27
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia FMIPA UNNES Gedung D8 Ruang 355b.
3.2 Variabel Penelitian
3.2.1 Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang harganya divariasi. Variabel bebas yang dipelajari dalam penelitian ini adalah nilai deskriptor molekuler senyawa
hasil modifikasi senyawa khrisin.
3.2.2 Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang nilainya tergantung dari variabel bebas. Variabel terikat yang dipelajari dalam penelitian ini adalah hasil
eksperimen aktivitas antioksidan dari senyawa khrisin.
3.3 Alat
– alat yang digunakan
3.3.1 Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat komputer dengan spesifikasi sebagai berikut
1 Prosesor tipe Intel Quart Core, 2 Harddisk 250 GB,
3 Random Acces Memory RAM 4 GB, dan
4 Monitor Hp LE1851w.
3.3.2 Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Hyperchem 8.0.7 sebagai software untuk pemodelan molekul serta penghitung parameter energi dan parameter HKSA,
2 Sistem operasi yang digunakan adalah Windows Vista® Business OA EM- SEA
untuk pemodelan dan untuk perhitungannya, 3 SPSS® for Windows versi 16.0 sebagai software untuk menganalisis korelasi
dan menghitung regresi linear, dan 4 Multiple Regression Calculator untuk menentukan persamaan HKSA dan
aktivitas antioksidan prediksi
3.4 Materi Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan bahan kajian dari penelitian eksperimental yang diperoleh dari literatur Ray, 2012 yang berupa 10 senyawa turunan
flavonflavonol dan turunan senyawa flavanon berupa senyawa hesperitin beserta data aktivitas antioksidan IC
50
yang dapat dilihat pada Tabel 3.1 dan 3.2. Struktur flavonflavonol dan flavanon ditunjukkan pada Gambar 3.1 dan 3.2.
Gambar 3.1 Struktur flavon dan flavonol
Gambar 3.2 Struktur flavanon dan dihidroflavonol Tabel 3.1 Aktivitas antioksidan dari senyawa flavon dan flavonol hasil penelitian
Ray 2012 No
Senyawa R
1
R
2
R
3
R
4
R
5
R
6
R
7
R
8
IC
50
log 1IC
50
1 Khrisin
H OH
OH H
H H
H H
492,57 -2,692
2 Galagin
OH OH
OH H
H H
H H
71,64 -1,855
3 Apigenin
H OH
OH H
H H
OH H
463,4 -2,665
4 Kaemferol OH
OH OH
H H
H OH
H 28,05
-1,447 5
Luteolin H
OH OH
H H
OH OH
H 11,04
-1,043 6
Quercetin OH
OH OH
H H
OH OH
H 10,89
-1,037 7
Morin OH
OH OH
H OH
OH OH
H 17,27
-1,237 8
Acacetin H
OH OH
H H
H OCH
3
H 529,8
-2,919 9
Diosmetin H
OH OH
H H
OH OCH
3
H 465,13
-2,667 10 5,7-
dihidroksi -
3’,4’- dimetoksi
flavon H
OH OH
H H
OCH
3
OCH
3
H 313,18
-2,496
Tabel 3.2 Aktivitas antioksidan dari senyawa flavanon dan dihidroflavonol No
Senyawa R
1
R
2
R
3
R
4
R
5
IC
50
log 1IC
50
1 Taksifolin
OH OH
OH OH
OH 9,27
-0,967 2
Hesperitin H
OH OH
OH OCH
3
71,64 -1,855
Pada penelitian ini senyawa khrisin dimodifikasi dengan berbagai gugus alkoksi, seperti : metoksi, etoksi, propoksi, isopropoksi, dan t-butoksi.
Penggantian gugus H senyawa khrisin dengan gugus metoksi dilakukan pada posisi 3, 8,
2’, 3’, 4’, dan 5’, yaitu pada R
1
, R
4
, R
5
, R
6
, R
7
, dan R
8
untuk melihat
pada posisi mana yang dapat meningkatkan aktivitas antioksidan. Setelah mengetahui posisi yang dapat meningkatkan aktivitas antioksidan, kemudian
dilakukan penggantian gugus pada posisi terpilih dengan gugus etoksi, propoksi, isopropoksi, dan t-butoksi. semua atom karbon tersebut diharapkan memainkan
peran penting dalam menentukan aktivitas antioksidan. Penggantian gugus H senyawa khrisin dengan gugus OH dan NH
2
diharapkan dapat mengetahui pengaruh kebasaan dengan aktivitas antioksidan. Penggantian dengan gugus tersebut dilakukan pada posisi 3, 8, 2’, 3’, 4’, dan 5’,
yaitu pada R
1
, R
4
, R
5
, R
6
, R
7
, dan R
8
. Penggantian gugus H senyawa khrisin dengan gugus F dan Cl dilakukan untuk mengetahui pengaruh keelektronegatifan
terhadap aktivitas antioksidan. Penggantian gugus tersebut dilakukan pada posisi 3, 8, 2’, 3’, 4’, dan 5’, yaitu pada R
1
, R
4
, R
5
, R
6
, R
7
, dan R
8
. Prediksi struktur turunan modifikasi senyawa khrisin dapat dilihat pada lampiran 1.
3.5 Prosedur Penelitian