dan sensivitas, b menunjang bagi pembentukan dan
pengembangan kepribadian anak secara menyeluruh, dan c pemberian pada anak untuk berekpresi.
Tujuan tersebut sesuai dengan tujuan mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar yang tercantum pada KTSP.
Disebutkan dalam KTSP pada jenjang pendidikan dasar, tujuan pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan dirumuskan agar peserta didik memiliki kemampuan
1 memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan, 2 menampilkan sikap apresiatif terhadap seni budaya dan keterampilan, 3
menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan, dan 4 menampilkan peran serta dalam seni budaya dan keterampilan dalam tingkat
lokal, regional, maupun global. Jika keempat tujuan pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan dapat
tersalurkan dengan baik maka akan sangat bermanfaat dan berpengaruh positif bagi perkembangan peserta didik baik itu dalam bidang seni ataupun aktivitas
lainnya dari peserta didik. Dalam bidang seni peserta didik memperoleh pemahaman tentang konsep, mampu mengapresiasi dan berkreasi karya seni.
Perlu diketahuai bahwa mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan pada dasarnya merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya. Oleh karena itu
segala aspek kegiatan seni harus dapat menjunjung nilai-nilai budaya baik itu dalam tingkat lokal, regional, maupun global.
2.2.2 Bahan Ajar Seni Rupa