34 Variabel terikat
Kapasitas Vital Paru
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep
Pada penelitian ini ada dua variabel yang diteliti yaitu variabel bebas dan variabel terikat.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kebiasaan merokok,
status gizi, penggunaan alat pelindung diri, jarak rumah dengan sumber polutan, masa kerja, aktivitas tubuh dan jenis kelamin.Adapun kerangka konsep dalam
penelitian ini Gambar 3.1. Variabel bebas
1. Kebiasaan Merokok
2. Status Gizi
3. Penggunaan APD
4. Jarak Rumah dengan
Sumber Polutan 5. Masa Kerja
6. Aktivitas Tubuh
7. Jenis Kelamin
Gambar 3.1: Kerangka Konsep 3.2
Variabel Penelitian
Variabel adalah karakteristik subjek penelitian yang berubah dari satu subjek ke subjek lainnya Sudigdo Sastroasmoro, 2011:298. Variabel dalam
penelitian ini adalah: 3.2.1 Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau terikat Sugiyono,
2008:39. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kebiasaan merokok, status
35 gizi, penggunaan APD, jarak rumah dengan sumber polutan, masa kerja, aktivitas
tubuh, dan jenis kelamin.
3.2.2 Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas Sugiyono, 2008:38.Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kapasitas Vital Paru.
3.3 Hipotesis Penelitian
Hipotesis didalam suatu penelitian berarti jawaban sementara penelitian, patokan duga, atau dalil sementara yang kebenarannya akan dibuktikan dalam
penelitian tersebut Widya Hari Cahyati, 2008:7. Hipotesis yang peneliti ajukan dari landasan teori tersebut adalah:
1. Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan Kapasitas Vital Paru pada
karyawan industri genteng HST Sokka. 2.
Ada hubungan antara status gizi dengan Kapasitas Vital Paru pada karyawan industri genteng HST Sokka.
3. Ada hubungan antara penggunan APD dengan Kapasitas Vital Paru pada
karyawan industri genteng HST Sokka. 4.
Ada hubungan antara jarak rumah dengan sumber polutan dengan Kapasitas Vital Paru pada karyawan industri genteng HST Sokka.
5. Ada hubungan antara masa kerja dengan Kapasitas Vital Paru pada
karyawan industri genteng HST Sokka. 6.
Ada hubungan antara aktivitas tubuh dengan Kapasitas Vital Paru pada karyawan industri genteng HST Sokka.
7. Ada hubungan antara jenis kelamin dengan Kapasitas Vital Paru pada
karyawan industri genteng HST Sokka.
36
3.4 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran