Hasil optimasi UJI AKTIVITAS SENYAWA KHRISIN SEBAGAI ANTIOKSIDAN DENGAN MODIFIKASI GUGUS PADA CINCIN AKTIFNYA MENGGUNAKAN METODE RM1 DAN AB INITIO

35 BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil optimasi

Dalam perhitungan optimasi geometri, stabilitas struktur ditandai dengan rendahnya energi total. Semakin rendah energi total maka struktur tersebut semakin stabil. Hasil perhitugan optimasi geometri seyawa modifikasi khrisin ditunjukkan pada lampiran 2. Struktur dapat dikatakan stabil apabila memiliki energi total yang kecil. Pada Tabel 4.1 ditunjukkan energi total senyawa turunan flavonflavonol hasil optimasi menggunakan metode RM1. Tabel 4.1 Energi total senyawa turunan flavonflavonol hasil optimasi menggunakan metode RM1. Senyawa E t Khrisin -75904,89948 Galagin -83208,07414 Apigenin -83211,39611 Kaemferol -90514,59106 5,7-dihidroksi- 3’,4’-dimetoksi flavon -97599,23604 Berdasarkan Tabel 4.1 senyawa turunan flavonflavonol telah stabil pada energi total berkisar antara -97599,23604 sampai dengan -75904,89948. Energi total yang diperoleh senyawa turunan flavonflavonol digunakan sebagai batasan untuk kestabilan senyawa modifikasi khrisin. Energi total sampel senyawa modifikasi khrisin ditujukkan pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Energi total senyawa modifikasi khrisin hasil optimasi menggunakan metode RM1. Senyawa E t 5,7-dihidroksi-3-metoksi flavon -86749,41833 5,7-dihidroksi-3-etoksi flavon -90305,34982 5,7-dihidroksi-3-propoksi flavon -93861,05317 5,7-dihidroksi-3-isopropoksi flavon -93846,98513 5,7-dihidroksi-3-t-butoksi flavon -97419,12057 5,7,8-trihidroksi flavon -83206,42484 3-amina-5,7-dihidroksi flavon -81071,88667 5,7-dihidroksi-3-fluoro flavon -86825,28309 5,7-dihidroksi-3-kloro flavon -84426,54949 Berdasarkan Tabel 4.2 senyawa modifikasi khrisin memiliki energi total lebih kecil dari -75904,89948 dan lebih besar dari -97599,23604, sehingga diharapkan senyawa modifikasi khrisin juga stabil. Tabel 4.3 Energi total senyawa modifikasi khrisin hasil optimasi menggunakan metode ab initio dengan basis set 6-31G. Senyawa E t Khrisin -547793,9440 Galagin -594744,4195 Apigenin -594746,2585 Kaemferol -641696,8650 5,7-dihidroksi- 3’,4’-dimetoksi flavon -690644,9223 Berdasarkan Tabel 4.3 senyawa turunan flavonflavonol telah stabil pada energi total berkisar antara - 690644,9223 sampai dengan -547793,944 . Energi total yang diperoleh senyawa turunan flavonflavonol digunakan sebagai batasan untuk kestabilan senyawa modifikasi khrisin. Energi total sampel senyawa modifikasi khrisin ditujukkan pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Energi total senyawa modifikasi khrisin hasil optimasi menggunakan metode ab initio dengan basis set 6-31G. Senyawa E t 5,7-dihidroksi-3-metoksi flavon -619215,1022 5,7-dihidroksi-3-etoksi flavon -643703,6927 5,7-dihidroksi-3-propoksi flavon -668188,2322 5,7-dihidroksi-3-isopropoksi flavon -66191,0552 5,7-dihidroksi-3-t-butoksi flavon -692674,6513 5,7,8-trihidroksi flavon -594736,6996 3-amina-5,7-dihidroksi flavon -575150,9333 5,7-dihidroksi-3-fluoro flavon -602218,2682 5,7-dihidroksi-3-kloro flavon -825952,9733 Berdasarkan Tabel 4.4 senyawa modifikasi khrisin memiliki energi total lebih kecil dari -547793,944 , sehingga diharapkan senyawa modifikasi khrisin juga stabil. Gambar 4.1 Panjang ikatan Å antar atom dalam struktur khrisin sebelum dioptimasi geometri. Gambar 4.2 Panjang ikatan Å antar atom dalam struktur khrisin setelah dioptimasi dengan metode semiempiris RM1. Panjang ikatan antar atom OH dengan C yang belum dipotimasi menunjukkan harga rata-rata 1,360 Å Gambar 4.1. Panjang ikatan antar atom OH dengan atom C yang sudah dioptimasi dengan menggunakan metode semiempiris RM1, atom-atom OH mulai berinteraksi dan panjang ikatannya mulai menyesuaikan dengan interaksi antar atom, terlihat bahwa ikatan antar atom OH dengan atom C memiliki ikatan yang lebih pendek dari ikatan antar atom OH dengan C sebelum dioptimasi. Rata-rata meunjukkan harga 1,33 Å Gambar 4.2. Gambar 4.3 Panjang ikatan Å antar atom dalam struktur khrisin setelah dioptimasi dengan metode Ab Initio dengan basis set 6-31G. Panjang ikatan antar atom OH dengan atom C yang sudah dioptimasi dengan menggunakan metode ab initio dengan basis set 6-31G, atom-atom OH mulai berinteraksi dan panjang ikatannya mulai menyesuaikan dengan interaksi antar atom, terlihat bahwa ikatan antar atom OH dengan atom C memiliki ikatan yang lebih panjang dari ikatan antar atom OH dengan C sebelum dioptimasi. Rata-rata meunjukkan harga 1,35 Å Gambar 4.3.

4.2 Analisis statistik kajian HKSA