5. Tekstur
Tekstur atau barik, ialah sifat permukaan. Sifat permukaan dapat halus, polos, kasap, licin, mengkilap, berkerut, lunak, keras, dan sebagainya Sunaryo,
2002:17. Tekstur mencakup dua macam yaitu tekstur nyata dan tekstur semu. Suatu permukaan bila dilihat kasar, namun ketika diraba halus disebut tekstur
semu. Sebaliknya tekstur nyata adalah apa yang dirasakan atau diraba dan dilihat adalah menunjukan hal yang sama. Dalam karya dwimatra seperti gambar
ilustrasi, termasuk dalam tekstur visual. Tekstur visual merupakan tekstur yang dapat diserap oleh penglihatan, walaupun dapat pula membangkitkan pengalaman
raba. 6.
Ruang Ruang berarti sesuatu yang kosong yang memungkinkan untuk ditempati
atau diisi dengan sebuah bentuk. Dalam gambar ilustrasi, ruang terkait dengan raut dan bentuk. Ruang sesungguhnya tak terbatas, dapat kosong, sebagian terisi,
atau dapat pula penuh padat terisi. Bentuk dan ukuran ruang baru dapat disadari dan dikenali justru setelah ada sosok atau bentuk yang mengisinya atau terdapat
unsur yang melingkupinya Sunaryo, 2002:21.
2.3.2.2 Prinsip Komposisi dalam Pembuatan Gambar Ilustrasi
Prinsip komposisi memiliki peranan penting dalam pembuatan karya seni rupa termasuk juga pada gambar ilustrasi. Sunaryo 2002:31-40 menyebutkan
beberapa prinsip komposisi terdiri dari: 1.
Kesatuan
Kesatuan unity merupakan prinsip pengorganisasian unsur-unsur rupa yang paling mendasar. Tujuan akhir dari penerapan prinsip-prinsip desain yang
lain, seperti keseimbangan, kesebandingan, irama, dan lainnya adalah untuk mewujudkan kesatuan yang padu atau keseutuhan.
2. Keserasian
Keserasian harmony merupakan prinsip desain yang mempertimbangkan keselarasan dan keserasian antar bagian dalam suatu keseluruhan sehingga cocok
satu dengan yang lain, serta terdapat keterpaduan yang tidak saling bertentangan. Susunan harmonis menunjukkan adanya keserasian dalam bentuk raut dan garis,
ukuran, warna-warna, dan tekstur. Semuanya berada pada kesatupaduan untuk memperoleh suatu tujuan atau makna.
3. Irama
Irama ritme merupakan pengaturan unsur atau unsur-unsur rupa secara berulang dan berkelanjutan, sehingga bentuk yang tercipta memiliki kesatuan arah
dan gerak yang membangkitkan keterpaduan bagian-bagiannya. Peruangan yang teratur itu dapat mengenai jarak bagian-bagian, raut, warna, ukuran, dan arah yang
ditata. Terulangnya sesuai secara teratur memberi kesan keterkaitan peristiwa, oleh hukum, sesuatu yang ditaati, sesuatu yang berdisiplin.
4. Dominasi
Dominasi merupakan pengaturan peran atau penonjolan bagian atas bagian lainnya dalam suatu keseluruhan. Dengan peran menonjol pada bagian itu maka
menjadi pusat perhatian center of interest dan merupakan tekanan emphasis,
karena itu menjadi bagian penting dan yang diutamakan. Bagian yang tidak mengambil peran disebut subordinasi.
5. Keseimbangan
Keseimbangan balance merupakan prinsip yang berkaitan dengan pengaturan “bobot” akibat “gaya berat” dan letak kedudukan bagian-bagian,
sehingga susunan dalam keadaan seimbang. Tidak adanya keseimbangan dalam suatu komposisi, akan membuat perasaan tak tenang dan keseutuhan komposisi
akan terganggu, sebaliknya, keseimbangan yang baik memberikan perasaan tenang dan menarik, serta menjaga keutuhan komposisi.
6. Kesebandingan
Kesebandingan atau proporsi proportion, berarti hubungan antar bagian atau antar bagian terhadap keseluruhannya. Pengaturan hubungan yang dimaksud,
bertalian dengan ukuran, yakni besar kecilnya bagian, luas sempitnya bagian, panjang pendeknya bagian, atau tinggi rendahnya bagian. Selain itu,
kesebandingan juga menunjukkan pertautan ukuran antara suatu suatu obyek atau bagian dengan bagian yang mengelilinginya. Tujuan pengaturan kesebandingan
adalah agar tercapai kesesuaian dan keseimbangan, sehingga diperoleh kesatuan yang memuaskan.
2.3.3 Materi Pembelajaran Menggambar Ilustrasi dalam Mata Pelajaran SBK